_______________________________________
Happy Reading.
_______________________________________
Amoora berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama ibunya.
Setelah sampai di ruang makan, aku melihat ratu Pristzon tengah duduk tenang di bangku meja makan yang sudah tersedia.
Jika ditanya dimana ayah putri Amoora yang dulu??, jawabnya tidak ada.
Ayah Amoora sudah meninggal di kala Amoora menginjak usia 10 tahun sehingga membuat ratu Pristzon yang mengambil alih takhta kerajaan peri.
Hatiku dag dig dug ser jedag jedug seperti disco di dalam karaoke.
Aku gugup, ini adalah hari pertama ku menjadi putri Amoora, anak peri dari ratu Pristzon.
Ayo Sarry, kamu pasti bisa!, batinku menyemangati.
Aku berjalan menuju meja makan dengan wajah senang, anggap saja pencitraan yah guys.
"salam kepada ibu Pristzon." hormat ku menundukan tubuh bagai seorang putri.
Ratu Pristzon terkaget, mungkin karna Amoora yang dulu tak pernah sopan kepadanya.
Dasar anak durhaka kau Amoora!.
Eh, tapi aku juga putri Amoora, ck, kenapa bodohnya aku.
"ayo duduklah anaku." ucap ratu Pristzon setelah menormalkan ekspresi nya.
Aku mengikuti perkataan ratu Pristzon, mendudukan tubuhku di bangku yang sudah tersedia.
Aku menatap hidangan yang terpampang jelas di depanku, berbagai makanan yang nampak menggiurkan.
Amoora menatap makanan tersebut dengan pandangan berbinar, bau makanan menyeruak tajam ke dalam indra penciuman nya.
Ratu Pristzon melihat wajah cantik Amoora yang nampak berbinar pun menjadi terkekeh pelan, tidak seperti biasanya anaknya menampilkan ekspresi yang lucu seperti ini.
Kadang Amoora malah sering menampilkan wajah datar nan dingin.
"makan lah." ucap ratu Pristzon dikala ia sudah gemas melihat wajah Amoora yang nampak berbinar.
Amoora mengangguk kepalanya dengan semangat, ia sudah tidak sabar untuk memakan hidangan yang sudah di sediakan.
Pasti sangat enak.
Amoora memakan makanannya dengan sangat lahap, seluruh makanan yang ada di atas meja makan nampaklah sangat enak.
Aku memakan seluruh makanan yang ada, seluruh rasa mengecap jelas di lidah manis ku.
Senangnya bisa makan sepuasnya tanpa harus bekerja keras.
Aku memandang wajah cantik ratu Pristzon yang tengah memakan makanannya.
"ibunda." panggilku padanya.
Ratu Pristzon menoleh, menatap putri Amoora dengan pandangan heran.
"ada apa anaku??." tanya ratu Pristzon lembut.
Aku sedikit ragu, apa tidak kenapa napa jika aku mengatakan hal ini saat sedang makan.
"bolehkah aku meminta sesuatu." pintaku menudukan kepalanya.
Namun mata Amoora melirik hidangan berbentuk hati yang nampak menggiurkan.
"tentu saja Amoora sayang, apa yang ingin kau minta??." penasaran Priszon.
Biasanya Amoora tidak akan terang terangan jika ingin sesuatu kepadanya.
"aku ingin guru berpedang." ucapku takut takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Amoora [ END ]
FantasíaNamaku Sarry Alexsa, anak dari seorang ibu yang gila uang, ibu yang tega menjual anaknya kepada ayah tirinya sendiri. Hanya karna, uang. Suatu hari, aku kabur dari rumah setelah aku mengetahui jika diriku di jual oleh ibuku. Sebuah insiden yang meny...