_______________________________________
Happy Reading
_______________________________________
"gadis nakal, bisa bisanya kau tidur bersama pria beruban itu." geram seorang pria menatap adegan di bola ajaib nya.
Dimana menampilkan sosok gadis berambut hitam abu abu tengah tidur terlelap bersama pria tampan bersurai putih.
Jangan lupakan pria tersebut yang selalu memeluk gadis itu dengan erat.
Melihatnya saja membuat pria yang tengah memegang bola ajaib marah.
"sialan, ingin rasanya aku membunuh pria itu!."
"akhh, tapi tidak bisa!." teriaknya frustasi.
Mata tajam kian membara pertanda amarah, urat urat menonjol di bagian lehernya, tangan terkepal erat guna menahan amarah.
Pria tampan itu tak bisa membunuh pria yang terpapang di bola ajaib karna sudah tercetak dalam peraturan untuk tidak membunuh pria tersebut.
"andai saja tidak ada peraturan yang sudah di buat itu!."
"dan andai saja kau hanya miliku bukan milik banyak pria!!."
***
Erkan mencari Amoora kemana mana, dari taman sampai ujung istana hanya untuk mencari keberadaan putri Amoora.
Namun naas, dia tidak bisa di temukan.
Apakah putri Amoora benar benar kabur dari istana??, huh, sepertinya omongan putri Amoora tak main main untuk kabur dari kerajaan yah.
Erkan berjalan di lorong istana sembari menampilkan wajah datar nya, memasukan tangan besar putih mulus ke dalam saku celana.
Dari arah kejauhan, Erkan melihat adik nya yang tengah berjalan menuju arahnya dengan wajah datar seperti raja es.
Marwis yang melihat sang kakak tersenyum miring, lihatlah, baru beberapa jam putri Amoora meninggalkan dirinya dari istana membuat penampilan Erkan acak acakan.
Rambut bersurai yang acak acakan, wajah tampan kusut, baju tidak rapih, dan ekspresi nya yang lebih mendominasi dingin dari sebelumnya.
Sayang tinggal sayang, wajahnya bertambah tampan jika tampil berantakan, haha.
"kau kenapa kak??." tanya Marwis sekedar basa basi.
Walau dia tahu jika kakak nya ini sedang mencari putri Amoora yang hilang secara tiba tiba.
"apa kau melihat putri Amoora??." tanya Erkan dingin.
Barang kali adiknya ini tahu dimana keberadaan putri Amoora.
Mengedikan bahunya acuh, Marwis pun berkata.
"tidak tahu, lagipula, seberapa pentingnya putri Amoora hingga membuatmu mencarinya kak??." tanya Marwis penasaran.
Ia pikir Erkan tak pernah mengenal yang namanya wanita, alih alih pelayan saja Erkan tak mengenalinya.
"sangat penting."
"dimana putri Amoora?, aku tahu jika kau mengetahui keberadaan nya." selidik Erkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Queen Amoora [ END ]
FantasyNamaku Sarry Alexsa, anak dari seorang ibu yang gila uang, ibu yang tega menjual anaknya kepada ayah tirinya sendiri. Hanya karna, uang. Suatu hari, aku kabur dari rumah setelah aku mengetahui jika diriku di jual oleh ibuku. Sebuah insiden yang meny...