masih januari

0 0 0
                                    

haii, apa kabar?







Zaki aldefar Kreza , nama pria itu masih di berada di otak Ayana. Ayana masih memikirkan bagaiman caranya agar ia bisa menemui laki laki itu.

"apa gue tanya era aja ya?" Gumam Ayana.

"ck, tapi kayanya era juga ga terlalu kenal."

saat asik melamun, tiba tiba Ayana merasakan tubuh bagian belakangnya dihantam sesuatu.

"eh" ucap Ayana reflek melihat ke belakang.

"Ahahahahhaa" tawa beberapa orang pria yang berdiri tak jauh dari Ayana duduk.

"Ada apa?" Tanya Ayana dengan nada datar.

"gue mau lo jadi pacar gue." Ucap seorang pria bertubuh tinggi dengan pakaian yang sama sekali tidak ada kesan rapi.

"Gue enggak mau." Ucap Ayana lalu membuang pandangannya dari pria itu.

"Gue enggak minta pendapat lo." Ucap pria itu lagi.

"Dih apaan sih lo, gue aja enggak kenal lo siapa."

"Gue zaki aldefar Kreza." Sontak saat mendengar nama itu Ayana langsung menatap pemilik suara.

"Ohhh, ternyata elo yang namanya zaki. Bagus deh gue enggak repot repot nyariin lo." Ucap Ayana, pria itu hanya menaikkan sebelah alisnya tanda tidak mengetahui maksud Ayana.

"Duduk." Pinta Ayana.

"Buat?." Tanya Zaki.

"Duduk." Ucap Ayana lagi, terdengar helaan nafas dari pria itu.

"Lo ketua eskul voly kan?" Tanya Ayana dan langsung diangguki oleh Zaki.

"Kenapa lo selalu telat ngasih data kalau ada anak OSIS yang minta? Gini deh, lo kalau enggak ada niat jadi ketua mending undurin diri lo dari posisi itu. Kita, OSIS minta data eskul yang lo pegang itu untuk kepentingan sekolah, bukan kepentingan pribadi. Jagan gara gara satu eskul yang enggak seberapa itu ngehambat pekerjaan yang lain. Untuk ngumpulin data seharusnya cuman butuh waktu 2 hari, tapi gara-gara lo yang selalu telat ngasih data kita jadi butuh waktu 3 hari. Jad-"

"Udah? Gue juga bukan anak kecil yang harus lo bilangin tentang tanggung jawab. Gue ngerti posisi dan tanggungjawab gue, untuk data. Oke gue minta maaf, kemaren flashdisk yang bakal gue kasih ke Rika hilang, makanya gue buat lagi dalam waktu satu malam. Dan untuk sebelum sebelumya, gue enggak pernah sama sekali ngasih data telat. Gue selalu kasih data ke Rika tepat tanggal bahkan sebelum tanggal kalian ngumpulin data pun udah gue kasih ke Rika." Ucap Zaki dengan nada tenang tanpa emosi.

"Ngapain lo ngasih ke Rika? Lo ngasih itu ke ZENA, dia yang bertanggung jawab. Semua ketua eskul juga ngasih data ke ZENA bukan Rika." Ucap Ayana.

"Karna Rika pacar gue, dulu. Dia larang gue buat berhubungan degan cewek manapun termasuk sepupu gue sendiri." Ucap Zaki.

"Dih, gue mah engga mau tau ya masalah dia ngelarang Lo ngedeketin cewek kek, hantu kek, pocong kek, terserah. Intinya lo juga salah dan lo ikut rapat hari sabtu." Setelah mengatakan itu, Ayana beranjak pergi meninggalkan kantin dan menuju ke kelasnya.

****


"Jadi apa yang dimaksud dengan pergaulan bebas?" Tanya guru BK yang masuk ke kelas XI MIA 2.

"Kegiatan berteman atau sosial yang melanggar norma dan etika." Ucap graziell.

"Kegiatan yang bisa menjerumuskan seseorang ke jalan tidak baik." Ucap yuna.

"Oke oke, jadi pergaulan bebas itu merupakan sebuah perbuatan yang menyimpang, yang sudah melewati batas, dan melanggar norma." Ucap bu tisa.

"Baiklah untuk materi Minggu depan adalah perilaku seks bebas di kalangan remaja dan giliran kelompok 4 Farid, Ayana, graziell, jovian, arinaya, dan bana yang mempresentasikan. Ada pertanyaan untuk materi hari ini?".

"Tidak ada bu."

Setelah bu tisa keluar, meja ayana di kerumuni oleh natasya, , arfiq, dan defa.

"ayyy, lo tadi duduk berdua sama zaki ya di kantin?" Tanya fahyira.

"Gue ada urusan sama dia, kenapa?"

"OMG, gila sih, awas aja lo di labrak si Rika." Ucap defa.

"Loh, bukannya udah putus?" Ucap natasya (nata)

"Iya udah woiii, Lo pada ketinggalan info." Ucap arfiq.

"Dih, emang si Rika siapa? Sampe gue harus tau semua tentang dia?" Tanya Ayana.

"Ya engga siapa siapa sih, cuman kan dia udah famous banget gitu loh." Ucap arfiq.

"Famous jalur OSIS aja bangga." Decih Ayana.

"Tapi dia emang cantik sih, tapi akhlaknya nol." Ucap nata lagi.

"Udah deh, stop bicarain dia. Pahala dia nambah banyak ntar." Ucap yira.

"Oh iya yir, tadi lo dicariin sama babang naufal gefan ansriwijaya." Ucap defa.

"Diem gak lo!!!." Ucap yira.

"AHAHAHAH, muka lo merah merona." Ucap arfiq.

"guys, pulang ntar minum jus jelly yookss." Ajak defa.

"Dimana?" Tanya yira.

"Dimana lagi kalau bukan di depan SMA DFO, disitu doang yang ada yira. Jangan aneh aneh deh." Ucap defa.

"Yaa, kan gue nanya, manatau ada tempat baru lagi." Ucap yira sambil menyelipkan rambutnya ke belakang daun telinganya.

"Udah deh, yuk ke kantin." Ajak nata.

"Nat, lo pulang jam berapa?" Tanya Ayana sambil berjalan di sebelah nata dan yira, dibelakangnya ada defa dan arfiq.

"Jam 5 kayaknya, kenapa?" Tanya nata.

"Engga, kemungkinan sama sih, bareng deh kalau sama." Ucap Ayana.

"Lo ngapain di sekolah sampe jam 5?" Tanya yira.

"Biasa, kan mau study banding, jadi gue nyiapin data data + ngawasin eskul awal bulan. Jadwal gue bulan ini." Ucap Ayana.

"Oho, okei deh, temen OSIS lo? Lo gamungkin sendiri kan?." Tanya yira.

"Iya, ntar ada zela yang nemenin gue." Ucap Ayana.

Sesampainya mereka di kantin, mereka bertemu dengan Rika dan pacarnya yang mereka ber lima pun sama sekali tidak mengenal pria itu.

"Ri, kamu nungguin aku kan hari ini sampe aku selesai eskul." Tanya Rika ke pacarnya yang bernama Rian itu.

"Iya dong, seperti biasa." Ucap Rian.

"Dih, najis gue dengernya." Ucap yira.

"Yeee, bilang aja lo iri. Sirik aja, udah cepetan keburu bell noh." Ucap Ayana.

"Yaelah ay, lo mah gitu." Ucap yira.

"Kaga peduli gue, udah cepetan. Gue batagor kaya biasa ya." Ucap Ayana kepada yira.

"Gue yang mesen?" Tanya yira.

"Adek gue, ya eloo lahh yira, ihh gemes deh." Ucap Ayana.

"Oke deh, samain aja deh semua. Kalo lo pada gamau, gausah dimakan." Ucap yira lalu pergi menuju stand batagor.

"Bu tarrr, batagor 5, punya Ayana seperti biasa. 4 lagi pedes polll." Ucap yira.

"Oke bentar ya neng yira." Ucap Bu tarya, penjual batagor tahun ke tahun di sekolah itu.

"Okeii deh bu." Ucap yira.

"Nih, makan lo pada." Ucap yira lalu menyerahkan satu per satu seporsi batagor kepada teman temannya.

"Punya gue?" Tanya ayana.

"Eh, wait. Nah iya ini punya lo." Ucap yira mnyerahkan batagor yang bentuknya sama hanya saja yang membedakan cabai di dalam kuah batagor yang sangat sedikit.

"Itadakimasuu." Ucap yira.

Mereka menikmati sepiring batagor itu dengan selingan obrolan ringan.










ajdksjs, yyy, makasii guyss udah mau baca cerita ini. Jangan lupa vote dan coment saran kalian atas cerita ini. Terimakasih. See u next chapter anak anak buna.

KOMPOSISI Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang