10

749 78 6
                                    

Sehun tiba di perusahaan nya dengan kaki yang pincang dan dia melihat sahabatnya, Baekhyun mendekat ke arahnya.

"Kau baik-baik saja Tuan Sehun? Pfft." Baekhyun mencuba untuk tidak ketawa melihat keadaan teman baiknya yang susah berjalan di karenakan kakinya. Entah apa yang terjadi sampai kakinya boleh pincang begitu, Baekhyun tidak tau.

"Puas kau mentertawakanku?" tanya Sehun dengan nada tidak puas hati.

"Calm down man.." Tenang Baekhyun melihat temannya itu sudah mulai emosi.

Baekhyun berhenti ketawa dan menatap Sehun dengan tatapan tanda tanya. "Kenapa dengan kakimu itu?" tanya Baekhyun mengangkat satu alisnya.

Sehun merontasi bola matanya dan langsung pergi tanpa menjawab pertanyaan Baekhyun.

Baekhyun yang ditinggal begitu saja pun langsung kesal. "Oh Sehun! aku bertanya kepadamu! herhh." Dengan cepat Baekhyun mengikuti Sehun masuk ke dalam lift.

- - -

Setibanya di ruangan Sehun, Baekhyun kembali bertanya "Jadi, kenapa dengan kakimu?" Baekhyun duduk di kerusi yang ada di depan meja Sehun sambil menunggu jawapan dari temannya itu.

"Kenapa kau peduli sekali Pak Baekhyun?" tanya Sehun kembali dengan nada yang sinis.

"Tentu aku peduli. Kau temanku."

Sehun tidak menghiraukan perkataan Baekhyun dia berdiri dan hanya mondar mandir di depan Baekhyun.

"Kau kenapa? Kau terlihat seperti kurang tidur dan stres."

Sehun kembali duduk dan menarik nafasnya dengan pelan "Kau tau berkas untuk rapat hari ini?"

Baekhyun mengangguk pelan "Ya. Itu berkas untuk rapat penting hari ini. Jangan bilang kau tidak menyiapkannya. Bisa-bisa kau di hukum oleh ayahmu."

"Tidak menyiapkan? Ini bahkan lebih parah dari itu."

"Berhenti bermain-main Sehun. Kau tau seberapa pentingnya berkas itu untuk proyek ini."

"Aku tiada masa untuk bermain-main Baek. Semalam, Namjoon menumpahkan kopi di atas berkas itu dan tumpahan kopi itu menajalar ke seluruh meja" Ucap Sehun sembari memicit pelan kepalanya.

"Bagaimana jika ayahmu tau?"

Tidak sempat Sehun menjawab, terdengar ketukan pintu dari luar ruangannya.

"Masuk."

"Ada apa Jiwon?"

Jiwon. Salah satu karyawan di perusahaan ini.

"Tuan Sehun. Mr.Chris sudah tiba dan menunggu anda di ruang rapat."

Sehun mengangguk dan menyuruh Jiwon keluar.

"Jadi, bagaimana sekarang? Mr.Chris sudah tiba dan kau tidak membawa berkas itu."

Sehun hanya diam tidak menganggap perkataan Baekhyun.

"Kau tidak punya salinan berkas itu?" tanya Baekhyun.

"Jika aku punya salinannya maka aku tidak perlu bersusah hati seperti ini." Jawab Sehun yang sudah mulai kesal.

"Sudahlah. Ayo ke ruang rapat dulu. Kau tau Mr.Chris tidak suka orang yang tidak menepati waktu."

Sehun menarik nafas dan menghembuskannya tak lama kemudian dia mengangguk tanda bersedia. Dan mereka pun keluar menuju ke ruang rapat.

Falling In Love with the BABYSITTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang