Chapter 5 : the letter from him

292 36 0
                                    

"Dilihat dari reaksinya, sepertinya kau sudah normal kembali," gumam Mycroft sembari mengangguk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dilihat dari reaksinya, sepertinya kau sudah normal kembali," gumam Mycroft sembari mengangguk.

"Hah?" Begitulah reaksi yang di lontarkan sang adik.

"Kemarin kau berakhlak, sopan, ramah, santun, dan berbakti dengan kakakmu ini," jelas Mycroft dengan nada meledek.

"Tch! Yasudah, bukankah kau senang dengan diriku yang seperti itu?" tanya sang adik.

"..." Mycroft terdiam sejenak dan menjawab, "Tidak, aku yakin itu adalah orang lain, sudah terlihat jelas dari penampilan, gaya, akhlak, dan cara berpikir terlihat berbeda denganmu," jelas Mycroft.

"Lalu?" balas sang adik.

"Saat ini aku tak yakin, kau terlihat seperti seseorang yang menderita kepribadian ganda. Cobalah cari tahu sendiri apa saja yang kau lakukan kemarin!" perintah sang kakak Mycroft.

...

"Hah, kakak sialan itu, bisanya hanya memerintah seenaknya, tapi aku sendiri cukup penasaran apa saja yang telah liam lakukan kemarin," ucap Sherly kepada dirinya sendiri sembari memeriksa kamarnya.

Hari ini kamarnya tampak sangat rapi tidak seperti biasanya. "Tidak mungkin Mycroft yg melakukan ini, ini pasti karena liam, dan apa ini? Buku? Buku apa ini? Tak perlu rumus, mudahnya Persamaan trigonometri dengan logika praktis?" ucapnya dengan jeda sesaat, lalu...

"Pfft, hahahhahah," ia tertawa lepas setelah membaca judul buku yang tak pernah ia buka sekalipun berada di kamarnya, karena penasaran ia membuka buku itu dan terdapat tulisan tangan di halaman pertamanya.

"Sherlock gunakanlah buku ini untuk membantumu mengerjakan matematika, kulihat buku latihan mtk mu kau sepertinya kurang memahami bab 4&5 semoga berhasil." sekiranya begitulah tulisan tangan di halaman pertama buku itu.

"Kau memeriksa buku latihanku? penguntit haha," ucapnya.

Ia kemudian terpikirkan untuk memeriksa buku latihannya. "kemarin itu ujian matematika, apa dia yang mengerjakannya ya? Dan juga seharusnya ada jadwal dari klien kemarin, apa dia yang menyelesaikan kasusnya? Aku penasaran siapa klien, kasus dan bagaimana cara dia menyelesaikan kasus itu." Sherly bertanya tanya.

Ia memeriksa tasnya seperti sedang menggeledah TKP, lalu ia menemukan beberapa petunjuk seperti kertas ujian matematika dengan nilai sempurna dan beberapa catatan di ponselnya juga di kertas buku latihannya.

"Apa ini? 'Untuk sherlock Holmes, sebelum itu maaf jika aku terkesan seperti penguntit karena telah mengetahui beberapa hal privasimu. Aku ingin memberi laporan tentang kejadian yang terjadi kemarin, kau pasti sudah tahu tentang ujian matematika mu, tenang saja, nilai mu aman. Dan lagi, soal kasus dari klien mu, nama klienmu adalah Irene Adler dan kasusnya hanyalah bocoran kunci jawaban ujian yang ia curi dari kantor kepala sekolah telah di curi oleh seseorang' Liam menulis ini seperti laporan." Sherly berhenti membaca sejenak lalu melanjutkan.

" 'Tenang saja, kasusnya sudah kuselesaikan. Ngomong ngomong nampaknya dia benar benar mengagumimu, dia juga ingin berterimakasih padamu dengan mengajakmu makan malam besok. Sekian laporan yang bisa ku sampaikan dan sampai jumpa'."Sherly terkejut dan termenung sesaat.

"APA APAAN INI!!! KENAPA TIBA TIBA SEPERTI INI!?" Sherly berteriak kaget.
"Dia itu siswi terkenal di sekolah ku, Bisa bisa gosip yang tidak tidak tersebar, lagi pula aku tak tertarik dengan wanita, tch!" jelasnya dengan kesal mengacak acak rambutnya.
"Aku sangat yakin kalau kasus itu hanyalah sebuah kedok, pasti ada hal yang lebih diinginkan oleh wanita itu," Keluhnya.

Tok tok tok
Seseorang mengetuk pintu apartemen.

"Siapa itu? Sepertinya aku tidak ada janji dengan siapa pun, huh..." keluhnya sembari bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu apartemen.

"John? Ada apa?" tanyanya dengan wajah seperti orang yang baru bangun tidur.

"Sherlock, bukankah kemarin kau bilang ingin bekerja kelompok? Umm Sherlock kau sudah bersiap siap? Atau bangun kesiangan lagi?" tanya john.

Sherly POV

Huh... Liam apa lagi ini?

"benarkah?" tanyaku sembari melihat buku yang dipegang oleh John, matematika & kimia, itulah buku yang ia pegang.

"Tentu saja kemarin sepulang sekolah kau mengatakannya," jelas John didepan pintu masuk apartemen ku.

"Ah, baiklah, ayo masuk John!" ucapku mempersilahkan, akupun mengambil buku latihanku.

"Sherlock? Ada apa? Kalau kau sedang ada masalah ceritakan saja kepada ku," usulnya dengan senyum hangat seperti biasanya.

"Bagaimana ya? Ini tentang Irene Adler dan entah kau percaya atau tidak tapi kemarin itu sebenarnya bukan diriku," jelasku memberitahu John.

John termenung sesaat dan berkata,
"Ya aku merasa ada yang aneh denganmu kemarin, tapi aku benar benar tak mengerti," jelas John sahabatku.

"Tak apa John tidak perlu dicemaskan," balasku.

"Lalu bagimana dengan masalah Irene?" tanyanya.

"Dia ingin mengundangku untuk makan malam bersama, aku tak tahu pasti apa tujuan aslinya," jelasku.

"Mungkin dia hanya ingin berterimakasih padamu, tolong jangan berburuk sangka dahulu," ucapnya sembari tersenyum dan memegang pundak ku.

Aku terdiam sesaat dan tertawa. "yah sepertinya hal seperti ini tidak perlu terlalu dipikirkan hahaha, tapi tak ada salahnya berjaga jaga Irene itu siswi yang cukup pintar, bisa saja... da maksud yang dia sembunyikan," jelasku.

"Ya baiklah Sherlock, kau benar, pokoknya kalau ada apa-apa jangan sungkan untuk memberitahuku," jelasnya dengan senyuman hangat.

"Ya, terimakasih John"
Sherly POV end

--- why did u do this? ----

Bonus:
Sherlock : "Ngomong-ngomong John, aku rasanya ingin bertemu temanku, sayang sekali tempat tinggalnya lumayan jauh dari london"
                  
John : "ah semacam teman online gitu ya,Memangnya dia tinggal di mana?"
                  
Sherlock : "Salah satu desa di Durham, biaya untuk pergi kesana lumayan mahal"
                   
John  : "Kenapa kau tidak minta pada kakakmu?"
            
Sherlock  : "John, kau seperti tidak tahu saja orang  itu, dia tidak akan memberiku uang saku dengan alasan yang kurang jelas."
                  
John  : "Kau sepertinya ingin sekali bertemu dengannya ya"
            

sherliam × Kimi No Nawa (Your Name)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang