—æ—Musim semi akhirnya berganti menjadi musim panas. Waktu yang tepat untuk berlibur ke pantai atau memancing ikan di pinggiran sungai. Ada banyak festival yang tercipta di musim panas. Tinggal pilih festival apa yang ingin dikunjungi. Semuanya adalah yang terbaik di musim panas.
Bahkan hanya berjemur di balkon rumah, ditemani kacamata hitam, payung warna-warni dan es krim penyegar dahaga. Yup, semua itu kini sedang dilakukan oleh Karina dan Giselle. Mereka berada di atas balkon rumah Ningning. Menikmati es krim dan tentunya musim panas. Keduanya sedang menunggu Winter yang belum juga datang.
"Ningning dimana?" Tanya Karina yang saat ini tidur di atas kursi panjang dengan kacamata hitamnya. Tak lupa es krim yang mencair di tangannya.
"Tunggu, aku lihat pesan" Jawab Giselle yang mengambil ponsel dari kantong celananya. "Oh, dia sedang menjemput Winter di parkiran tokonya"
"Em, Okay" Ujar Karina kemudian menggigit es krimnya yang sudah tinggal setengah.
Dari jauh terdengar suara tertawa Ningning yang sangat kuat. Karina sudah menghabiskan es krimnya. Giselle segera bangkit dan melihat ke bawah balkon, menemukan Winter yang sudah bersama Ningning.
"Itu Winter sudah sampai" Ujar Giselle, Karina langsung bangkit dan melihat ke bawah tempat Winter sedang berjalan bersama Ningning.
Karina sampai harus membuka kacamata hitamnya saat ia melihat Winter lewat. Pandangan matanya tak putus melihat ke arah Winter. Ia bahkan bisa melihat senyum khas Winter yang sangat ia sukai itu. Jantungnya kembali berdetak sangat kuat sampai harus melemahkan dirinya.
"Bagaimana bisa dia secantik itu?" Tanya Karina tak ingat ada Giselle disampingnya.
"Siapa?" Tanya Giselle cepat. Karina langsung membungkam mulutnya dan tak menjawab pertanyaan Giselle. "Sudahlah jangan berbohong pada ku. Kau suka dia kan?" Tanya Giselle kembali.
"Siapa?" Tanya Karina ketus.
"Winter!" Ujar Giselle dengan kuat.
"Ada apa memanggil ku?" Tanya Winter yang ternyata sudah sampai ke atas balkon bersama Ningning.
Giselle serta Karina menjadi terpaku dan tak berani mengucapkan sepatah kata apapun. Sampai akhirnya Ningning mulai bersuara.
"Ya! Banyak sekali es krim yang kalian makan" Jelas Ningning kaget.
"Haus, Ning" Jawab Giselle
Winter mendekat ke arah Karina. Percaya atau tidak akhir-akhir ini mereka cukup banyak meluangkan waktu bersama. Entah sekedar bermain ke toko Ningning atau menyempatkan untuk pergi ke pinggiran Danau. Karina juga sering bermain ke rumah Winter, sendiri atau bersama kedua temannya.
"Aku pinjam ya" Winter menarik kacamata yang ada di tangan Karina.
"J-jangan rusak" Ucap Karina terbata dan tak berani melihat kearah Winter.
Winter tak memperdulikan perkataan Karina. Dirinya segera memakai kacamata hitam itu dan tersenyum lembut ke arah Karina. Sementara sang pemilik asli dari kacamata hanya terdiam, melihat Winter yang tersenyum kepadanya.
"Winter, lihat sini!" Panggil Giselle yang saat ini memegang kamera.
Jepret! Satu foto Winter dengan gaya terpaku dan kacamata hitam yang berkilauan itu, tertangkap pada kamera Giselle. Winter kemudian menarik Karina ke dekatnya. Menggandeng lengan gadis yang lebih tinggi darinya itu.
"Foto sekali lagi" Ujar Winter dan diiyakan oleh Giselle.
Giselle terkekeh pelan saat foto yang tertangkap, memperlihatkan Karina yang terpaku serta beberapa dari foto itu Karina sibuk memperhatikan Winter dari samping. Winter berlari kearah Giselle untuk melihat hasil fotonya. Terlihat senyum yang mengembang di pipi Winter. Pertanda ia menyukai foto yang diambil oleh temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Winter Wish
Teen FictionWinter (Kim Minjeong) beserta Ibunya pulang ke tanah kelahiran. Setelah bertahun-tahun menghabiskan hidup di Illinois, Amerika. Ibunya (Jessica Jung) bermaksud agar putri semata wayangnya ini menghabiskan masa remajanya di kota ini. Sebuah kota yang...