"Esedensies" Seseorang yang menyembunyikan luka dibalik senyuman.
Evano Junghwan Sahasika dan Delana Junkyu Bagasditya, dua orang yang tak saling mengenal, namun sama-sama menyembunyikan luka mereka dibalik senyuman yang terlihat indah dan dibalik...
Pemuda manis yang telah rapi dengan seragam sekolah berlapis rompi putih dengan bordiran SMA Treasure itu melangkah mendekati ibunya yang tengah menikmati kopi di pagi hari.
"Ma, aku berangkat ke sekolah dulu ya"
Jisoo tersenyum, "Iya sayang, semangat ya sekolahnya. Ini mama udah siapkan bekal, jangan lupa dimakan, oke?"
Junkyu meraih kotak bekal yang ibunya sodorkan untuknya. Memasukkan kedalam tas dengan senyum mengembang di bibirnya, "Pasti aku habiskan"
"Ya sudah hati-hati di jalan sayang"
Junkyu mengangguk dan segera melangkah keluar. Memasuki mobil yang akan mengantarkannya ke sekolah sembari memasang earphone di kedua telinganya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"KYU!!~"
Junkyu yang baru saja turun setelah mengucapkan terimakasih pada supir keluarganya itu segera menoleh ke arah pemuda manis yang berlari dari lorong sekolah menuju kearahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudut bibir Junkyu melengkung, terkekeh pelan saat melihat sahabatnya, Jihoon berlari penuh semangat kearahnya. Jangan lupakan pemuda berkulit tan yang melangkah malas dibelakangnya dengan sebelah tangan menutupi wajahnya.
Mungkin malu dengan kelakuan sahabatnya, Jihoon yang berteriak heboh dari lorong masuk sekolah yang membuat siswa lain menoleh kearah keduanya.
Ada juga yang tertawa dan memekik gemas melihat Jihoon yang kini memeluk Junkyu. Cukup terbiasa sebenarnya dengan tingkah random dan menggemaskan ketiga sahabat itu.
Plak
"Aduh Woo, apa-apaan sih? Main tabok aja". Gerutu Jihoon dengan tatapan tajam kearah pemuda tan yang terlihat tidak peduli.
"Lagian ngapain teriak-teriak gitu? Bikin malu aja! Yuk Kyu, kita tinggalin aja si panda gemuk!"
Junkyu yang sejak tadi terkekeh kecil kini tertawa, tawa yang sangat manis. Ia pasrah-pasrah saja saat lengannya ditarik, berjalan pelan meninggalkan Jihoon yang kini cemberut.
"Yak! Jeongwoo Junkyu tunggu!". Ujar Jihoon cepat sembari melangkah menyusul kedua temannya.
"Duh tega banget kalian. Eeh Kyu, Ji mau cerita jadi kemaren mama minta anter arisan di restoran gitu, eh taunya pas masuk gak ada orang sama sekali!"
