[Special] Stargazing [21+]

121 8 0
                                    

Warning: One Shoot, Modern AU, Fluff, NFSW at the end ( ͡° ͜ʖ ͡°), Boys Love, Humor yang super garing tidak renyah, OOC, Typos

Pair: John H. Watson x Louis James Moriarty

Seluruh chara bukan punya saya, saya hanya meminjam untuk menistakan dan memenuhi asupan nutrisi yang kurang

Heyoo sedikit info ini adalah special story yang belum pernah di publish selain wattpad sooo ( ͡° ͜ʖ ͡°)

Happy Reading!!!

Tinggal di tengah perkotaan baik cepat maupun lambat akan merasakan gerahnya. Setiap kali ada yang merasa seperti itu akan berakhir dengan mengambil liburan untuk mengistirahatkan badannya atau sekedar keluar mencari udara segar. Jenuh meningkat setidaknya mereka bisa meredakannya sedikit sebelum aktifitas mereka harus kembali berjalan.

"John! Ayo cepat sedikit! Kalau kau berjalan lambat begitu kita akan sampai sebulan lagi."

"T-tidak akan sampai sebulan Louis. Lagipula ini sudah cepat aku berjalannya."

Seperti dua orang pemuda yang salah satunya terlihat begitu bersemangat di balik raut kesalnya, dan seorang lagi yang pasrah akan keadaannya diseret dengan semangat oleh yang lainnya.

Keduanya kini sedang berada di hutan tidak jauh dari pinggir kota yang mereka datangi untuk merilekskan pikiran setelah beberapa bulan disibukan dengan pekerjaan mereka sebagai dokter dan administrator perusahaan. Pekerjaan yang berat memang sebagai orang yang terkenal dikalangan masyarakat banyak, mengikis waktu mereka untuk sekedar beristirahat atau bertemu bersama.

Iya, John Watson adalah dokter muda yang terkenal akan kecemerlangannya dalam menangani berbagai macam penyakit, khususnya penyakit dalam. Dan Louis James Moriarty, anak bungsu bangsawan Moriarty yang memiliki perusahaan raksasa di mana-mana, menjadikannya sibuk untuk mengurusi pekerjaannya sebagai kepala administrator tak lupa tugasnya untuk mengatur tata kelola kebangsawanan mereka serta mengurus keperluan kedua kakaknya.

Lelah, susah, berat? Tentu saja. Mereka hampir tidak bisa tidur dalam beberapa malam hanya untuk menyelesaikan perkejaan hari itu. Sekedar untuk membalas pesan atau menelepon saja diselingi dengan pekerjaan di tengah-tegahnya. Sifat mereka yang suka memaksakan diri dalam bekerja menjadi salah satu alasan mengepa tidak ada yang protes akan kebiasaan yang dijalani tanpa sadar oleh keduanya.

Hingga suatu waktu kakak kedua Louis, William dan tunangannya, Sherlock yang notabene adalah kawan karib dari John memutuskan untuk meliburkan mereka dan menyuruh untuk sekedar mencari udara baru bersama. Pada akhirnya mereka memilih untuk berkemah di pinggir kota, tepatnya pada danau di hutan dekat sana. Kebetulan juga daerah itu masih merupakan milik keluarga Moriarty sehingga tidak sulit mendapatkan akses masuknya.

"Sudah hampir setengah hari dan kita belum sampai setengah perjalanan. Bisa-bisa kita sampainya tengah malam," sebagaian ada nada khawatir mereka benar-benar sampai pada tempat kemah malam hari, mengingat jalur yang ditempuh sedikit basah dan licin akibat hujan semalam.

John yang menatap raut lesu dari sang terkasih tersenyum kecil sambil menepuk pelan kepala dengan surai keemasan halus itu. "Jangan khawatir, Louis. Sebentar lagi kita akan sampai. Lihat tinggal menyeberangi bukit itu dan danaunya sudah di depan."

Mendengar kalimat penyemangat dari pasangannya membuat Louis kembali tersenyum. Dengan menggebu ditariknya ransel yang dibawanya kemudian kembali melanjutkan perjalanan mereka yang sempat terhenti sejenak itu.

Ada alasan mengapa Louis ingin sekali sampai sebelum matahari terbenam. Sebuah rahasia kecil yang dia dengar dari rekannya jika di danau itu akan terjadi bintang jatuh dan jika kau memanjatkan permohonan maka besar kemungkinannya akan terkabul.

OUR STORY [MORIARTY THE PATRIOT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang