13 - like an addictive substance

1.4K 152 55
                                    

be wise, isinya ciuman doang
















































Masih di hari yang sama namun sudah berganti malam, dua insan yang tengah dihujami rasa cinta sedang beradu mesra. Haruto dan Doyoung membuat percakapan kecil penuh tawa, dengan posisi rebahan santai. Mereka betah dalam waktu yang lama, terlebih aroma khas tubuh Haruto yang membuat indra penciuman Doyoung terus ingin menghirupnya, sedangkan Haruto terlanjur nyaman dengan rambut wangi milik Doyoung.

"Tidur di sini aja." Pinta Doyoung sambil tangannya memilin ujung pakaian yang dikenakan Haruto.

"Nggak bisa. Gue masih ada Cheese yang harus diurus."

"Bang Yoshi nggak bisa ya?"

"Kalau minta tolong dia pasti bakalan ribet. Besok gue ke sini lagi kok karena disuruh Jihoon untuk bantu dia angkat barang lagi."

Doyoung mengeratkan pelukannya. Entah perasaannya yang semakin sayang atau apa, Doyoung masih tidak tahu. Namun yang jelas, Doyoung menginginkan kehadiran Haruto terus menerus untuk berada di sekitarnya.

Setelah mereka saling jujur dalam mengungkapkan perasaan masing-masing, mereka semakin tahu antara satu sama lain. Tertawa juga ketika awal kedekatan mereka dibarengi oleh niat yang jelek, menganggapnya seperti anak-anak di sekolah dasar ketika ingin membalas dendam.

"Haruto,"

"Hm?"

Kepala Haruto menunduk untuk melihat orang yang baru saja memanggilnya, namun langsung disapa oleh Doyoung yang mencuri kecupan.

"Waduh."

Doyoung tertawa kecil melihat Haruto yang tampaknya sedikit terkejut. Kemudian tangan mungilnya menarik kepala Haruto untuk kembali mendekat. Ia kembali mencumbu Haruto tanpa peduli lelaki itu membalasnya atau tidak. Dengan berani Doyoung melumat dan menghisap secara bergantian. Sedangkan Haruto diam menikmati dan memberikan semangat dengan mengelus pinggang ramping lelaki mungil yang begitu betah di dalam dekapannya.

Doyoung menarik diri, ia memandang Haruto sebentar untuk kemudian melanjutkan kegiatan tertundanya. Kali ini lidahnya bermain dengan liar, menekan bibir Haruto agar memberikannya akses untuk bebas menjelajahi seisinya. Doyoung yang sudah dikelilingi hawa nafsu merubah posisinya untuk berada di atas Haruto. Tubuhnya naik dengan tangan yang mengalung dan bibir terus bergerak mencumbu seolah tak ada hari esok.

Atas usaha Doyoung, Haruto mulai membalas namun tetap membiarkan Doyoung yang mendominasi. Kedua tangannya bergerak nyaman di pinggang ramping lelaki manis yang berada di atasnya.

Akibat napas yang tinggal sedikit, Doyoung menyudahi aksi nakalnya itu. Ia memandang Haruto yang berada di bawahnya, tersenyum untuk mencuri kecupan lagi.

"Ah, gimana dong. Gue jadi kecanduan sama bibir lo, Haruto. Gue pengen cium lo terus."

Haruto tertawa mendengarnya. Merasa Doyoung telah mengungkapkan perasaannya juga. Karena tidak hanya Doyoung, namun dirinya juga merasa kecanduan.

"Kenapa bisa?"

"Nggak tahu. Seharusnya gue yang tanya kenapa bibir lo kaya permen. Kalau lo gimana?"

Alis Haruto naik untuk meminta pertanyaan untuknya diperjelas.

"Bibir gue bikin candu nggak?"

Haruto hampir saja tersedak oleh ludahnya sendiri. Ia tidak tahu bahwa Doyoung bisa jujur dalam hal seperti ini. Bagaimana ya menjelaskannya, karena Haruto merasa tersiksa jika harus menghadapi sisi lain Doyoung.

suka - harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang