Chapter 2 : unbelievable dream

503 48 3
                                    

London, 20 Maret 2015

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

London, 20 Maret 2015

Brak!

"Huh, letihnya..." keluh Sherly.

Ia baru saja pulang dari sekolahnya dan berbaring diatas sofa. Ia lalu membuka ponselnya dan memeriksa schedule ujiannya.

"Syukurlah, tersisa satu hari lagi, hanya satu mata pelajaran yaitu mtk," ucapku.
"hah, sudahlah nanti saja belajarnya, aku benar-benar lelah sekali," gumamnya sembari menutup matanya.

...

"SHERLY!" Seorang pria dewasa bernama Mycroft, mencoba membangunkan adiknya Sherlock dengan suaranya yang lantang dari depan pintu.

"Tch! Jangan mengganggu waktu istirahat ku, dasar!" omel Sherly terbangun dengan wajah yang nampak letih.

"Ada klien yang membutuhkan bantuan mu," ujarnya.

saat ini sherly adalah seorang anak sekolah menengah atas dengan pekerjaan sampingan sebagai detektif.

"Tolong beritahu klien itu, bahwa aku tidak bisa menemuinya hari ini, jika kasusnya tidak terlalu mendesak, ia bisa menemuiku esok. Lagi pula aku ini sedang masa ujian," ucap Sherly sembari berbaring lesu memijat keningnya.

"Aneh sekali, biasanya kau akan penasaran dengan kasusnya, tapi kali ini tidak, kau pasti sedang sangat letih, kali ini aku tidak akan menolak," balas sang kakak meninggalkannya.

"Ya, benar. Ada yang aneh dengan diriku, tidak mungkin aku selelah ini hanya karena mengerjakan ujian mata pelajaran kesukaanku pagi ini," ucap Sherly perlahan menutup matanya.

...

Sherly's POV

Dingin, sesak, apa aku terkena demam dan asma?
Aku mencoba membuka mataku tetapi yang kulihat hanyalah cahaya yang menembus kedalam air.

"Uhuk! uhuk!" Aku tersedak ketika menyadari diriku yang kini telah terendam air.

"KAKAK!?" Terdengar samar-samar teriak seorang pemuda mencoba menolong diriku yang sudah terendam penuh oleh air.

"kakak baik baik saja?" tanya pemuda itu.

"Ya, tunggu, hah!?" Kesadaran ku mulai membaik dan sungguh terkejutnya diriku ketika terbangun di sebuah bak mandi.
"apa? Bagaimana aku bisa tertidur di dalam kamar mandi, ini benar benar hal paling konyol yang pernah aku alami," ucap diriku yang masih tidak percaya.

"Kakak hanya kelelahan, ngomong-ngomong sarapannya sudah jadi kak kami menunggumu," ucap pemuda itu dengan senyum tulus diwajahnya.

Ia kemudian meninggalkan ku setelah memeriksa bahwa kondisiku baik-baik saja.

"Tunggu, kakak? sejak kapan aku memiliki adik? Sejak kapan kamar mandi ku semewah ini? Kami menunggumu? Kami siapa? Aku hanya tinggal berdua dengan kakak sialan ku," tanyaku sembari berkeliling mengobservasi segala yang ada di dalam ruangan ini.

Aku terus menelusuri tiap sudut ruangan mewah ini.

"lantai marmer, material penyusun sepertinya cukup mahal, Ornamen indah, desain ruangan rapi & simetris, bak mandi yang terbuat dari bebatuan alam membuatnya terlihat natural, ho... Kamar mandi model Neo classic benar benar sempura dan mewah," analisaku.
"Tak kusangka, bangun tidur ku terus kaya, atau ini hanya mimpi?"

Sampailah aku di sudut akhir ruangan aku melihat sebuah cermin yang lumayan besar dengan bingkai yang indah dan mewah. Aku benar benar-benar terkejut ketika melihat pantulan tubuhku di dalam kaca.

"Siapa? Siapa dia? Dia bukan diriku?" tanyaku tidak percaya. Aku mencoba menyentuh wajah ini. "Aku tahu tubuh ini bukan diriku, wajah ini cantik dan menawan ditambah postur tubuh yang ramping dan --"

"Kakak? Apa kakak masih di dalam?" tanya seorang pemuda berambut pirang yang sudah berada di sisi luar pintu kamar mandi.
"Kak, sarapannya nanti dingin dan bukankah kakak nanti akan ada ujian di universitas? Kakak sendiri yang berkata begitu tadi malam," ucapnya terdengar cemas.

"apa!? Universitas? Ah baik aku akan segera bersiap," balasku.

"Tenang saja kak, aku sudah siapkan peralatan yang ingin kakak bawa, sebaiknya diperiksa lagi bisa saja ada yang belum terbawa," jelasnya dari sisi luar pintu.

"terimakasih!" ucapku sembari mengenakan pakaian yang sudah disiapkan.

Aneh aku sempat mengira tubuh ini berusia sekitar 15 - 17 tahun tapi ternyata ia adalah seorang mahasiswa. "huh, tidak habis pikir."

Catatan seorang writer :
Sherly's POV akan terus digunakan hingga satu chapter kedepan

--- who are you? ---

sherliam × Kimi No Nawa (Your Name)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang