1

388 63 16
                                    

Seorang perempuan yang berjalan terseok-seok di tengah jalan yang sepi dan dingin. Ia memeluk dirinya sendiri dan menahan rasa sakit yang berasal dari lebamnya yang berwarna ungu di wajahnya. "Tuhan, aku mohon. Aku ingin mati" rintih nya sambil menaiki sebuah jembatan ditepi sungai.














"Tuhan, terimakasih telah memberi ku cinta yang menyakitkan"













Ia menjatuhkan tubuhnya, namun yang ia rasakan ia hanya mengambang di udara dan tak lama tubuhnya terasa dingin dan napasnya terasa berat. "Aku tidak akan pernah menyesal melakukan ini."









"Neraka atau surga? Aku tak tau."

















"Kumohon..."























"Nona, bangunlah. Aku menyelamatkan mu."







Ia membuka matanya, mendapatkan seorang laki-laki dengan kimono yang sangat bagus dan rapi. Surai nya yang berwarna abu terang terlihat sangat cocok dengannya. Tetapi ada noda darah ditengah kepalanya.

"Nona, bunuh diri itu tidak baik. Tadi saat aku menyelam untuk menyelamatkan mu kau sudah tak bernapas dan tubuh mu sungguh dingin. Ku kira kau mati, ternyata hanya pingsan karena kehabisan napas. Jadi, aku rasa aku memberi mu napas buatan agar kau tetap hidup."

Perempuan yang merasa terganggu kedamaian itu menarik rambut pria itu kencang sampai mengeluarkan sedikit darah dari kepalanya.

"Kau tau? Aku ingin kedamaian dan kebebasan tetapi kau mengganggu ku. Aku tidak meminta kau menyelamatkan ku. Hah... Yang benar saja."

Pria itu membelai lebamnya yang berwana ungu dan seketika sembuh membuat ia terkejut dan langsung menjauhi pria tersebut.

"Siapa kau?"

"Dengar nona, semua orang yang sakit ingin tetap hidup. Tapi kau sendiri ingin meraih kedamaian dengan cara mengakhiri hidup mu sendiri. Aku tidak percaya adanya surga maupun neraka. Tetapi nona, aku rasa hidup adalah anugerah yang tuhan ciptakan untuk kita. Agar kita bisa menikmati kehidupan duniawi yang serba ada dan bisa dilakukan." Ujar pria itu sambil membelai bibir nya.

"Hentikan brengsek!" Ujarnya sambil menepis tangan laki-laki itu.

"Namaku Douma nona."

In The Middle Of The NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang