20 - the last day: you and me

1K 76 14
                                    

Kurang dari satu minggu, banyak sekali hal yang terjadi. Semua sudah terjabarkan di dalam bagian cerita. Mungkin kecuali di hari keenam. Tidak ada yang spesial untuk diceritakan selain kecerobohan Doyoung yang hampir membuat sang kakak berpikir yang tidak karena melihat ia berjalan seperti kepiting. Dengan alibi yang sudah ia rencanakan bersama Haruto di malam sebelumnya, alibi itu sukses diterima dan dipercayai oleh Junkyu.

Mungkin itu Doyoung, jika beralih pada Haruto, anak itu habis diomeli Yoshi karena telah menghilang tanpa memberi kabar bahkan tidak menjawab panggilan telepon. Pasalnya, di hari sebelumnya, Yoshi sama-sama menyewa ATV di tempat yang sama dan kena omel pemilik sewa karena Haruto terlambat mengembalikan ATV. Bagaimana pemilik sewa itu mengetahui hubungan antara Yoshi dan Haruto?

Kembali di beberapa hari sebelumnya, Yoshi pernah menyewa kendaraan lain bersama Haruto dan agak sedikit mendongeng kepada si penyewa karena beliau yang mengajak Yoshi bercengkrama banyak. Kurang lebih seperti itu, selebihnya Yoshi kesal bukan main karena ia malu.

Itu adalah hal yang terjadi di hari keenam selain menghabiskan waktu dan makan bersama. Tiba di hari ketujuh, dimana penghujung tahun dan juga hari terakhir dimana mereka berlibur sebelum kembali ke kota pada esok hari. Rasanya ingin terus tinggal di tepi pantai tanpa harus memikirkan pekerjaan atau tugas kuliah yang menumpuk. Hal itu mereka simpan di dalam benak yang terdalam.

Penghuni villa Kim di hari ketujuh disibuki dengan kegiatan sederhana. Selepas sarapan, diantaranya ada yang mulai untuk mencicil packing supaya tidak  repot nantinya, ada yang bersantai di tepi pantai sambil mencari perhatian turis lain, ada juga yang pergi untuk membeli oleh-oleh, dan ada dua sejoli yang sedang duduk di batu karang sambil melihat lautan.

Pasangan itu bukan lain dan tidak bukan adalah Doyoung dan Haruto. Pintar sekali untuk pergi ke goa dimana mereka melakukannya untuk pertama kali. Maksud kembali datang bukan dengan niat yang sama. Mereka hanya duduk di salah satu batu karang yang sudah Haruto pastikan aman. Menikmati indahnya pemandangan pantai yang ramai manusia dan hamparan lautan biru.

Kepala Doyoung bersandar pada tubuh Haruto sembari memeluk lengan kekasihnya. Sesekali memainkan jari tangan Haruto yang lebih besar daripada miliknya. Doyoung tersenyum seiring ia membandingkan ukuran jari hingga tangannya yang tidak sebanding dengan milik Haruto.

"Kenapa?" Haruto melirik ke arah Doyoung yang tidak menanggapi pertanyaannya. Pandangannya kemudian turun pada tangan yang sedang dimainkan oleh Doyoung.

"Tangan kamu kecil." Ledek Haruto tetapi tidak mengundang Doyoung untuk marah. Justru kekehan kecil terdengar.

Kepala Doyoung mendongak, "Tangan kamu besar."

Begitu saja sudah bisa membuat Haruto gemas setengah mati. Senyuman Doyoung selalu membuat hatinya menggelitik. Kalau bukan dirinya sendiri yang menahan, pasti Haruto sudah kelepasan untuk menarik tubuh Doyoung ke dalam pelukannya. Tidak salah, namun mengingat mereka duduk di tempat yang terpeleset saja berbahaya, Haruto harus mengurungkan niat.

"Kamu gemes banget. Kaya bakpau sama mochi."

Haruto mencubit pipi Doyoung yang diakhiri tawa. Begitu juga dengan Doyoung tertawa kecil karena melihat ekspresi gemas Haruto.

"Kamu juga gemes tau!"

Giliran Doyoung yang mencubit pipi tirus Haruto. Ah, sepertinya tidak akan lagi tirus karena selama beberapa akhir ini tubuh Haruto semakin berisi.

"Aku nggak gemes. Kata bang Yoshi aku jelek."

"Bang Yoshi bohong itu. Haru, kamu sadar nggak sih kalau kamu itu ganteng banget? Sampe orang-orang selalu liat kamu nggak pake kedip?"

suka - harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang