.
.
.
Brum brum
Jena yang sedang berada di balkon kamarnya terlonjak kaget,setelah melihat presensi Andra yang tengah menungunya di bawah.
Pria itu ternyata tidak main-main dengan ucapannya.
Jena segera turun menemui andra,mungkin gadis itu akan memarahinya.
"Andra? lo ngapain kesini malam-malam" Andra memegang rambut jena.
"Lo beneran uncrush?" Rengek Andra tak terima
"Kenapasih emang nya? Bagus dong gue uncrush,jadi gak ada yang gangguin lo lagi!"
"Nak siapa yang berkunjung?" teriak bunda jena dari dalam rumah lalu menghampiri jena dan Andra.
"Teman jena bund,cuman sebentar kok"
"Assalamualaikum,tante" Salam Andra sembari menyalimi bunda jena.
"Waalaikum salam,masuk dulu" ajak bunda jena
"Gausah bund,andra cuman sebentar kok" kata jena melirik Andra sinis
"Maaf ya tan,datang malam-malam"
"Gapapa,ayo masuk.Udara malam gak baik buat kesehatan"
"Bund,andra udah mau pulang kok.Gausah diajak masuk!"
"Dia tamu kita jen,kasian loh malam-malam relain datang kesini" Andra tersenyum miring
Bunda Jena mengajak Andra masuk,sedangkan jena sudah mendumel sedari tadi.
"Mau kemana jena? Ini ada teman kamu loh" omelnya saat jena akan pergi meninggalkan Andra.
"Keatas bund,Jena mau tidur"
"Yaudah sana kamu ikut keatas juga,tapi jangan apa-apain anak tante ya"
"Siap tante"
"BUNDA!!"
"Berisik"
"Lo gaboleh uncrush gue!"
"Dih,ngatur-ngatur lo"
Andra memeluk Jena erat sesekali mencium pucuk kepalanya.
"Lepas woy,sesak nih"
Andra melepas pelukannya,tapi tangannya malah beralih ke pinggang jena.Memeluknya tapi tak begitu erat seperti tadi.
"Mau apasih lo ke sini?" sembur jena kesal.
"Mau pacarin lo"
Blush
.
.
.