Sinar matahari pagi menembus jendela kamar nan sempit yang dihuni oleh 2 sahabat ini. Ya, ini adalah lantai atas caffe milik Hanbin. Hanbin menjadikan atap caffe nya ini sebagai kamar untuk Jinan dan juga Donghyuk.
Anggap aja kamarnya begini lah
Hanbin memberikan kamar ini karena mereka tidak mempunyai rumah. Bagi Jinan dan Donghyuk, tidak masalah mereka harus saling berbagi di kamar nan sempit ini. Bahkan mereka menyebut kalau ini adalah rumah mereka. Tempat mereka pulang dan berkeluh kesah.
Jinan dan Donghyuk kini sudah siap dengan memakai seragam sekolahnya. Mereka sudah selesai mandi sedari tadi. Sepertinya mereka sangat bersemangat hari ini.
"Hyuk, kamu pergi naik apa hari ini?" Jinan melirik Donghyuk sambil memakai sepatu berukuran kecil yang selama ini dipakai untuk pergi ke sekolah. Sepatu itu mungkin tidak cocok untuk anak kelas 3 SMA seperti Jinan. Mungkin sepatu itu cocok dikenakkan oleh anak kelas 5 SD.
"Ah, seperti biasa Hyung, aku naik Bis aja" Donghyuk mengambil bekalnya yang sudah disiapkan oleh Jinan.
"Hyung mau jemput kamu hari ini, nanti pulang sekolah tunggu Hyung yaa, Hyung usahain tepat waktu" Jinan merangkul pundak Donghyuk yang lebih tinggi 10 cm darinya. Ia dan Donghyuk menuruni tangga caffe yang masih tutup ini.
"Asikk, aku naik sepeda Jinan Hyung lagi" Muka Donghyuk terlihat sangat antusias. Walau ia tahu, pasti nanti akan ada kendala saat ia dibonceng Oleh Jinan. Jatuh lah, ban kempes lah, rantai copot lah. Ini dikarenakan sepeda Jinan sudah bisa dibilang tak layak pakai mengingat Jinan adalah siswa SMA. Tapi sepeda pendek yang sudah penuh karat ini selalu menjadi saksi perjuangannya untuk menuntut ilmu.
"Hahaha iya Hyuk, kebetulan hari ini Hyung pulang agak lambat karena Hyung ada latihan persiapan ujian nasional"
Ya, akhir akhir Ini Jinan sering pulang lebih awal dari Donghyuk. Karena materi untuk kelas 3 sudah hampir habis. Dia seringkali memaksakan sepeda tak layak pakai itu untuk membonceng Donghyuk. Walau harus berakhir dengan lutut lebam, namun mereka menganggap itu sangat seru.
"Oke hyung, aku tunggu yaa. Eh paman Hanbin belum datang ?" Donghyuk melirik ke setiap sisi Caffe mencari keberadaan Hanbin.
"Kayanya belum deh, Paman bilang hari ini Paman mau ketemu sama orangtua nya Yunhyeong Hyung, nanti sore juga Yunhyeong Hyung mau kesini" Jinan membuka pintu cafe sambil mengecek sepedanya. Tidak ada kendala.
"Wahh, berarti sebentar lagi mereka bakalan nikah? asikk, akhirnya mereka nikah, kita bakal punya ponakan hyung" Donghyuk menggetar getarkan pundak Jinan yang sudah duduk di sepedanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Real Love (BobDong Story)
Fiksi PenggemarKarena ff Bobdong (Bobby Donghyuk) dikit, sebagai shipper Bobdong garis keras harus inisiatif bikin. "Kalau kamu mencintaiku, seharusnya kamu tidak melakukan ini padaku - Donghyuk" "Aku melakukan ini karena aku mencintaimu, Dongiku - Bobby" ⚠️ GAY...