Wei Wuxian bangun pagi sekali. Menjalani rutinitasnya sebagai Direktur keuangan di perusahaan Lan.
Setelah si kembar mulai dewasa, Wei Wuxian tidak ingin menyia-nyiakan sarjana dan ilmunya. Dia turun ke perusahaan membantu Lan Wangji bekerja.
Dia sedang menyiapkan bawaan si kembar untuk berangkat ke kampus hari ini. Juga menyiapkan pakaian dan tas Lan Wangji ke kantor.
Dia dibantu pelayan menyiapkan sarapan dan bekal untuk makan siang mereka. Lan
Wangji baru saja keluar dari kamar mandi dengan bathrobe, dia memakai baju yang sudah di siapkan Wei Wuxian.Kakinya melangkah keluar menuju ruang makan, tangannya terulur memeluk Wei Wuxian yang tengah berkutat di dapur.
"Wei Ying, pasangkan" imbuhnya.
Lan Wangji sangat bermanja di rumah, dia sangat bergantung pada Wei Wuxian agar memakaikan dasi padanya.
Bukan karena tidak bisa, hanya saja, saat Wei Wuxian memakaikan dasi padanya, Lan Wangji bisa melihat penuh wajah sang istri yang sangat cantik, jadi Lan Wangji putuskan untuk bergantung pada sang istri.
Wei Wuxian sedang membuat kopi dan susu saat merasakan lengan kekar Lan Wangji menyelimutinya. Dia terkekeh manis. Dia berbalik dan memasangkan dasi untuk Lan Wangji, sesuai dengan keseharian mereka. Di meja Lan Xuan sudah duduk dan mulai memakan sereal. Lan Zian dari atas tangga meluncur menggunakan skateboard kesayangannya dan ketika melihat Lan Xuan, dia melayangkan protes. Apalagi sereal itu kini habis.
"Papa!! Xuan memakan sereal kesukaanku," keluhan Lan Zian terdengar di telinganya.
Setelah selesai, Butler Su beralih merapihkan rumah yang cukup besar tersebut. Melarikan diri dari keributan.
Wajah cemberut Lan Zian sangat lucu.
"Lan Zian, jangan pelit dengan saudara kembarmu. Nanti 'kan bisa Mama beli lagi saat belanja. Wei Wuxian telah selesai memakaikan Lan Wangji dasi dan menyiapkan kopi serta sarapannya, roti panggang.
Wei Wuxian menyiapkan susu untuk kedua anaknya. Lan Xuan susu coklat kesukaannya dan Lan Zian susu strawberry.
Lan Zian makan sandwichnya dengan perasaan gondok. Setelah itu, Lan Zian yang kesal segera pamit membawa motor Ducati kesayangannya dan skateboard di tasnya. Sedangkan Lan Xuan menghabiskan susunya lalu mengecup pipi Wei Wuxian sebelum berangkat ke kampus menggunakan mobilnya. Lan Xuan membawa biola kesayangannya.
Minggu depan, Lan Xuan akan tampil debut solonya. Penampilannya sangat bagus setiap tampil dan dia sudah mendapatkan beasiswa di Juilliard.Sedangkan Lan Zian, dia sudah menjadi juara balap motor national dan membanggakan Gusu.
Kedua anaknya memang luar biasa. Namun meski mereka memiliki kemampuan cemerlang, itu semua tidak luput dari didikan Wei Wuxian dan Lan Wangji yang sangat memperhatikan keduanya.
Lan Xuan anak yang pemalu, dan pendiam, dia sangat mengangumi Lan Wangji. Namun dia sangat dekat dengan Wei Wuxian. Karena Wei Wuxian selalu melakukan pembicaraan yang dalam dengan keduanya. Jadi Lan Xuan dan Lan Zian tidak menutupi apa pun dan membuat keduanya merasa nyaman berbicara masalah kehidupan mereka.
"Lan Zhan, aku rasa kita harus berbelanja nanti, Lan Zian akan merajuk jika serealnya tidak ada tiap pagi. "
Wei Wuxian tahu betul tabiat Lan Zian jika miliknya direbut. Anak itu sangat posesif. Dan dia sangat menyukai Wei Wuxian. Namun, agak banyak sifatnya seperti Lan Wangji meski semua melihat wajah cerianya seperti Wei Wuxian. Hanya Wei Wuxian xan Lan Annchi yang menyadarinya. Lan Xuan diam-diam suka menjahili Lan Zian sementara Lan Zian posesif seperti Lan Wangji.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Ineffable
FanfictionSebuah malam membuat hidup Wei Wuxian berubah. Dia tahu, jika hal yang datang adalah sebuah berkah untuk hidupnya. Namun hal yang paling berat bagi Wei Wuxian adalah meninggalkan Lan Wangji. Apakah itu adalah keputusan yang tepat? Bagi Lan Wangji...