Medan Perang

239 26 15
                                    

Iren mengirimkan sebuah foto pada Vino lewat WA, foto yang menampilkan motor X ride hitam sedang berada di pekarangan rumahnya, dengan angle yang jelas menunjukkan no plat motor yang harusnya Vino sadar itu motor siapa.

Vino.

|Dia dirumahku.
|Hohoho.

Tak lama terlihat dua ceklist berwarna biru menghiasi sisi chat dari Iren, berarti pesan itu sudah di baca. Dan senyum Iren mengembang.

Cukup dilihat aja gak perlu dibales, aku udah seneng banget -batin Iren.

Di ruang tamu rumah Iren ada Aji yang sedang nunggu Iren ngambil minum di dapur. Udah lama banget Aji gak main ke rumah Iren, hampir setahunan, terhitung dari mereka putus. Dan semuanya nampak sama.

Ruang tamu ini adalah salah satu tempat yang biasanya dibuat Aji ngapel ke Iren, walau kadang juga Iren ngajak ke kamar, tapi mereka lebih sering ngobrol di sini.

Drrrt! Drrrdt!

Ponsel Aji geter geter di saku, kayaknya ada panggilan masuk.

Aji ngeluarin ponsel dari saku celana jeansnya, yang ternyata ada panggilan masuk dari Mas Vino. Dengan cepat jempol Aji ngescroll ke arah kanan.

"Halo mas?"

"Kamu lagi dimana?"

"Ini lagi di rumah Iren, kenapa?"

"Hmmm.. Yaudah.. Gakpapa cuma tanya aja"

"Abis ini pulang kok, ada perlu bentar sama Iren" kata Aji sedikit berbisik saat mendengar langkah kaki mendekat ke arah ruang tamu.

"Yaudah. Nanti pulangnya hati hati. Love you"

"Too" kata Aji singkat, lalu mematikan sambungan telpon saat melihat Iren udah di depannya.

"Siapa Ji?" tanya Iren sambil naruh dua gelas es limun plus beberapa camilan ke meja.

"Bukan siapa siapa" kata Aji sambil masukin ponselnya lagi ke kantong celana.

Uhuk! -penulis keselek kalimat Aji.

Iren senyum denger jawaban Aji. "Halah paling pacarmu , yhow?!" kata Iren dengan nada menggoda.

"Guduk! Aku gak punya pacar kok!" sergah Aji.

"Moso seh?!" pepet Iren.

"Opo seh Ren,, ada ada aja kamu ini" Aji melengos dari pandangan Iren. Entah kenapa Aji malah denial dengan statusnya di depan Iren.

"Iya iya percaya, kan Iren sayang Aji" kata Iren sambil nemplok di lengan Aji bermanja manja ulalala.

Aji menengok ke arah Iren yang sudah nemplok di lengannya dengan senyum cerah sambil ngelus ngelus bisep Aji, matanya melihat Iren tersenyum terlihat tulus dan bibir Aji membalas senyum si mantan pacar.

..........

Tepat jam empat lewat seperempat Aji datang ke kafe Vino, ini adalah ritual Aji setelah menyandang status pacar Vino. Main ke kafe, nyariin Vino, minta di uyel uyel atau malah nguyel nguyel Vino, tergantung situasi kesangean masing masing, hehe.. trus lanjut kerja nyiar sampe malem. Dan berakhir pulang di iringi Vino yang naek sepeda motor di sampingnya.

Mas Mantan (TaeJin)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang