"Nuna aku naik dulu, sepertinya Tuan Sehun memanggilku."
Aeyn mengangguk, lalu Namjoon pun naik ke lantai atas dengan susah payah kerana membawa koper dan Sejun di dalam gendongannya.
- - -
"Apa yang membuatmu lama sekali untuk sampai kesini Kim Namjoon?" tanya Sehun menoleh ke Namjoon sambil melipat kedua lengan bajunya.
"Maaf Tuan. Tadi saya kesusahan membawa koper, kerana itu saya agak lambat."
"ALASAN. Aku mendengar mu dan pembantu asik bercerita di bawah. Jangan coba-coba untuk membohongiku Namjoon."
"Tidak Tuan. Say-"
"Ingat Kim Namjoon, aku menyuruhmu tinggal disini untuk menjaga Sejun, bukan berborak bersama pembantu."
"Maafkan saya Tuan."
Sehun mengendahkan permintaan maaf Namjoon lalu pergi keluar kamarnya.
"Kenapa kau masih tercegat disitu? ikut aku." Ucap datar Sehun lalu pergi meninggalkan Namjoon yang masih di dalam kamarnya.
"Huff sabar Namjoon.. sabar. Ini baru hari pertama mu bekerja, jadi wajar kalau itu sulit. Apalagi mendapatkan boss seperti Tuan Sehun. Sungguh sulit sekali." Gumamnya perlahan lalu keluar dari kamar Sehun.
Namjoon melihat Sehun di depan sebuah kamar yang dia yakini itu adalah kamarnya. Dan itu tepat di sebelah kamar Sehun. Tanpa menunggu lama, Namjoon langsung ke arah Sehun dan berhenti tepat di sebelahnya.
"Ini kamarmu dan Sejun. Nanti aku akan menyuruh pembantu memindahkan semua barang-barang milik Sejun ke kamarmu." Setelah mengatakan itu Sehun langsung berlalu pergi dan masuk ke kamarnya.
'Perasaan tadi di kantor dia baik-baik saja, kenapa sekarang dia seperti orang lain? apa jangan-jangan Tuan Sehun memiliki kembar, dan yang baru berbicara denganku itu adalah kembarnya seperti satu novel itu yang aku baca? hmm plot twist..'
Namjoon keluar dari imajinasinya kerana mendengar Sejun yang merengek. Buru-buru dia masuk ke dalam kamar dan menutup pintu lalu meletakkan Sejun di atas kasur.
"Sepertinya Sejun harus mandi. Aku akan menyiapkan air hangat." Namjoon mengambil semua bantal yang ada di kasur dan meletakkan di setiap sisi supaya Sejun tidak terjatuh. Setelah itu Namjoon turun ke bawah untuk masak air.
- - -
Setelah tiba di dapur Namjoon mencari-cari sesuatu. Tapi ia tidak jumpa barang yang ia cari.
"Namjoon, kau sedang mencari apa?" tanya Aeyn yang melihat Namjoon mondar-mandir sendiri di dapur.
"Eh nuna. Aku sedang mencari panci, tapi tidak ketemu. Nuna tau dimana tempat panci?" tanya Namjoon lalu lanjut mencari di tempat yang belum ia cari.
"Memangnya kau mau buat apa dengan panci?" tanya Aeyn lagi menaikkan satu alisnya.
"Aku ingin memandikan Sejun. Jadi aku ingin masak air terlebih dahulu."
Aeyn yang mendengar itu hampir saja ketawa kerana jawapan Namjoon dan wajah kebingungannya.
"Namjoon.. kau tidak perlu masak air kalau mau memandikan Sejun."
"Tapi nuna, cuaca lagi dingin, tidak mungkin aku memandikan Sejun dengan air dingin. Kalau Sejun demam bagaimana?" tanya Namjoon dengan wajah polosnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Falling In Love with the BABYSITTER
FanfictionOh Sehun seorang pria tampan yang terkenal dingin dengan semua orang bahkan dengan keluarganya sendiri. Istrinya meninggalkannya dan seorang bayi laki-laki bernama Oh Sejun yang baru berusia 7 bulan. Kim Namjoon seorang pria manis yang baru berpinda...