7 - billiard

1.3K 173 24
                                    

Haruto mengambil botol di sampingnya dan kemudian ia teguk hingga tersisa setengah botol. Kepalanya terasa semakin pusing namun tetap pada posisinya bermain catur.

"Lo mabok?" tanya lelaki yang duduk di hadapannya. Lawan main catur.

Haruto menggeleng, "Mungkin."

Tak lama datang Yoshi sambil membawa kantong plastik berisi martabak asin dan martabak manis rasa coklat kacang. Camilan dikala sedang ngumpul.

"Dia kenapa?" tanya Yoshi setelah menaruh kantong plastik di atas meja.

"Mabok kayanya."

Haruto menyandarkan kepala. Berniat beristirahat dan si lawan main mengerti.

"Bang, kok lo beli martabaknya di kasih kacang sih?!" tanya yang lebih muda.

"Emang kenapa?"

"Asahi kan nggak suka kacang. Nanti dia nggak makan dong?"

Yoshi mendelik, "Kan ada martabak asin?"

"Dia juga nggak suka."

Yoshi mendengus. Lelah dia beli jauh-jauh dan dia juga yang bayar.

"Yaudah lo beli lagi aja sana, Jae!"

"Nggak deh. Gue lanjut main catur aja."

Jaehyuk langsung kembali bermain walau Haruto sudah diambang batas kesadaran. Anak itu memang kadang sok sokan minum padahal tidak ada hal mengganggunya sampai dibuat stres.

Yoshi kemudian duduk di atas sofa dan mulai memakan martabak yang ia beli. Mereka sedang berada di apartemen milik Jaehyuk yang biasa dijadikan tempat kumpul.

"Bang Yosh, si Ruto udah punya pacar ya?" tanya Jaehyuk yang juga lagi memakan martabak.

Yoshi menggeleng, "Dia jomblo."

"Ah masa? Waktu itu pas main billiard bareng bang June dia bawa cowok imut manis gitu."

"Serius lo?"

Jaehyuk mengangguk lalu meminum alkoholnya, "Keliatan lengket. Tapi abis itu kalo main nggak dibawa lagi."

"Alah itu mah bukan—"

Haruto mendesis dan meracau tak jelas. Kalau mabuk selalu begitu seperti orang gila. Membuat perhatian Yoshi teralihkan untuk memindah Haruto ke kamar Jaehyuk.

"Dia bukan pacarnya, Jae. Ruto bilang buat main-main doang."






























Doyoung sedang memosisikan dirinya agar lebih dekat dengan Donghyun. Pasalnya mereka sedang berebutan untuk masuk ke dalam kantin.

Kantin kedokteran sama-sama terkenalnya dengan kantin Fakultas Hukum. Bedanya, kantin kedokteran benar-benar menjadi kesempatan anak kos untuk memperbaiki gizi dengan budget yang murah. Tak asing bagi mereka terkadang berebutan untuk masuk.

"Makan di luar nggak apa-apa, Doy?" tanya Donghyun.

Padahal tadinya Doyoung ingin memesan menu favoritnya. Tapi mungkin lain kesempatan.

"Kemana?"

"Ah, ke kantin peternakan aja. Sekalian ketemu si Taeyoung."

Doyoung mengiyakan ajakan Donghyun dan segera pergi menuju kantin Fakultas Peternakan dimana Taeyoung merupakan mahasiswa sana juga.

Mereka memilih duduk di lesehan karena kebetulan tempatnya bersih dan Doyoung juga tidak keberatan. Seongmin tidak ikut karena tidak ada kuliah di hari itu.

suka - harubby ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang