5th : Li'll Story¹

347 77 7
                                    

Junghwan hanya pasrah mengikuti si tuan rumah yang kini membuka pintu bercat putih didepannya dan melangkah masuk. Ingin pergi saja namun sudah kepalang tanggung.
Ia bahkan belum mengerti kenapa hanya diam dan menurut sejak tadi.

Yang pasti sejak pertama kali netranya bertemu dengan netra gelap Junkyu, ada perasaan aneh yang jujur terasa nyaman, mengingatkannya pada seseorang yang begitu berharga untuknya.

Suasana sepi begitu terasa saat Junghwan menginjakkan kakinya di ruang tamu luas berornamen klasik di rumah itu.

"Emm, Hwan?". Itu suara Junkyu  memanggil Junghwan yang terlihat tengah melamun, kontan membuat pemuda itu menoleh dan memberi tatapan yang seolah berkata "ya?"

"Seragam kamu kotor dan kebetulan besok masih dipakai-

-Ja..di lebih baik kamu ganti baju dulu. Akan ku carikan baju yang kira-kira pas buat kamu, emm ayo ikut k-ke kamarku". Ujarnya mencicit diakhir kalimat, juga tak berani menatap langsung ke arah Junghwan.

Tak mendapat jawaban apapun, baik setuju maupun ucapan penolakan membuat Junkyu menghela nafas pelan, coba bersikap maklum atas sikap dingin teman sekelasnya itu.

Tersenyum tipis, ia memberanikan diri menatap wajah tanpa ekspresi Junghwan, "Ayo, lewat sini"

Junghwan masih tetap diam meski kedua tungkainya tak ayal mengikuti langkah Junkyu menaiki tangga, hingga sampai di depan pintu kamar bercat putih yang ia yakini kamar pemuda manis itu.

"Sepertinya ini muat untuk kamu, ganti saja dulu, jika ingin mandi juga tidak papa, pakai saja kamar mandinya. Aku akan turun sebentar"

Junghwan menerima satu setel pakaian yang di berikan Junkyu. Bibirnya terbuka kemudian menutup, tak jadi mengutarakan kata, meski hanya ucapan terimakasih.

Junkyu kembali tersenyum maklum lalu melangkah menuju pintu kamarnya. Meninggalkan Junghwan yang juga mulai beranjak menuju kamar mandi, karna jujur saja badannya memang terasa gerah, juga lengket karna keringat.

10 menit menghabiskan waktu di kamar mandi, Junghwan keluar dengan celana training dan kaos polos  yang sama-sama berwarna hitam, tak lupa rambut dark brown dengan potongan under-cutnya yang basah.

Junkyu yang duduk di sisi tempat tidur dengan kotak P3K di pangkuannya menoleh saat mendengar pintu kamar mandi terbuka. Sejenak memperhatikan pemuda teman sekelasnya itu yang tampak mempesona.

 Sejenak memperhatikan pemuda teman sekelasnya itu yang tampak mempesona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Duduk disini sebentar Hwan, biar aku obati lukamu".  Junkyu berujar sembari menepuk pelan space kosong disampingnya, mengisyaratkan Junghwan duduk disana.

Memastikan Junghwan sudah duduk, Junkyu mulai membasahi kapas dengan alkohol, menyerongkan posisi duduknya dan dengan hati-hati menyapukan benda lembut itu ke bagian wajah Junghwan yang lebam.

Meski sudah tak ada debu atau darah yang mengering disana, Junkyu hanya ingin memastikan luka-luka itu tidak akan menyebabkan infeksi.

Meletakkan kapas yang telah dipakainya, Junkyu mulai mengoleskan salep ke lebam-lebam yang ada disana, penuh kehati-hatian.
Tangannya sedikit bergetar gugup saat mengoleskan salep ke sudut bibir pemuda yang tanpa ia sadari tak mengalihkan pandangannya sedetikpun dari wajahnya yang sejak tadi berekspresi serius.

ESEDENSIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang