Curiga

238 25 16
                                    

Note: maafkan bila ombaknya kurang kenceng.. Karena penulis yang bermental YUPI ini, apalah aku yang hanya adonan tepung tapioka, alias lembek.

........

"Loh Aji!!"seru Iren kala melihat Aji di dekat stan ZARA di Pakuwon Mall.

"Eh! Iren? Sama siapa?" tanya Aji sambil menghampiri Iren.

"Sendirian lah, sama siapa lagi kan jomblo." sarkasnya pada Aji, jujur Iren masih dendam sekaligus sayang saat hubungannya kandas gara gara Aji selingkuh. "Lha kamu sama siapa?"

"Aku.. Aku juga sendiri kok!" jawab Aji rada gelagapan. "Mau ngapain?" tanpa sadar satu tangan Aji sudah mengusak rambut Iren gemas.

"Mau ke Guardian, beli skincare, biasa cewek" Iren senyum, tiba tiba tangan Iren menggaet lengan Aji. "Ji, anterin dong" katanya manja.

"Ehm.. Anterin?" Aji melihat betapa lucunya bibir Iren yang maju maju monyong manja dan menggemaskan. "Ehm.. Yaudah, aku anterin" kata Aji saat tubuhnya sudah separo terseret oleh Iren.

Vino keluar dari stan ZARA dengan kantong belanja tepat saat Aji di seret Iren, dia melihat betapa Iren lengket menempel pada Aji. Jujur itu bikin hatinya nyut nyut an. Jangan bilang Vino baper, emang gitu kan kalo kita lihat pasangan kita tiba tiba skinship sama orang lain apalagi mantan pacarnya.

Berasa tiba tiba pengen telpon pemadam kebakaran aja.

"Sorry!" kata Aji menengokan kepala kebelakang ke arah Vino.

Vino masih berdiri menenteng tas belanjaan, tak tahu harus apa, apakah harus nyusulin Aji dan nyeret balik dia pulang sambil jelasin ke Iren kalo Aji sekarang miliknya? Atau dia harus ngintilin dua orang itu yang kelihatan mesra? Atau harus turun kebawah nunggu Aji di kedai kopi? Jujur hatinya amat kacau, kaya lirik lagu meletus balon hijau.

>>>Mas Mantan<<<

"Ji, makasih ya udah mau nganterin aku." kata Iren sambil malu malu manja dan tentu aja masih nempel ke Aji.

"Iya, Iren yang cantik" suara lembut keluar sebagai jawaban Aji untuk Iren. "Udah sekarang kamu masuk rumah, bobo ya. Pasti capek kan tadi udah jalan jalan." Aji mengelus pipi Iren, membuat perasaan Iren melayang.

"Yaudah, aku langsung balik ya. Salam buat mama sama papa di rumah" pamit Aji, lalu entah kerasukan setan apa Aji mengelus kepala Iren dan mengecup dahi si cewe itu cepat lalu tersenyum. "Ya udah aku pulang ya." kata Aji lagi.

Iren masih berdiri ditempatnya saat motor Xride Aji melaju meninggalkan pekarangan rumah Iren. Sampai beberapa saat Iren memperhatikan Aji sudah mulai jauh.

Lalu tatapannya terkunci pada mobil Ayla hitam dengan sticker batik di sisi mobilnya, yang dengan jelas Iren tahu siapa itu. Dengan penuh percaya diri Iren pergi menghampiri si pengemudi yang masih di dalam, setia merokok dengan kaca mobil yang terbuka.

"Satu sama" kata Iren begitu dia sudah sampai di sebelah pengemudi. "Mas Vino bisa rebut Aji dari aku, aku juga bisa rebut Aji balik dari Mas Vino." katanya angkuh.

Vino melihat Iren dengan senyum sombongnya, mengajaknya memulai permainan yang harusnya tidak dimainkan.

"Tadi udah lihat sendiri kan, Aji-nya aja mau nyium aku. Mungkin Aji emang masih sayang sama aku, ya kan?! Jadi jangan salahin aku yang ngerebut Aji dari Mas Vino." Iren berbalik meninggalkan Vino yang masih merokok.

Mata Vino menatap tajam ke jalan dimana Aji tadi pergi, hatinya sakit melihat pacarnya bermesraan dengan mantan pacarnya. Apakah Vino selama ini tak dianggap oleh Aji? Atau memang seperti itukah sifat Aji aslinya? Tukang selingkuh?

Mas Mantan (TaeJin)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang