44 END

28.9K 2.9K 178
                                    

_______________________________________

Happy Reading

_______________________________________

Hari ini adalah hari yang paling berbahagia bagi seluruh mahluk hidup di dunia, yang ada di dunia bawah maupun dunia langit karna putri Amoora Pristzon akan menikah di hari ini.

Amoora memandang penampilan nya di depan cermin, ia memakai gaun pengantin mewah berwarna putih dengan model rambut yang tergelung, sebuah mahkota kerajaan yang amat mewah tanda ratu kerajaan menempel jelas di kepalanya dengan indah.

"sudahlah Moza jangan meriasku terlalu tebal!" kesal Amoora karna Moza merias wajahnya sedikit tebal.

"sedikit lagi nona." ujar Moza.

"nah sudah." selesainya.

"anda terlihat sangat cantik nona Amoora, saya tidak menyangka jika anda akan menikah hari ini juga." ujar Moza menatap wajah cantik Amoora penuh haru.

"sudahlah Moza, kenapa kau malah bersedih, hari ini adalah hari terbahagia untukku, seharusnya kau ikut bahagia untukku dong!" cemberut Amoora kesal.

Moza terkekeh, nonanya ini sifatnya memang tidak pernah berubah yah, masih kekanak kanakan.

"saya tidak bersedih nona Amoora, namun saya merasa sangat bahagia." ujarnya tersenyum manis.

Dengan segera, Amoora memeluk tubuh Moza guna memenangkan gadis tersebut karna kini Moza tengah menangis tersedu sedu.

Ceklek.

"ayo Amoora sayang para calon suamimu sudah menunggu di aula." ajak Ratu Pristzon mengajak Amoora ke aula karna perayaan di adakan di aula istana kerajaan Amuorasy.

Melepas pelukan Moza, Amoora pun menganggukan kepala pelan sembari menghapus air mata yang tumpah.

"lihatlah, putri kecilku sudah dewasa, bahkan sekarang dia akan memiliki empat suami sekaligus." goda Ratu Pristzon membuat Amoora terkekeh.

Ratu Pristzon menuntun Putri Amoora menuju aula istana, aula yang di rias sedemikian rupa dengan interior emas yang terlihat mewah, seluruh atensi para tamu menatap ke arah Amoora datang.

Para calon suami Amiora pun sama, mereka menatap wajah cantik Amoora penuh puja, namun sedetik kemudian, mereka menggeram marah ke arah tamu undangan karna telah memandang Putri Amoora dengan pandangan memuja.

Ingat, Amoora hanya milik mereka berempat, tidak ada yang boleh mengambil kasih sayang Amoora terhadapnya.

"Raja Erkan dari kerajaan es, Raja Saffier dari kerajaan serigala, Raja Ezra dari kerajaan penyihir dan Raja Darren dari kerajaan cahaya apakah kalian bersedia menikahi Putri Amoora dari kerajaan peri, menjaganya, setia kepada Putri Amoora dan menemaninya hingga akhir jiwa."

"ya! kami bersedia!" jawab mereka lantang.

Senyum Amoora mengembang sempurna, lama kelamaan senyum itu luntur disaat keempat pria yang sudah resmi menjadi suaminya membisikan sesuatu.

"aku menunggu malam pertamanya."

***

"bagaimana ini ibunda? apakah aku harus melakukan malam pertama bersama mereka berempat?" tanya Amoora resah, Amoora tengah berbicara dengan Dewi Drysie dikamar.

Setelah acara pernikahan selesai, Amoora bergegas menuju kamar guna berbincang bincang bersama ibunda Dewinya.

Sedangkan para suami Amoora tengah mengurus sesuatu hal hingga harus masuk kamar nanti saja membuat Amoora bersyukur.

"tentu saja anakku, mereka suamimu, kau harus melayani mereka saat malam pertama." ujar Dewi Drysie lembut sembari mengelus rambut Amoora yang halus.

"apakah sakit?" cicit Amoora ragu ragu.

Dia pernah dengar kata orang orang jika malam pertama akan terasa sangat sakit, membayangkan saja membuat Amoora meringis pelan.

Ayolah, memang saat menjadi Dewi Rielsya Amoora pernah melakukan malam pertama, namun Amoora lupa rasanya, maka dari itu Amoora sedikit was was dengan malam pertamanya.

"ibunda pergi terlebih dahulu Amoora, para suamimu akan segera masuk menemuimu." ujar Dewi Drysie dengan tampang menggoda.

Ck, Dewi ini!

"tapi ibu-

Ucapan Amoora terpotong disaat Dewi Drysie menghilang bak tertelan bumi.

Ceklek.

Pintu kamar dibuka oleh empat pria tampan dengan seragam pengantinnya, dia para suami Amoora.

Raja Ezra menutup dan mengunci pintu rapat rapat yang membuat Amoora meneguk ludah gugup.

Mereka memandang Amoora dengan senyum manisnya, tentu saja terlihat sangat menyeramkan bagi Amoora, bahkan mata mereka menggelap penuh gairah yang berbahaya.

"bagaimana Amoora apa kau siap melakukan malam pertama?"

Glek.

Habis sudah riwayat ting ting mu Amoora, kau akan di gempur oleh empat pria tampan sekaligus malam ini.

Ayo ucapkan bye bye pada keperawanan mu;)

_______________________________________

Terima Kasih Telah Membaca

_______________________________________

Author come back, ada yang kangen sama saya? saya ramal kagak ada😭

Yang mau extra chapter mana suaranya?!!

Vote dan komen disini.

Minggu, 24/04/2022

Transmigrasi Queen Amoora [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang