6. Quarantine

34 9 10
                                    


⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆

ㅤㅤDan yang benar saja, lift yang mereka pakai selalu berhenti di setiap lantai. Mark melewatkan hal tersebut dan tetap memencet lantai nomor 8. Sebelumnya Andy telah memberitahu mereka, bahwa lantai tersebut adalah lantai khusus untuk ruangan CEO dan direktur utama.

Ting!

"Apa mereka benar-benar masih sadar?" gumam Hans sembari melangkah keluar saat pintu lift mulai terbuka.

"Entahlah."

"Mereka yang terinfeksi akan berubah menjadi mayat hidup setelah menggigit, benar bukan?" tanya Jemian menoleh ke Hans.

"Itu benar." sahut Mark.

"Jadi, orang yang berusaha menghentikan lift tadi adalah orang yang sudah terinfeksi melalui kapsul itu?" tanya Jericho lantas diangguki oleh sang Letnan Kolonel tersebut.

"Saya akan mengecek ruangan CEO. Kalian bisa mengecek sisanya, dan jika mendapati orang lain selain kita segera amankan sampai anggota saya mendatangi kalian."

ㅤㅤInterupsi dari Mark diangguki oleh mereka bertiga secara bergantian. Tanpa membuang banyak waktu lagi, mereka segera berpisah dan menyisakan remaja muda berumur 17 tahun itu. Andy masih terborgol dikedua tangannya, dia tidak bisa kemana-mana karena salah satu sisi borgol tersebut terkunci pada tiang besi pilar ruangan.

"Kau menemukan sesuatu?"

ㅤㅤSuara Jericho kini menggema di ruang kantor Direktur Utama setelah mencari kurang lebih 30 menit lalu dan dia belum menemukan apapun.

"Je, kemarilah!" pekik Jemian memanggil.

ㅤㅤMerasa namanya terpanggil, Jericho segera meletakkan kembali berkas-berkas yang sempat dia cek kemudian berlari menghampiri keberadaan Jemian.

"Kau menemukan apa?"

"Struktur organisasi tahun 2020. Tercatat bahwa Direktur Utama Dustin Kim, yang memegang bidang pembuatan obat-obatan dan otak dari asal-muasal terbuatnya obat disini."

"Dia menjadi Direktur tetap disini?"

"Entahlah. Bisa jadi dia terpilih jabatan menjadi Direktur Utama lagi ditahun 2020? Tidak ada yang tau." jawab Jemian meletakkan berkas struktur organisasi itu dimeja kantor.

"Hei, lihat ini."

ㅤㅤPandangan mereka tersita pada Hans yang datang berlari sembari membawa tablet dengan merek Samsung ditangan kanannya. Dengan seksama Jericho serta Jemian menatap layar tablet itu yang memunculkan sebuah maps bergerak, maksudnya disini ialah tablet itu menggambarkan titik letak seseorang yang telah terdata pada maps tersebut. Kurang lebih dalam artian sebagai pelacakan.

"Aku temukan ini meja paling pojok belakang, meja milik Moon Harold." ujarnya.

"Titik merah berkedip itu apa maknanya?" tanya Jemian menunjuk apa yang dia maksud pada layar tablet itu.

"Kemungkinan titik letak mereka yang terdeteksi masih aktif. Dan titik abu-abu ini mungkin juga alat deteksi yang sudah hancur atau dilepaskan, sehingga alat itu akan berhenti bekerja."

ㅤㅤJericho terdiam memperhatikan penjelasan dari Hans, karena dia sudah paham dan tidak asing dengan alat deteksi yang tersambung pada tablet milik orang yang sengaja mendeteksi keberadaan seseorang. Dia tidak tau pasti apa motif pria bernama Moon Harold melakukan hal seperti itu secara diam-diam, jika perusahaan tau sudah dipastikan pria tersebut tidak bekerja lagi.

ㅤㅤTitik merah yang masih berkedip itu tetap berjalan ke sembarang arah. Terdapat 5 titik aktif yang menyebar, 2 diantaranya masih dilingkup kota Daegu. 3 sisanya bahkan telah mencapai luar kota dan berada di bandara Incheon.

𝐒𝟏 : OUTBREAKS ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang