Tiga Belas

37 5 1
                                    

DO U MISS ME? KANGEN NULIS WOY

"Hyung" Donghyuk sedikit menarik kemeja Jinan.

"Wae Hyuk?" Ujar pria mungil yang disebut namanya.

"Hyung, kok dia bisa ada disini?" Donghyuk menunjuk sosok wanita yang duduk dengan mengenakan dress merah itu.

"Emang itu siapa Hyuk?" Jinan mengerutkan kening. Kenapa Donghyuk panik? dia kan hanya pelanggan.

"Dia Eomma nya Bobby" Donghyuk meremas bajunya sendiri untuk menghilangkan rasa paniknya.

"APA?"

"Sshh jangan berisik ih" Donghyuk membekap mulut Jinan.

Jinan menggaruk garuk kepalanya sendiri berusaha mengingat kejadian sebelum Donghyuk datang.

"Tadi dia sempat berbicara padaku, lalu dia menyuruhku untuk memanggil salah satu pelayan. Ya aku pikir dia itu kerabat pelayan di sini, jika pelayan itu datang dia akan menyuruhku memanggilnya" Jinan menggaruk tengkuknya.

"Aduh hyung dia pasti mencariku bagaimana inii"

"Pelayan" Ucap wanita itu sambil mengacungkan tangannya.

Jinan dan Donghyuk hanya diam terpaku. Mereka tampak tidak mau mengambil resiko.

Suasana jadi horror seketika.

Tapi karena mereka tidak mau membuat image cafe milik Kim Hanbin ini menjadi buruk. Maka dari itu Jinan menghampiri wanita yang memanggilnya. Dia berjalan dengan keringat dingin yang membasahi tubuhnya.

"Apapun yang terjadi, kita hadapi bersama" Jinan meyakinkan sahabatnya.

"Permisi" Jinan menghampiri meja sambil membungkukan tubuhnya

"Ah kau rupanya, kau tahu maksudku kan?" Wanita itu menatap wajah Jinan, tapi Jinan pikir dia wanita yang baik .

Jinan menganggukan kepalanya sambil berusaha tersenyum.

Wanita itu mengambil bungkusan berwarna biru berukuran sedang. Dia memberikan nya pada Jinan.

"Untukmu, tolong panggilkan Donghyuk kesini"

Jinan menerima bungkusan itu sambil masih takut takut. Ia tersenyum senang "Terima kasih nyonya, aku akan memanggilkan Donghyuk untukmu"

Jinan akhirnya berlari menghampiri sahabatnya.

"Hyuk"

"Iya Hyung?"

"Eomma Bobby menyuruhmu bertemu dengannya, aku pun diberi bungkusan ini" Jinan memamerkan hadiah pemberian Eomma Bobby pada Donghyuk.

"Eomma Bobby? Memberimu hadiah?" Donghyuk mengerutkan kening tak percaya.

Jinan menganggukan kepalanya "Pergilah, tak perlu takut, dia baik kok"

Donghyuk akhirnya memberanikan diri menghampiri seseorang yang selama ini ia anggap sebagai ibu sendiri itu.

"Permisi, Eomma?" Donghyuk tersenyum ramah melihat sosok wanita itu.

"Dongi?"

Sandara memeluk Donghyuk seakan melepas sejuta kerinduan. Ya wajar saja, permasalahan Donghyuk dan Bobby membuatnya jadi jarang bertemu dengan kekasih anaknya itu. Sedangkan Donghyuk hanya terheran heran seakan tidak mengerti.

"Sayang, apa kabar?" Sandara menatap manik wajah 'calon menantunya' itu.

"Aku baik baik saja Eomma"

"Syukurlah, duduk depan Eomma sayang, eomma ingin bicara dengan kamu"

Deg! Donghyuk seketika merasa tegang. Apa Eomma ini tahu permasalahan nya dengan Bobby?.

Tapi Donghyuk pikir itu bukan salah dia sepenuhnya. Jadi untuk apa dia takut.

"Dongi, eomma rindu kamu, kenapa kamu ga pernah lagi main sama Bobby? Kalian ada masalah?" Sandara bertanya dengan nada lembut.

Donghyuk hanya diam mematung. Apa eomma Bobby ini benar merindukan nya atau hanya bercanda.

Dengan terpaksa Donghyuk berbohong, dia tersenyum tipis "Aku dan Bobby hanya bertengkar kecil, itu wajar kan untuk sepasang kekasih?"

Sandara hanya tertawa gemas. Ternyata anaknya dan pasangan yang ia idam idamkan ini sudah dewasa. "Kalau begitu, ayo ikut Eomma ke rumah, kita ketemu Bobby"

Donghyuk tersentak kaget. Oh, ini semua salah, kenapa harus bertemu Bobby? Sama saja Donghyuk menyerahkan seluruh nyawanya.

"Ah tidak, aku harus kerja Eomma"

"Eomma sudah minta izin pada Hanbin sayang, dan Hanbin mengerti. Ayo langsung ikut ke mobil" Sandara memegang tangan Donghyuk dan sedikit memaksanya.

"Tapi aku ga enak sama paman Hanbin Eomma" Donghyuk berusaha menghindari Sandara.

"Bisa dibicarakan, jika Hanbin memotong gajimu Eomma akan menambah uang jajanmu" Sandara menuntun Donghyuk, dan kini Donghyuk sudah di dalam mobilnya.

"Ya Tuhan bagaimana ini?"

***
Dan kini Donghyuk sudah sampai di rumah besar bercat putih yang dulu sering dikunjunginya. Ia merasa takut . Tapi ia juga harus bersikap tenang di hadapan Sandara.

"Ayo masuk sayang"

Donghyuk menundukkan kepalanya sambil melirik takut. Ah entahlah pikirannya berkecamuk.

Dan tampaklah dua sosok pria yang dikenalnya. Kini mereka tengah berada di ruang makan.

Bobby, Chanwoo.

"Halo sayang, coba lihat ini Eomma bawa siapa?" Sandara menepuk pundak anaknya yang tengah asyik melahap makanan.

Bobby kaget bukan main ketika melihat Donghyuk di depannya. Bagaimana bisa?.

"Dongi?"

"Ayo sayang kita makan bersama"

Sandara mendorong kursi makan dan mempersilakan Donghyuk untuk duduk di sebelahnya. Donghyuk tak bisa menolak karena Eomma nya ini sudah sangat baik.

Hening, tidak ada percakapan. Tatapan Bobby pun sangat sinis. Donghyuk merasa tak enak. Sedangkan Sandara menganggap itu hal wajar.

Dan akhirnya disini penderitaan Donghyuk dimulai.

Donghyuk memasuki kamar Bobby. Dan sebenarnya Bobby hanya diam sedari tadi.

"Dongi"

































VOMMENT, KIRA KIRA DAMAI TIDAK YA?

Real Love (BobDong Story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang