⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆ㅤㅤKetiga pemuda tersebut kini berjalan beriringan sembari meredamkan suara langkah kaki mereka. Penerangan di minimarket apartemen Apatu Tanji itu terlihat remang-remang dengan lampu yang berkedip-kedip.
"Kalian merasakan sesuatu?"
ㅤㅤPertanyaan itu diutarakan dengan nada rendah oleh Jemian, membuat langkah mereka bertiga untuk berhenti ditengah-tengah minimarket dalam. Lampu senter yang dipegang Hans lekas dihidupkan setelah empunya menekan tombol on. Jericho kini sedang mengedarkan pandangan pada seisi minimarket yang tidak terlalu luas itu kemudian memandang kedua temannya bergantian.
"Kita berpencar saja agar lebih cepat. Ambil makanan seperlunya lalu segera pergi." ucap Jericho.
ㅤㅤKeduanya memberikan anggukan sebagai respon, kemudian mereka bertiga langsung berpencar. Jericho ke lorong kanan, Jemian ke lorong tengah dan Hans ke lorong kiri. Suasana yang dingin serta cahaya remang-remang membuat kesan mencekam yang sebenarnya, tetapi pemuda-pemuda itu berusaha tidak larut dalam suasana yang sedang terjadi.
ㅤㅤKedua tangan yang sibuk memasukkan beberapa makanan instan serta camilan ke dalam tas maupun keranjang. Tanpa mengetahui kebenaran bahwa mereka yang telah terinfeksi atau bahkan berubah menjadi zombie sedang berkeliaran di area depan minimarket.
Tuk! Tuk! Tuk!
ㅤㅤPemuda ini dapat merasakan kehadiran orang lain selain mereka bertiga didalam minimarket. Jericho mulai menajamkan pendengaran pada sebuah pintu ruangan tidak jauh dari tempatnya saat dirinya hendak mengambil pak air minum yang terletak didekat pintu ruangan pegawai.
"Ada orang didalam? Jika kau manusia, jawab ucapanku."
"Y─ya."
"Keluarlah segera." pinta Jericho sembari menaruh tas ranselnya dilantai.
ㅤㅤKnop pintu itu berputar lalu terbuka perlahan dari dalam. Jericho melangkah mundur saat seorang perempuan keluar dari ruangan pegawai dengan tampilan tidak terlalu buruk, seperti bahwa dia tidak terkena masalah dari luar sedikitpun.
"Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku─"
Jericho segera menaruh jari telunjuk didepan bibirnya ketika mendengar suara perempuan tersebut sedikit lantang, "Pelankam suaramu, pendengaran zombie sangat tajam."
"Zombie?"
"Kau tidak tau?"
Perempuan itu lantas menggeleng cepat menatap Jericho yang lebih tinggi darinya, "Aku diminta sembunyi oleh temanku kemarin lusa."
ㅤㅤJericho menghela mendengar jawaban itu. Dia membungkuk untuk mengambil kembali tas ranselnya kemudian mengambil 2 pak air minum ditangan kanan dan kirinya. Sang perempuan yang belum diketahui identitasnya tersebut lekas menarik jaket denim Jericho dari belakang sampai membuat empunya menoleh.
"Ada apa?"
"Minimarket belum dibuka, kau tidak bisa berbelanja sekarang."
Jericho memicingkan matanya mendengar itu, "Dengar, aku dan teman-temanku memerlukan makanan."
"Kalau begitu kau mencuri."
"Kau ingin ikut dengan kami? Jika iya, tutup mulutmu." ucap Jericho sembari membalikkan tubuhnya.
ㅤㅤMerasa waktunya terbuang menanggapi hal tersebut, Jericho memilih ingin menghampiri kedua temannya. Tetapi sebelum itu, dirinya tersenyum singkat saat dapat mendengar suara langkah perempuan tadi mengekor dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝟏 : OUTBREAKS ☑️
Storie breviCOMPLETED. Original Title : Outbreaks (Wabah) Full Part : 20 Start : December 28th, 2021 Final : March 18th, 2022 Writing on Indonesian ㅤㅤPerjalanan kehidupan yang ditempuh tidak bisa diperkirakan untuk baik-baik saja kedepannya. Terlepas dari ia y...