"Kau..?""Kenapa?" Jungkook masih berada di depan pintu pun Hyun gi juga masih menongolkan kepalanya di depan pintu
"Aku yang harusnya bertanya padamu"
"Ayo ke rumahsakit" singkat, padat dan kurang jelas untuk di mengerti otak Hyun gi
"Apa maksudmu?"
"Apa aku harus berdiri seperti ini terus ?"
"Tunggu ada apa ini dari mana kau tau alamatku?"
"Ibuku dan anak buahku"
"Maksudmu Yumna?"
"Bisa cepat sedikit aku sudah terlambat" Jungkook menatap arlojinya
Merasa jengah dengan otaknya yang masih belum berjalan terlalu lancar Hyun gi diam di tempat seperti orang linglung
"Kau mau berdiri seperti itu saja?"
"Sebenarnya untuk apa kau kesini?"
"10 menit aku tunggu"
"Menunggu menunggu apa maksudmu aku masih ngantuk ini belum waktunya aku ke rumahsakit jadi kau pulanglah" Hyun gi ingin menutup pintunya lagi namun cepat di tahan oleh Jungkook
"Aku tunggu dan kita akan bersama berangkat ke rumahsakit" putus jungkook dan dering ponselnya pun berbunyi
"-Aku sudah sampai di apartemen nya
aku akan menjemputnya seperti yg mama mau!""–kau dengar ibuku sudah menunggumu, cepat bersiap aku tidak ingin repotasi ku hancur
saat aku membawamu di dalam mobilku!"What?
Apa katanya tadi?"Minggir"
"Mau apa kau!!!"
"Aku ingin masuk"
"Siapa yg mengijinkanmu masuk!"
"Aku tidak perlu ijin untuk masuk ke lingkungan kumuh ini"
"'Mwo?!"
"Lebih baik sekarang kau bersiap aku akan mengantarmu ke rumah sakit"
***
Setelah beberapa menit berjalan akhirnya hyun gi pun selesai bersiap siap dengan menggunakan celana jens dan juga atasan kemeja berwarna putih tulang dan jangan lupa dengan jas selalu meleket ditubuhnya yg dibiarkan digantung ditangannya
Dia juga sedikit memoles wajahnya dengan riasan tipis dan lipstik berwarna pink terkesan sederhana tetapi tetap membuatnya cantik, setelahnya Hyun gi pun menghampiri Jungkook yang sedang memainkan handphonenya
Mata jungkook tiba-tiba terasa sulit berpindah begitu Hyun gi berada di hadapannya
"Apa yang kau lihat?" Hyun gi memeluk erat tubuhnya sendiri takut
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boy [JK]
Любовные романы"mulai sekarang aku mau kau jauhi pria itu" "apa katamu? kenapa begitu?" "orang tua kita sudah curiga pada kita" "lalu bagaimana denganmu? berarti kau juga harus jauhi kristal kalau begitu" "baiklah jika itu maumu" "maaf tolong garis bawahi,ini kein...