⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆ㅤㅤJam dinding sekarang mulai menunjukkan pukul 10 malam. Semua orang yang berada di apartemen itu tengah terlelap kecuali Hans dan Jericho. Mereka akan dibangunkan tengah malam nanti untuk bersiap-siap berangkat meninggalkan apartemen menuju Distrik Jung-gu.
ㅤㅤHans melangkahkan kedua kakinya menuju balkon luar, yang mana ada Jericho yang sedang bimbang untuk meminum obat. Melihatnya menuangkan air putih pada gelas dan membawa beberapa obat ditangannya saat berada di dapur, membuat Hans langsung mengerti.
"Tidak apa jika ingin meminumnya." ucap Hans pada pemuda itu sembari menaruh tangan kirinya pada pundak kanan Jericho dan sedikit menekannya.
"Tubuhku bergetar sejak kemarin."
ㅤㅤHans mengambil duduk disebelah kiri rekannya dan senantiasa masih menatap dengan senyuman tipis tercetak dibibirnya. Dia kini dapat melihat tubuh Jericho mulai bergetar kembali dan pemuda bermarga Lee itu lekas meminum obat antibiotik dan pereda nyeri sekaligus menggunakan air putih digenggamannya.
"Efek berubah paling cepat adalah dari gigitan mereka yang telah terinfeksi. Kau tau ini Jericho, kau hanya perlu mengontrol diri dan jangan mudah melepaskan itu." tutur Hans.
"Y─ya."
ㅤㅤTubuhnya mulai membaik setelah beberapa saat, karena untuk pertama kalinya Jericho mengontrol itu didalam tubuhnya. Dia sangat paham jika orang yang sudah tergigit oleh mereka yang terinfeksi, kemungkinan virus itu akan menyebar dengan mudah di dalam tubuh. Dengan cara mengontrol diri serta menghambat penyebaran dan pertumbuhan virus, dia memerlukan antibiotik serta pereda nyeri.
"Sudah membaik?"
Jericho kemudian mengangguk dalam tundukannya.
"Apa rencanamu? Bisa katakan?"
Kepalanya perlahan terangkat dan dia melakukan peregangan sebentar, "Kita menggunakan mobil untuk sampai ke Jung-gu. Dan berjalan kaki menuju wilayah Cheongdo Timur melewati pegunungan."
"Kenapa jalan kaki?"
"Hanya tidak memungkinkan memakai mobil."
"Apa bisa?"
ㅤㅤPertanyaan yang terdengar meragukan itu terlontar dari Hans. Jericho beranjak dari duduk dan langkahnya mendekat ke pembatas balkon. Dilihatnya kerumunan zombie yang berkeliaran di bawah sana. Awalnya, Jericho sempat ragu untuk keluar ditambah virus zombie itu tidak lama akan menguasai tubuhnya.
"Percaya padaku, kita bisa ke Busan bersama-sama."
"Kau sangat yakin."
"Kita harus yakin. Tetapi sebelum itu aku melupakan sesuatu."
Hans mengerutkan dahinya, dia ikut beranjak dari duduknya dan berdiri disamping Jericho, "Apa yang kau lupakan?"
"Mengecek keadaan parkiran bawah."
•. •. •.
ㅤㅤJemian telah terbangun dari tidurnya. Dia menutup kembali kedua matanya kala melihat siapa yang membangunkannya baru saja. Samar-samar dia dapat melihat jam dinding di kamar Jericho yang menunjukkan pukul 12 malam. Pemuda itu memang terpejam namun tidak kembali tidur, pendengarannya kini menangkap Jericho dan teman-teman lainnya sedang bersiap-siap.
"Jemian, kau tertidur lagi?"
"Tidak. Aku tidak tidur." jawabnya cepat sembari bangkit dari kasur.
ㅤㅤWinter tersenyum tipis melihat punggung Jemian yang semakin menjauh keluar ruangan kamar. Dia sekarang juga ikut untuk keluar kamar Jericho, kemudian mengacungkan jempol kanannya pada Jericho yang beralih menatapnya setelah melihat Jemian yang terlihat tidak ikhlas untuk bangun tengah malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝟏 : OUTBREAKS ☑️
Cerita PendekCOMPLETED. Original Title : Outbreaks (Wabah) Full Part : 20 Start : December 28th, 2021 Final : March 18th, 2022 Writing on Indonesian ㅤㅤPerjalanan kehidupan yang ditempuh tidak bisa diperkirakan untuk baik-baik saja kedepannya. Terlepas dari ia y...