Chapter 9 : reaching out for you

206 31 0
                                    

"huh huh huh." Aku benar benar letih saat ini.

20 menit yang lalu, aku nekat melarikan diri dari sekolah, untung saja tidak ada yang melihat atau mencurigai diriku, saat ini aku benar benar merasa seperti seorang buronan yang melarikan diri dari penjara. Bisa dibilang aku sedang bolos, ini sebenarnya tindak kriminalitas.

Setelah aku berhasil menyusup keluar dari sekolah, akupun mencari jadwal keberangkatan kereta tercepat di stasiun terdekat dan ternyata waktu yang tersisa hanya 25 menit, Akupun bersepeda dengan kecepatan penuh agar tidak terlambat, oh ya, ngomong-ngomong aku tidak tahu itu sepeda siapa yang aku kendarai.

Untung saja aku masih sempat membeli tiketnya, tiket railway London ini aku beli dengan uang yang kutabung juga hasil dari pekerjaan sampinganku, mencomot uang Mycroft juga sih haha.

Menunggu kereta datang dalam 5 menit terasa begitu lama untukku, aku sangat yakin saat ini orang orang melihatku seperti orang yang sedang sangat cemas

Akhirnya kereta itu tiba, menunggu ingin menunggu lebih lama lagi, akupun memasuki kereta tersebut bersama banyak penumpang lainnya, kalau tidak salah aku akan sampai di Durham dalam 3 jam dan saat ini jam 09.25 pagi.

...

Untuk mengetahui lebih detail letak desa Reine tees, aku akan mencari lokasi keberadaan universitas tempat Liam berkuliah. Aku mencarinya di map dan menyewa taxi, selama perjalanan aku bertanya tanya dengan supir tentang kejadian yang sempat menimpa durham dan juga menanyai desa Reine tees yang hilang di dalam peta.

Tentu saja banyak hal yang membuatku terkejut mulai dari bahwa desa itu adalah tempat ia tinggal saat masih kecil, penyebab kenapa desa itu bisa hancur karena pecahan komet yang tak bisa diprediksi, dan total korban jiwa.

Darahku terasa terhenti saat mendengar informasi itu tanganku bahkan gemetar berkeringat dingin, supir itu berkata 'insiden itu menewaskan hampir semua warga desa itu'.

"Pak, bisakah antar aku ke desa itu, tenang saja akan akan aku tambahkan ongkos bayarnya," tawarku.

"Baik, tapi aku hanya bisa mengantarmu 1 km dari desa itu karena jalannya sudah rusak dan banyak ditumbuhi pepohonan besar, tak bisa dilewati oleh kendaraan," jelas supir itu.

...

Sesuai perkataan supir itu, ia menurunkanku agak jauh dari desa itu, setelah membayar ongkos tidak ingin berlama lama lagi akupun langsung berlari sekuat tenaga menuju desa itu dan aku mendengar supir itu berkata 'berhati-hatilah bisa saja kau bertemu binatang buas, karena desa itu sudah tidak berpenghuni selama 2 tahun lamanya'

Terdengar sedikit horor bagiku tapi aku sama sekali tidak peduli, aku terus pergi menuju desa itu dengan melewati jalan yang sudah luluh lantah, bangunan yang hanya tersisakan fondasi saja, semak-semak yang sudah panjang tumbuh dimana mana, suara suara binatang liar pun menyelimuti suasana di desa ini.

"Sherlock!" Seseorang memanggilku.

"Siapa? Eh... Liam!?" Aku nyaris berteriak ketika melihat dirinya berada di seberang jalan yang sudah tak berbentuk lagi.
"Liam, kau... Kau selamat? Kau selamat!?" ucapku masih tak percaya.

Catatan writer : wah ada hantu Liam!? enggak kok itu bukan hantu percayalah itu bukan hantu jadi kalian Gausa takut, itu Liam. Jahat banget si kalau kalian nuduh Liam hantu pasti dia sedih😭

sherliam × Kimi No Nawa (Your Name)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang