Lan Wangji akhirnya sampai di hotel yang Lan Xichen booking untuknya, setelah menerima kunci dan langsung menuju kamar pesanannya, Lan Wangji memutuskan untuk membasuh badannya agar terasa segar.
Wangji hanya menghabiskan lima belas menit untuk merapihkan dirinya kembali, dengan balutan jas berwarna putih dengan motif awan, khas keluarga Lan.
Rambutnya yang basah tergerai begitu saja, membuatnya terlihat seperti seorang bangsawan kuno.
Wangji mengambil ponselnya, mengetik beberapa balasan untuk kakaknya, dan menunggu rambutnya kering.
Setelah menerima alamat yang akan dia tuju, Wangji bersiap diri dan pergi keluar dari kamarnya.
Mobil milik keluarga Lan baru saja sampai pada tujuan, Manor Jiang. Lan Wangji keluar dengan santai, tidak memperdulikan pandangan beberapa orang yang terpana padanya, matanya bergulir mencari keberadaan Lan Xichen.
Seorang pelayan menghampirinya dan membungkuk hormat.
"Tuan Muda Kedua Lan, anda sudah di tunggu oleh Tuan Muda Pertama di dalam, mari ikuti saya" ujar pelayan tersebut penuh senyum.
Lan Wangji hanya bergumam dan mengikuti kemana arah pelayan itu tuju.
Acara ini sangat mewah, tentu saja. Tiga keluarga besar di undang dalam satu acara, siapa yang tidak bisa menahan rasa gembira di sana.
Lan Wangji akhirnya menemui sang kakak yang tengah berbicara pada pemuda yang sepertinya seumuran dengan dirinya.
-----------------
Wei Wuxian memandang dirinya yang berada di kamar lamanya. Baju-baju mahal dan mewah, kini Wei Wuxian memakai tuxedo abu-abu, dengan dalaman turtleneck hitam. Setelah dia yakin, dia keluar dari kamar dan turun ke Aula Manor Jiang yang sudah ramai orang-orang.Setelah acara inti, pengumuman jika Jin Zixuan dan Jiang Yanli bertunangan, keduanya bertukar cincin. Wei Wuxian masih bersembunyi dipojok ruangan dan bertepuk tangan pelan.
Dia tertegun melihat Lan Wangji dengan saudara nya yang terlihat kembar dengannya, disana ada Jiang Cheng. Lalu sosok Jin Guangyao menegur Lan Xichen dan memberikannya sebuah gelas. Wei Wuxian menghela napas dan berbalik ingin mendekati Jiejie namun terlihat banyak orang menyalaminya.
Akhirnya Wei Wuxian memilih menjauh, namun seorang pelayan menyenggolnya hingga dia terdorong. Entah apa maksudnya namun Wei Wuxian akhirnya memilih menuju balkon yang sepi. Bukan hal aneh jika banyak pelayan senior keluarga Jiang membencinya.
Dia sedang memandang ke langit, duduk di tangga batu merenungi dirinya sendiri, mengayunkan kakinya.
Lan Zhan sangat tampan, pikirnya.
Wei Wuxian tersenyum ketika mengingat momen mereka di pesawat dan betapa tampan Lan Zhan hari ini.
Sementara Lan Wangji menghela nafas panjang saat melihat acara pertunangan ini selesai dengan lancar, dirinya ingin segera kembali ke hotel namun di cegah oleh Lan Xichen.
"Tunggulah sebentar Wangji, kenapa tidak sabaran sekali hari ini" ujar kakaknya sambil memberikan gelas padanya.
Lan Wangji ingin menolak karena dia tidak pandai minum seperti kakaknya, namun melihat kakaknya seolah menyuruhnya memegang gelas itu, akhirnya dia terima.
Ada apa dengan Lan Xichen yang seolah sedang ketakutan istrinya tahu dia minum minum.
Lan Wangji sudah mengucapkan selamat pada Jiang Yanli dan Jin Zixuan atas pertunangan mereka, lalu kaki panjangnya melangkah menuju luar ruangan, balkon.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ineffable
FanfictionSebuah malam membuat hidup Wei Wuxian berubah. Dia tahu, jika hal yang datang adalah sebuah berkah untuk hidupnya. Namun hal yang paling berat bagi Wei Wuxian adalah meninggalkan Lan Wangji. Apakah itu adalah keputusan yang tepat? Bagi Lan Wangji...