Happy reading🙌🏻
"Dokter!"
Hyun gi memelankan langkahnya
"Hai dokter Soekjin" jawab hyun giIni pertemuan pertama mereka setelah pernikah hyun gi bersama jungkook, dokter soekjin di pindah tugaskan ke ruangan atas kalian tau lah maksudnya
"Bagaimana kabarmu dan jungkook?"
"Kami baik bagaimana dengan mu?"
"Kau bisa lihat" soekjin berkata sambil tersenyum
"Aku dengar kalian membeli rumah, benarkah?"
"Jungkook yang membelinya aku sama sekali tidak berencana pindah dari apartemen, menurutku apartemen saja sudah cukup"
"Kau tidak akan bisa menolak permintaan anak itu"
Hyun gi tersenyum perkataan Soekjin memang sangat benar
"Apa kau memeriksa sesuatu dengan dokter Hyolin?"Yah hyun gi tadi pergi bertemu dengan rekan kerjanya di ruangan kandungan
"Atau kau sudah?" Soekjin berkata sambil mengusap perut berotot nya"Anni!!! Dokter salah paham aku tidak mengandung, maksudku belum, tidak masih em astaga apa yang kukatakan" hyun gi memaki mulutnya sendiri
Soekjin tergelak melihat tingkah malu istri adik angkatnya
"Cepatlah buat keponakan adik ipar" soekjin tertawa lembut sampai membuat kedua pipi hyun gi memerahHyun gi tak tau menjawab apa
"Aa aku permisi dok aku lupa pasien ku sudah menunggu"Hyun gi berlari kencang
"Memalukan!!!"
"Aaakkk..." tubuh hyun gi terpental hingga membuat kedua lututnya sedikit tergores
"Ups sorry"
Hyun gi yang masih merapikan pakaiannya tiba-tiba mendengar suara yang tak asing di telinganya
"Kristal sedang apa kau di sini?"
"Apa itu urusanmu? Bangunan ini bukan milikmu aku berhak datang kesini kapanpun kan?"
"Bukan begitu maksudku?"
"Lain kali gunakan matamu jika berjalan!"
Kristal meninggalkan hyun gi dan menghadiahkan tawa sinis padanya
"Wanita aneh"
"Yaak lututmu kenapa?" Yuna datang dengan beberapa berkas di tangannya
"Ada insiden kecil tadi, berkas apa itu?"
"Sajangnim memberikan ini padamu"
"Sajangnim?"
Yuna mengangguk
"Saranku kau pikirkan dulu, kau punya suami di sini"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy [JK]
Romance"mulai sekarang aku mau kau jauhi pria itu" "apa katamu? kenapa begitu?" "orang tua kita sudah curiga pada kita" "lalu bagaimana denganmu? berarti kau juga harus jauhi kristal kalau begitu" "baiklah jika itu maumu" "maaf tolong garis bawahi,ini kein...