prologue - a beginning

4.3K 281 33
                                    

Tangan mungil meraih segelas cola dari atas meja. Meminumnya sedikit demi sedikit sambil melihat sekeliling. Doyoung berada di tengah pesta yang diselenggarakan oleh pihak kampus. Ajang penghargaan tahunan yang di setiap tahun pasti semakin ramai.

Pesta tersebut dibagi menjadi dua tempat. Aula kampus menjadi tempat utama dan lapangan luas berupa outdoor. Doyoung sendiri memilih tempat luar ruangan. Selain karena udara yang dingin, ia juga bebas melihat bintang yang bertebaran di langit malam.

Dari kejauhan, seorang lelaki berlari ke arahnya. Terlihat kelelahan.

"Doyoung, gue telat banget nggak sih?"

Doyoung menggeleng, "Nggak. Lagian nggak ngaruh mau telat atau tepat waktu."

"Kenapa lo milih yang outdoor gini coba? Dingin banget anjir."

"Wahai Taeyoung yang maha tampan tapi bohong, nggak usah lebay!"

Lelaki yang disapa Taeyoung hanya dapat mencebikkan bibirnya malas. Kemudian ia mengambil segelas cola juga.

"Donghyun baca nominasi. Lo tau nggak?" tanya Taeyoung melirik Doyoung.

"Tau kok."

"Ke depan yuk! Liat Donghyun. Keknya bentar lagi."

Doyoung mengiyakan ajakan temannya itu. Mereka berjalan ke arah depan dimana layar besar terpampang. Memperlihatkan suasana pesta di tempat utama.

Benar saja. Setelah mereka sampai, pembacaan nominasi pun dilanjutkan dan tampak teman mereka bernama Donghyun berdiri bersama seorang perempuan.

Di tengah pembacaan nominasi, Doyoung merasa perutnya sakit. Ia pikir mungkin efek tadi siang ia makan bakso dengan sambal yang cukup banyak.

"Nyoung, gue ke kamar mandi dulu ya?"

"Kenapa?" tanya Taeyoung tidak peka dengan raut wajah Doyoung.

"Ya lo pikir ke kamar mandi ngapain?!" gerutu Doyoung jutek.

"Lo nggak akan liat Donghyun? Tahan bentar napa."

Doyoung menghela napas, "Nggak bisa gue tahan. Videoin aja apa susahnya."

Setelahnya, ia beringsut pergi meninggalkan Taeyoung. Doyoung berjalan menuju arah kamar mandi di fakultas terdekat. Karena sungguh tidak ada toilet di dekat lapang. Sekali ada pun pasti penuh sekali.

Doyoung segera masuk ke dalam kamar mandi dan menuntaskan panggilan alamnya. Ini semua karena Seongmin yang tiba-tiba saja mengajaknya makan bakso.

Doyoung mencuci tangan di washtafel setelahnya. Kemudian meninggalkan toilet untuk kembali ke lapangan. Suasana fakultas begitu sepi karena mungkin guest star sudah tampil.

Ketika Doyoung berbelok menuju lorong pintu keluar, tangannya ditarik dan tubuhnya di dorong ke tembok sampai Doyoung memekik kesakitan.

"Eh, lo udah gila ya?!" teriaknya tidak terima.

Sedangkan lelaki yang berdiri di hadapannya hanya dapat menatap Doyoung dengan sayu. Wajahnya tampak berantakan.

"Gotcha! Finally i found you,"

"Maksud lo? Awas nggak?!"

Doyoung ingin pergi, namun masalahnya lelaki itu mengukungnya.

"You can't go, baby boy."

Suara rendahnya membuat bulu kudu Doyoung merinding. Akalnya hampir saja hilang jika Doyoung tidak kembali sadar bahwa ia harus pergi.

"Apaan sih? Heh jangan pegang-pegang!"

Doyoung berteriak ketika tangan orang asing itu membelai pipi dengan senyuman yang ingin sekali Doyoung hantam dengan tangannya.

"I want your lips."

"Lepasin!"

"Gue mau bibir lo. Baru lo bisa pergi."

"Gue laporin ya lo ke pihak kampus! Gue mau pergi, lepasin!"

Doyoung memberontak namun sial tenaganya tidak sebanding dengan lelaki jangkung di hadapannya. Tengkuk Doyoung ditarik dan bibir mereka bertemu. Bibir Doyoung dihantam paksa tanpa Doyoung ingin.

Lelaki itu memperdalam ciuman dengan nafsu. Seolah makanan kesukaan yang selalu diidamkan. Bibir Doyoung semakin basah ketika dilumat brutal.

Doyoung memberontak. Memukul dada bidang lelaki yang sedang membuat ia terjebak.

Doyoung melenguh tatkala lelaki asing itu memaksa Doyoung membuka akses agar dirinya leluasa menikmati ciuman panas penuh paksa ini. Lidah lelaki asing masuk ke rongga mulut Doyoung. Dijamah seisinya sampai lidah mereka bertemu. Saling terlilit dan bertukar saliva tanpa merasa jijik.

Doyoung diam. Lututnya melemas dan kemudian memejamkan kedua mata mengikuti alur permainan. Tangannya memegang erat ujung kemeja si lelaki asing.

Ketika dirasa napasnya sesak, Doyoung mendorong sekuat tenaga hingga tautan mereka terlepas. Bahkan, ia dapat merasakan saliva turun menuju leher dari sudut bibirnya.

"Your lips are sweet like candy. Want me to suck it till crazy."

Lelaki asing itu mengangkat tangan ke arah bibir Doyoung. Mengusap bibir basah itu dan kemudian meninggalkan sebuah kecupan yang cukup lama. Sampai akhirnya tubuhnya limbung akibat dorongan penuh tenaga Doyoung.

"Sinting!"

Doyoung mengelap bibir dan lehernya menggunakan lengan kemeja. Kemudian pergi meninggalkan si lelaki asing yang sepertinya sudah kehilangan kesadaran.































Starring with











Starring with

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+ HARUTO +














+ DOYOUNG +

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

+ DOYOUNG +





































Nggak tau kenapa pengen buat cerita harubby. Gemes aja liatnya padahal moment mereka agak goib wkwk

Anyway dilanjut nggak nih?

suka - harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang