⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆"Kau ingin ikut dengan kami tidak?"
ㅤㅤPenawaran yang ketiga kali dilontarkan oleh Edward. Hans menatap sekilas remaja itu yang tengah memandang Winter tanpa ekspresi kemudian berlalu kearah pintu keluar yang mana masih tertutup rapat, dan kebetulan ada Jemian yang sedang mengamati keadaan luar dari dalam. Mobil milik Jericho dapat terlihat jelas dari tempat mereka berdiri karena tidak terhalang oleh mobil lain.
"Luar kelihatannya lagi sepi, ingin keluar sekarang?" tanya Jemian pada Hans yang berdiri disampingnya.
"Tidak buruk."
"Jericho, ayo segera." kata Jemian yang berbalikkan tubuh sekilas.
ㅤㅤJericho lekas memberikan anggukan kepada sahabatnya. Dia cukup tau perdebatan kecil yang sempat terjadi antara Winter dan Edward. Tanpa membuang banyak waktu lagi, pemuda Lee lantas menepuk pundak Edward sebanyak dua kali dan memberikan isyarat pada Winter untuk segera mengikutinya.
"Setelah pintu terbuka, berlari ke mobilku dan segera masuk."
"Kau menguncinya."
"Tidak. Aku tidak pernah mengunci mobilku." sahut Jericho menoleh kearah Jemian.
Srett!
ㅤㅤSuara dari pintu yang digeser cepat sampai ujung setelah Jericho membuka pengait kunci pintu yang terletak diatas.Namun sebelum mereka melangkah untuk keluar bersamaan, Jericho terlebih dulu mengecek keadaan luar dengan cara menolehkan kepala kearah kiri lalu kanan. Jericho tidak menemukan tanda-tanda bising dari zombie dan gerombolannya diluar sana.
"Aman?" tanya Hans.
ㅤㅤJericho mengacungkan jempol kanannya ke arah mereka semua. Dengan bergegas mereka segera mengikuti langkah cepat Jericho yang tersorot cahaya lampu senter. Walaupun parkiran itu nampak sangat sunyi dalam kegelapan dipikiran mereka, namun tidak sepenuhnya seperti itu yang mereka tau.
ㅤㅤDisaat pintu mobil telah terbuka dari sisi kanan maupun kiri, mereka semua lantas segera memasuki mobil hitam tersebut dengan Edward, Winter serta Jemian duduk dikursi belakang dan sisanya berada didepan dengan Jericho yang menyetir.
"Kau yang menyetir?" tanya Edward setelah menyadari.
"Kenapa?" celetuk Jemian sembari menoleh ke kanan.
"Tidak. Aku pikir Hans."
"Aku malas menyetir kebetulan." sahut Hans diselingi tawa kecilnya supaya suasana di dalam mobil tidak terlihat aneh.
ㅤㅤSedangkan yang dilakukan Jericho sekarang kelihatannya hanya terdiam dengan pandangan lurus kedepan. Padahal yang sebenarnya ialah, Jericho tengah mencengkeram kuat pergelangan tangan kirinya dengan tangan kanan sembari menahan keinginan yang selama ini berusaha dia tahan. Tertutup atas kegelapan di dalam mobil, tidak terlepas dari kesadaran seorang Hans yang diam-diam selalu memperhatikannya.
"Tidak apa-apa. Kau bisa." tutur Hans dengan nada sangat pelan sembari memegang pundak kanan Jericho.
"Kita tidak segera berangkat?"
ㅤㅤPertanyaan dari Winter membuat Hans menoleh kebelakang lalu menatap kembali rekannya. Jericho sendiri saat ini tengah mati-matian menahan hal itu beberapa menit ke depan, dia dengan cepat merogoh saku celananya untuk mengambil antibiotik yang sengaja dia simpan disana lalu cepat-cepat menelan dengan beberapa tegukan air putih.
ㅤㅤEdward dengan jelas dapat melihat itu dari kursi belakang Hans. Dia takut jika Jericho kehilangan kendali saat menyetir. Maka dari itu, dia melemparkan pertanyaan sebelum ini. Sedangkan Jemian tengah bersandar dengan mata tertutup dan helaan nafas dapat terdengar jelas dari mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝟏 : OUTBREAKS ☑️
Короткий рассказCOMPLETED. Original Title : Outbreaks (Wabah) Full Part : 20 Start : December 28th, 2021 Final : March 18th, 2022 Writing on Indonesian ㅤㅤPerjalanan kehidupan yang ditempuh tidak bisa diperkirakan untuk baik-baik saja kedepannya. Terlepas dari ia y...