Masih banyak pertanyaan yang muncul dalam benakku yang membuat penasaran, tapi sebelum itu, aku harus menenangkan diri terlebih dahulu.
Aku menyisir dan menguncir rambut pirangnya dengan sebuah rajutan benang berwarna merah.
"entah kenapa kalau tidak dikuncir rasanya ada yang kurang hahahaha, ngomong-ngomong ini benda kenapa sudah tidak asing ya?" tanyaku didepan cermin.
"Dasi? Tidak usah pakai saja ya..." Mengingat diriku memang tidak tahu cara menggunakan dasi.
"tch, Sudahlah tidak perlu pakai dasi." Aku pun keluar dari ruang ganti yang berada satu ruang dengan kamar mandi....
"Selamat pagi nak William!" sapa seorang pria separuh baya dengan rambut panjang yang dikuncir. "hmm... nak William hari ini tidak Serapi biasanya, dan ada apa dengan rambutmu nak?" Komentar dilontarkan oleh pria itu, terlihat jelas bahwa ia sedang bingung.
William? Jadi itu namanya? Tanyaku dalam hati.
"Kakak, ini barang yang sudah kusiapkan untuk kakak," ucap pemuda berambut pirang disebelahku sembari menyerahkan tas berisi beberapa dokumen, buku, handphone.
"Ah, baik terimakasih," jawabku. Aku pun menerima tas itu.
"Wah-wah nak Louis adik yang baik berbakti sekali," puji orang paruh baya itu sembari mengelus kepala Louis dengan gemas.
"Terimakasih pak Jack itu bukan apa-apa karena Kakak itu paling berarti," jelas Louis dan ia tersenyum padaku, akupun membalas senyumnya dengan mulutku yang menganga karena sedikit terkejut.
Jack & Louis, baiklah ini sebuah kemajuan bisa mengetahui nama mereka. ah ya, dokumen, aku dapat mengetahui informasi tentang William dari dokumen itu.
"Ini sarapannya kak, maaf sudah dingin," ucap Louis sembari memberikan sarapan yang telah ia buat.
menu 4 sehat 5 sempurna, sangat beragam dan mencukupi juga terdapat makanan mewah dan tradisional. 'Wow makanan orang kaya' begitulah ucapku dalam hati. Maklum, aku hanya anak biasa yang tinggal di apartemen dengan menu sebatas sereal dan roti saja.
...
Pak Jack kini menungguku untuk berangkat ke kampus, dia yang akan mengantarku menggunakan mobil sedan yang cukup mewah.
Sekarang yang perlu ku pikirkan adalah bagaimana caranya keluar dari mansion besar ini? Jika Dari desain, warna dan tata letak bangunan ini hanya sebuah mansion klasik eropa, aku sering mengobservasi mansion klasik saat sedang melakukan investigasi, jadi aku sudah tau jalan untuk keluar dari mansion ini.
Akupun sampai diluar dan dengan percaya diri menghampiri pak Jack yang sudah menungguku di dalam mobil.
"Nak William sudah siap?" tanya pak Jack menyalakan mesin mobil.
"Yosh aku siap!" ucapku duduk dengan kaki yang kuangkat diatas kursi mobil. Pak Jack melihatku dengan aneh melalui cermin mobil tapi ia tak berkata apa apa.
Selama di perjalanan aku terus berkutat dengan dokumen-dokumen milik William, di sana terdapat datanya.
"nama William J moriarty, usia 17 tahun... !?"
"Status mahasiswa S2!?"
"Jurusan matematika!?"
"Mahasiswa universitas Durham." Jadi saat ini aku berada di Durham, jauh sekali ya dari London, tapi ini kan zaman modern.ah ya ponselnya, aku mengambilnya dan membuka ponselnya. Tidak ada yang aneh hanya berisi aplikasi pembelajaran dan chat.
Tunggu... "21 Maret 2013!?""Nak William ada apa? Kau tampak pucat sekali."
"Tidak, sepertinya hanya sedikit kurang istirahat," ucapku sembari mencoba untuk menenangkan diri.
Sebelum sampai di kampus aku memeriksa setiap bagian dari tas william dan menemukan sebuah notebook, setelah memeriksa notebook itu ternyata itu adalah sebuah buku diary, astaga... Zaman sudah modern tapi dia masih suka mencatat diarynya pada sebuah buku?!
Dia menuliskan tanggal tulisnya, catatan terakhirnya tanggal 20 Maret. "Itu artinya kemarin," gumamku.
Ah nanti aku akan menuliskan sesuatu untuk William di buku diary nya, semoga saja kita kembali seperti semula."Sudah sampai nak William." Perkataan pak Jack memecahkan lamunanku. Akupun keluar dari mobil itu dan memasuki kampus.
Kuingat aku akan menjalani sebuah ujian, problemnya adalah... di sini, di dalam tubuh ini bukan seorang mahasiswa William tapi seorang pelajar sekolah menengah atas, bagaimana aku bisa lulus dengan tingkatan soal matematika mahasiswa S2?
Tanpa disadari sebuah kalimat keluar dari mulutku "maafkan aku Liam."
Sherly's POV end
----I am me, I can't be you----
Catatan seorang writer :
Karena kakek Jack masih muda di sini jadi kutulis pak saja ya hahahahha, semoga terbiasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
sherliam × Kimi No Nawa (Your Name)
RomanceCrossover Mtp × your name (AU) Sherly terbangun dari tidur dan mendapati dirinya berada di sebuah bak mandi yang terisi oleh air, yang lebih mengejutkannya lagi "aku berada di tubuh orang lain