Lan Wangji sudah menyuruh bawahannya untuk membawa koper mereka dan menyiapkan jet pribadi miliknya.
Dia mencium kening kedua putranya yang merengut tidak suka dengan kepergian mereka berdua.
Lan Wangji menatap Lan Zian yang cemberut sambil memegangi coat nya dengan erat, Lan Xuan yang terlihat tenang juga memegang erat celananya.
"Lan Xuan, Lan Zian," panggil Wangji, membuat keduanya menatap dirinya, dia tersenyum samar lalu menggendong keduanya. Kedua anak itu memeluk dirinya dengan erat.
Lan Wangji melirik Wei Wuxian, meminta bantuan.
Wei Wuxian tertawa melihat tingkah menggemaskan kedua anaknya. Bisa dipastikan jika mereka pergi, keduanya akan menangis keras.
Wei Wuxian ikut memeluk Lan Wangji bersama kedua anaknya.
"Ayolah Azian, Axuan, Mama dan Daddy akan kembali nanti, " Wei Wuxian melepaskan Lan Xuan dan Lan Zian ke Madam Yu dan Lan Annchi.
"Sampai jumpa nanti, Lan Zhan, ayo," Wei Wuxian menarik Lan Wangji ke dalam mobil.
Tidak ada cara agar Lan Xuan dan Lan Zian untuk tidak menangis ketika mereka pergi. Keduanya sudah menjerit keras ditinggal orang tuanya. Mereka terbiasa bersama Lan Wangji, jika Wei Wuxian kuliah.
Terlepas dari Lan Wangji tentu saja membuat si kembar menangis begitu sedih.
Dia hanya menghela nafas melihat kedua anaknya menangisi dirinya, namun mau bagaimanapun ini sudah rencana dirinya untuk berbulan madu dengan Wei Wuxian.Kini keduanya baru saja sampai di sebuah rumah singgah, di New Zealand.
Lan Wangji sengaja memilih negara ini karena pemandangannya.
Dia menutup pintu setelah bawahannya manaruh koper mereka di dalam dan pergi dari sana.
Lan Wangji menatap Wei Wuxian yang sedang mondar mandir melihat sekeliling ruangan, dari ruang tengah, dapur, kamar mandi dan bahkan lantai dua.
Lan Wangji hanya menghela napas ringan dan duduk di sofa, memejamkan matanya lelah. Wei Wuxian sudah berteriak heboh melihat sekeliling.
"Ini bagus sekali Lan Zhan, Aku sangat menyukainya! "
Wei Wuxian melihat pemandangan dari jendela rumah yang cukup besar. Kemudian menghela napas.
"Lan Zian dan Lan Xuan pasti senang sekali dan akan berlarian sekeliling rumah dengan kaki-kaki kecil mereka, " ujarnya sudah rindu dengan anaknya.
Kemudian dia kembali mendekati Lan Wangji dan memeluknya.
"Lan Zhan, it's so beautiful, " ujar Wei Wuxian dengan wajah manjanya.
Lan Wangji membuka matanya memperhatikan istrinya, tangannya ikut memeluk Wei Wuxian yang bergelung manja, dia juga merindukan dua anaknya, namun Lan Wangji tidak bisa membatalkan perjalanan mereka.
"Wei Ying, lapar?" tanyanya.
Dia berdiri dan menggendong tubuh Wei Wuxian menuju dapur, mendudukannya di meja dan menciumi wajah itu dengan lembut.
"Xuan dan Zian akan kesini saat aku senggang nanti," bisiknya, lalu beralih untuk membuat makanan.
Lan Wangji sudah lama tidak memasak, dia membuatkan beberapa makanan khas Yunmeng dan Gusu.
Wei Wuxian mengangguk menjawab pertanyaan Lan Wangji. Dia tertawa geli saat Lan Wangji menggendongnya dan menciuminya.
"Baiklah, " ujar Wei Wuxian dan memandangi Lan Wangji memasak. Dia tersenyum melihat suaminya yang memiliki punggung tegak dan gagah dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ineffable
FanfictionSebuah malam membuat hidup Wei Wuxian berubah. Dia tahu, jika hal yang datang adalah sebuah berkah untuk hidupnya. Namun hal yang paling berat bagi Wei Wuxian adalah meninggalkan Lan Wangji. Apakah itu adalah keputusan yang tepat? Bagi Lan Wangji...