Flop sudah ff ku ini, tapi gpp sekarang ada yg baca satu orang pun gweh bersyukur.
"KIM JIWON, keparat kau! Sialan" Donghyuk ingin mengganti bajunya, sialan, dia gemetar sampai tak sanggup membuka kancing bajunya satupun.
Donghyuk menangis sejadi jadinya, ia sudah tidak sanggup lagi menahan air matanya, ia meraung raung sambil mengusak rambutnya frustasi.
Jinan yang sedang mencuci piring pun mendengar suara Donghyuk yang meraung raung itu. Jinan sangat kaget, biasanya Donghyuk mampu untuk menahannya tapi sekarang dia benar benar hancur.
"HYUNG AKU MENJIJIKKAN, AKU SUDAH TAK SUCI LAGIII HIKS" Jinan spontan mendekap Donghyuk, ia tahu betul apa yang kini tengah Donghyuk rasakan.
"Hyuk, kamu berhak bahagia, aku yakin semua bisa terlewati, jangan merasa bahwa kamu menjijikkan ya? orang yang mencintaimu akan menerimamu" Jinan mengusap kepala adik tercintanya itu.
"HYUNG AKU BENCI DIRIKU AKU GA BERGUNAAAA" Donghyuk menangis sejadi jadinya di pelukan Jinan.
"Sudah sudah, ayo ikut aku ke kamar" Jinan memapah Donghyuk ke kamar mereka dan membaringkan Donghyuk di kasur.
"Hyung, jangan bilang sama paman Hanbin ya?" Donghyuk menarik selimutnya dan memejamkan matanya.
"Kamu tenang aja hyuk, semua aman" Jinan tersenyum dan meninggalkan Donghyuk di kamar.
Jinan berpikir keras. Sebenarnya apa yang tadi sudah dilakukan oleh Bobby? Apa dia merenggut harta berharga milik Donghyuk?.Kalau benar Jinan bersumpah ia akan mengutuk Bobby sampai kapanpun.
"LIHAT SAJA KIM JIWON, KAU HABIS DI TANGANKU!". Jinan mengepalkan tangan mungilnya, tanpa sadar diri dia sudah menantang Bobby yang bisa menjitaknya kapan saja.
"Bungkusan yang tadi dikasih sama Eomma Bobby tuh apa ya?, kok dia ngasih hadiah buat aku? jangan jangan bom atom yang mau meledak?" Ekspresi Jinan cemberut membayangkan hadiah apa yang ia terima tadi.
"Nanti aku ajak Hyuk unboxing deh"
June's Apart
June berfikir keras di tengah lamunannya, aah sial sekali rasanya sekarang ia merasa sangat bodoh, memang ada orang yang langsung jatuh cinta pada pandangan pertama?.
"Bagaimana ceritanya aku jatuh cinta pada Donghyuk padahal dia kekasih orang? tapi kan kekasihnya selalu berlaku semena mena dan aku bisa menjaganya dan menggantikan lelaki itu di hatinya" June tak habis pikir dengan perasaan nya sendiri.
"Apa jangan jangan, jatuh cinta Bobby sudah masuk di tahap obsesi? oke aku akan segera merebut Donghyuk dari Bobby, bahaya jika ia lama lama bersama dengan orang yang terobsesi" June membulatkan tekadnya.
Tapi ngomong ngomong, kemana Seokjin? Kenapa sahabatnya itu tak mau mengajaknya berbicara?. Dan yang lebih membuat June heran,kenapa ada wanita di kamar seokjin? Siapa dia?.
June mengintip ke kamar sebelahnya, dan alangkah terkejutnya June melihat pemandangan yang seharusnya tidak dilakukan oleh sahabatnya.
Sahabatnya melakukan hubungan seksual sebelum menikah?.
June langsung menutup gorden kamarnya. Tentang perasaannya sendiri saja dia masih bingung, sekarang makin bingung karena melihat sahabatnya seperti itu.
Sementara di kamar sebelah
Seokjin tengah memeluk Jisoo,keduanya kini sama sama telanjang. Mereka telah menyelesaikan permainan untuk melepas rindu itu setelah sekian lama.
"Sayang terima kasih" Seokjin mencium pucuk kepala Jisoo. Jisoo tersenyum sambil memeluk pinggang Seokjin.
"Apapun akan kulakukan demi kamu sayang" Jisoo terkekeh.
"Ayo keluar cari makan, kamu pasti lelah kan setelah 'berolahraga' tadi" Seokjin tertawa sambil menggoda Jisoo. Jisoo menonjok perut Seokjin pelan.
"Iih kamu, ayo pakai baju dulu" Mereka pun memakai baju yang tadi sudah ditempar ke bawah kasur.
"Apa kamu bisa jalan sayang? Aku kan bermain kasar tadi" Seokjin memapah Jisoo yang nampak kesulitan berdiri.
"Aman sayang,bahkan jika kita bermain 5 ronde dengan kasar pun aku tetap bisa melupakan rasa sakitnya, adikmu sungguh nikmat". Wajah Jisoo memerah.
Seokjin hanya tertawa bangga karena ia berhasil memuaskan hasrat wanitanya. Kebutuhan biologis mereka sudah terpenuhi.
Mereka pun keluar dari kamar,tiba tiba Seokjin melihat June yang juga baru keluar dari kamarnya.
"June"
"Ah hyung, ada apa?" Jawab June singkat.
"Mau kemana?" Seokjin merangkul tubuh June. Tapi apa daya, pemandangan tadi begitu menjijikkan untuk June.
"Aku mau beli buku sekolah Hyung"
Tiba-tiba fokus June teralihkan pada wanita yang sedang menutupi wajahnya dengan hoodie. Kira kira dia itu siapa? Apakah pelacur? Atau pacar Seokjin dari Amerika? Tapi kenapa sahabatnya ini tidak memberitahu kalau dia membawa wanita ini untuk melakukan hubungan seksual?.
"Cukup June, itu semua bukan urusanmu" Batin June, ia menggelengkan kepalanya lalu berpamitan pada sahabatnya.
"Udah ya Hyung, keburu tutup toko bukunya, June pamit dulu" June senyum terpaksa untuk melepas rasa canggungnya.
"Hati hati Jun" Seokjin melambaikan tangannya pada June.
"Menjijikkan, apa karena bergaul di Amerika dia jadi seenaknya meniduri wanita? Cih, semenjijikkan itu kau Hyung, aku tak menyangka" June hanya bisa misuh misuh sambil berlari keluar dari Apartemennya.
Eungg Tunggu, kalian heran kan kenapa Jisoo tetap mendekati Bobby tapi dia sudah punya kekasih? Bahkan dia sudah berani berhubungan seksual dengan kekasihnya.
Hahaha, itu semua karena jiwa murahan Jisoo yang hanya diketahui oleh dirinya,bahkan keluarganya pun tidak mengetahui. Pastinya Jisoo mempunyai tujuan tertentu.
"Aku akan memusnahkan mu Kim Donghyuk, Bobby akan jadi milikku, dan semua yang dia punya akan jatuh ke tanganku, bukan ke tanganmu". Jisoo menyeringai jahat di tengah dekapan Seokjin.
Hanbin's Caffe
Jinan menghampiri Donghyuk yang baru terbangun dari tidurnya. Donghyuk mengucek matanya dan terkaget kaget ketika melihat Jinan.
"Hyung aku mau bantuin cuci piring, paman Hanbin pasti menungguku" Donghyuk segera mengambil apronnya dan turun dari tempat tidur nya.
Jinan mencegah Donghyuk dan menahannya "Cafe sudah tutup daritadi Hyuk".
Donghyuk merasa bersalah "Hyunggggg ih bagaimana, aku ga enak sama Paman Hanbin" Donghyuk menarik tangan Jinan.
"Udah Hyuk, paman Hanbin ngerti kok, ayo temenin aku buka kado dari Eomma Bobby tadi"
Lah? Kok? Donghyuk tidak dapat apa apa selain siksaan Bobby. Sedangkan Jinan dapet hadiah.
"Ini apa ya Hyuk kira kira?" Jinan menyobek kertas kadonya.
"Eumm gatau" Donghyuk menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Dan...1..2..3
"Hah, baju dan jam tangan?"
"HYUNG BUANG CEPET BAJU SAMA JAM TANGAN ITU, HYUNG AKU GAMAU LIAT ITU LAGI TOLONG BUANG HYUNG HIKS"
TBC, mood sudah kembali hp sudah ganti, gpp kok yg baca dikit tapi vomment plis

KAMU SEDANG MEMBACA
Real Love (BobDong Story)
FanficKarena ff Bobdong (Bobby Donghyuk) dikit, sebagai shipper Bobdong garis keras harus inisiatif bikin. "Kalau kamu mencintaiku, seharusnya kamu tidak melakukan ini padaku - Donghyuk" "Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, Dongiku - Bobby" ⚠️ GAY...