24

29.4K 3.8K 58
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Amoora berjalan di lorong istana, tujuan utama nya saat ini adalah kamar raja Erkan.

Bukan untuk menjenguk atau menemani raja es, namun untuk pamit kembali ke kerajaan peri.

Ia merasa bosan, ingin rasanya kembali ke kerajaan bermain main dengan peri kecil yang ada di sana.

Lagian, Amoora yakin jika raja es telah sembuh, mana yang dimiliki raja es itu besar, ia memiliki kekuatan besar di dapat mengalahkan racun mematikan tersebut.

Jadi, buat apa ia memikirkan raja es sedeng itu, sungguh tidak berguna!.

Oh iya, kalau dia mati juga tidak apa apa, malahan dengan kematiannya bisa membuat hidup Amoora semakin aman dan tentram.

Hihi, membayang kan saja sudah sangat menyenangkan, apalagi jika kenyataan, pasti bagus.

Ceklek.

Sesudah sampai di depan kamar pribadi raja es, Amoora menarik nafas dalam dalam.

Pintu di bukakan oleh pengawal yang berjaga di depan kamar, mungkin mereka sudah tahu jika putri Amoora ingin masuk ke dalam kamar raja es.

Melangkahlah kaki mungil mulus ke dalam ruangan, ia melirik raja es yang tengah membaca buku yang entah apa itu judulnya.

Pintu sudah tertutup rapat setelah Amoora masuk ke dalam sana.

Lihatlah, bahkan dia sudah sembuh dari sakitnya.

"raja Erkan." panggil Amoora sedikit lembut.

Erkan mengalihkan pandangannya dari membaca buku ke arah Amoora berada, dimana sang empu sedang tersenyum lembut.

Atau malah, terpaksa tersenyum lembut.

"ada apa??." tanya Erkan bingung.

Pasalnya putri Amoora tak pernah menampilkan ekspresi tersenyum kepada nya, hanya ekspresi kesal, sinis, dan songong yang sering Amoora perlihatkan kepada Erkan.

Kini, gadis ini malah tersenyum tidak jelas seperti anak yang menginginkan sesuatu.

Mendengus pelan di saat Erkan membalas sapaannya secara singkat.

"aku ingin pamit kembali ke kerajaan ku raja Erkan." izin Amoora.

Erkan menatap wajah rupawan Amoora yang tengah berdiri.

"tidak bisa." dua kata yang terlontar dari mulut Erkan seketika membuat Amoora melotot geram.

Uyyy!!, susah susah dirinya bersikap manis kepada Erkan hanya untuk mendapat kan izin darinya, tetapi malah dengan mudahnya Erkan menolak permintaan Amoora.

SEDENG!!.

"jika kau tidak mengizinkan kan ku kembali ke kerajaan peri, aku juga tidak apa apa toh, karna aku masih bisa pulang ke kerajaan ku sendiri tanpa izin darimu." ujar Amoora tersenyum smirk.

Wajah cantik Amoora nampak sangat songong dengan dagu terangkat.

Erkan tergeram dengan apa yang di ucapkan putri Amoora, sepertinya gadis ini akan kabur jika tidak mendapatkan izin dari Erkan.

Tangan besar berurat Erkan menarik paksa pinggang Amoora hingga terjatuh ke pelukan Erkan.

Posisi mereka begitu intim, Amoora yang berada di atas dengan posisi menindih Erkan, sungguh tidak baik untuk kesehatan jantung guyss.

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang