18th : Hopeless

297 53 4
                                    

Sudah sebulan lamanya sejak nama Delana Junkyu Bagasditya tak lagi disebutkan oleh guru saat mengabsen nama-nama siswa di XI IPA 1. Selama itu pula siswa siswi SMA Treasure tak lagi mampu melihat senyuman secerah matahari darinya.

Junkyu, belum juga mau membuka kedua matanya. Entah mimpi panjang macam apa yang sedang pemuda manis itu alami. Hingga membuatnya masih enggan merasakan kembali dunianya.

Orang-orang yang mengharapkan kehadiran pemuda manis itu mulai kehilangan harapan. Mereka mulai menata hati jika sewaktu-waktu masa kehilangan itu datang.

Meskipun masih ada seberkas harapan dan untaian doa yang selalu digumamkan. Berharap keajaiban membuat Junkyu segera sadar.

"Kamu ada eskul hari ini Hwan?". Tanya Jeongwoo pada Junghwan yang masih merapikan alat tulisnya.

Dibelakang pemuda manis berkulit tan itu juga ada Jihoon yang sudah menenteng tasnya di sebelah tangan.

Junghwan mengangguk masih sibuk memasukkan buku-bukunya ke dalam tas. Bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu sebenarnya, namun sejak tadi Junghwan hanya terdiam melamun sampai akhirnya sadar dan buru-buru membereskan mejanya.

"Oke Hwan. Berarti gak bisa bareng kami jenguk Junkyu ya?". Kini giliran Jihoon yang bertanya. Kembali dijawab anggukan oleh Junghwan.

"Iya. Duluan aja, nanti gue kesana malam. Abis eskul dan mampir sebentar ke rumah"

Junghwan menyampirkan tasnya di pundak kanan, berdiri dan menatap kedua sahabat Junkyu yang masih belum juga beranjak.

"Ya udah aku sama Jihoon duluan ya Hwan. Gantian untuk jaga Junkyu". Ucap Jeongwoo

"Jangan lupa istirahat juga Junghwan. Selama sebulan ini kamu terus nemenin Junkyu, jangan sampai kondisi kamu drop karna kecapekan. Jangan maksain diri, karna Junkyu pasti gak suka itu".  Lanjut Jihoon dengan sedikit memberi nasehat pada Junghwan setelah melihat wajah pemuda itu yang nampak sekali gurat kelelahan.

Junghwan tak protes dan lagi-lagi hanya mengangguk, "Hm. Gue duluan Ji, Woo"

Pemuda itu lalu melangkah cepat menuju dojo sekolah tempatnya berlatih taekwondo. Meninggalkan Jihoon dan Jeongwoo yang masih setia menatap kepergiannya.

"Kyu, sekarang kamu punya seseorang yang begitu tulus peduli dan mencintai kamu. Jadi tolong bangun ya Kyu?". Batin Jihoon

"Junkyu tolong segera bangun ya. Aku tau kamu dan Junghwan sama-sama saling membutuhkan, jadi ayo bangun dan kalian bisa buat kisah kalian sendiri". Batin Jeongwoo menerawang

Kedua sahabat itu kemudian saling berpandangan selama sekian detik lalu mulai melangkah menuju rumah sakit, tempat dimana sahabatnya masih terbaring mengarungi mimpi panjang dan masih terus berjuang untuk bangun lagi.

Kedua sahabat itu kemudian saling berpandangan selama sekian detik lalu mulai melangkah menuju rumah sakit, tempat dimana sahabatnya masih terbaring mengarungi mimpi panjang dan masih terus berjuang untuk bangun lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Junghwan yang sudah mengenakan dobok taekwondo berwarna biru melangkah masuk ke jodo yang ternyata sudah ramai dan bahkan ada yang sudah mulai melakukan latihan.

ESEDENSIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang