d e l a p a n

1.8K 151 22
                                    

Tring...

Pintu cafe terbuka, Jia yang sedang berada di belakang bersama karu dan Yujin langsung lari kedepan kasir untuk menyambut pelanggan yang datang.

"Selamat si-ang..." ucap Jia melirih, melihat siapa di depannya itu.

"Saya pesen vanilla late nya, sma...kamu apa Jay" tanya Karina kepada Jay.

Jay hanya diam memperhatikan wajah Jia yang terlihat pucat, dalam lubuk hatinya Jay ia sangat khawatir

"Jay, ih kok kamu diem sih" sentak Karina mulai kesal dirinya di kacangi Jay.

"Iced Americano" singkat jelas.

"Sama toast nya ya dua" pesan Karina lagi.

"Ayo Jay, kita tunggu di meja sana"

"Baik, di tunggu sebentar ya pesanan nya" pinta Jia.

Karina dan Jay langsung duduk di kursi nomor 5 yang tak jauh dari arah kasir.

"Kamu kenapa sih Jay, malah ngelamun liatin kasirnya tadi atau jangan-jang-"

"Ini pesanannya" Jia tak sengaja memotong pembicaraan Karina, karena pesanan Karina sudah selesai dibuat.

"Jia" panggil Jay pelan.

"I-iya?" Ucap Jia gugup karena namanya di panggil Jay.

"Kamu pucet banget, kamu sakit?"

"Ngak tuan, saya cuma-"

Bruk!



"JIA!!!"

°°°

Kini Jay dan Karina tengah berada di rumah sakit, tadi Jia pingsan saat selesai mengantarkan pesanan Karina.

Tadinya karu dan Yujin ikut, namun Jay menyuruh untuk kembali ke cafe, karena takut cafe jadi kekurangan orang kalau mereka berdua ikut berada di rumah sakit.

"Kamu ngapain sih Jay, perduli banget sama pelayan itu" Sewot Karina.

Jay yang tengah terduduk dengan wajah cemas nya itu mengubah ekspresi nya tak minat menatap Karina.

"Dia kerja di tempat papa saya, otomatis dia tanggung jawab saya juga".

"Tapi kan-"

"Udah Karina, kamu selalu memperpanjang masalah terus. Apa-apa kamu buat masalah terus!" Cibir Jay.

Tentunya Karina, mencebik kesal.

Ceklek...

Pintu tempat dokter memeriksa Jia pun akhirnya terbuka.

"Kenapa dok sama Jia?" Tanya Jay panik langsung menghampiri dokter tersebut yang baru keluar dari tempat Jia di periksa

"Boleh saya meminta waktu nya sebentar kepada anda tuan Jay?" pinta dokter itu ke Jay.

"Dok saya juga mau ikut masuk dok" timpal Karina. Jay sudah menatap Karina tak suka.

"Baiklah, ikut saya masuk"

Kini Jay dan Karina di suruh duduk dahulu untuk mendengarkan kondisi Jia.

"Sebelumnya saya ingin bertanya, apakah tuan jay suami dari pasien Jia?"

Kini Jay sedikit bingung kenapa tiba-tiba dokter tersebut mengclaim dirinya sebagai suami dari Jia?.

Bukannya tidak suka, malah Jay senang. Namun Jay hanya bingung saja ketika dokter mengclaim dirinya suami Jia karena tidak mungkin bukan dokter tersebut mengatakan seperti itu jika tidak ada sebabnya.

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang