t i g a p u l u h l i m a

1K 87 14
                                    

Paginya Jay berangkat ke rumah sakit sekitaran jam setengah 6 pagi, untungnya Jia sama sekali tak menaruh rasa curiga terhadap dirinya.

Ia hanya ingin menengok sebentar keadaan Giselle, dan setelahnya baru ia menuju ke rumah orang tuanya untuk melihat jino.

Dan baru saja sampai di rumah sakit ternyata kata dokter giselle masih tertidur efek obat biusnya, mungkin beberapa jam lagi wanita itu akan bangun.

Tapi aku tak bisa untuk menunggu giselle bangun beberapa jam kedepan, karena jam setengah 9 nanti ia harus ada rapat bersama rekan bisnisnya.

Karena sudah menengok keadaan giselle yang masih tertidur, ia pun akhirnya pergi menuju parkiran rumah sakit.

Seperti tujuan keduanya tadi, ia ingin menengok jino anaknya.

Butuh sekitar 30 menit dari rumah sakit sampai di rumah orang tuanya.

"Mah, jino rewel gak selama disini?" Tanya Jay yang baru saja datang dan menemui ibunya yang   hendak menaiki tangga sembari membawa botol dot.

"Ngga kok, jino itu anak pintar gak pernah rewel"  ucap Anne sembari berjalan kembali menaiki tangga, dan Jay pun mengikuti Anne ke kamarnya.

Dimana ada jino yang sedang mengoceh sendiri di kasur nenek kakek nya.

"Hello jagoan papa" ucap Jay sembari menaiki kasur dan menciumi anaknya.

Cup

Cup

Cup

Jay tak henti-hentinya menciumi seluruh wajah anaknya, Anne yang melihat kelakuan anaknya itu pun langsung memisahkan Jay dari jino.

"Udah-udah anak kamu bisa habis muka nya di ciumin brutal begitu" Jay pun yang di tegur hanya menyengir kuda.

"Nih kasihin jino nya susu, dia haus itu" Anne memberikan botol dot itu pada Jay.

Jay langsung mengarahkan puting dotnya pada jino.

Anne menyunggingkan sebuah senyum kecil saat melihat pemandangan di depannya.

Ia jadi teringat dulu saat membenci jino pas masih di dalam perut Giselle, padahal bayi kecil itu tak berdosa untuk mendapatkan kebencian darinya, yang merupakan neneknya.

"Mama mau ke dapur dulu, jangan buat nangis jino nya" pamit Anne pada Jay untuk ke dapur

Jay hanya mengangguk sembari tersenyum dan kembali bermain dengan anak nya

Hingga beberapa jam lamanya.

"Mah, aku berangkat kerja dulu ya, maaf udah ngerepotin mama terus"

Anne yang sedang membereskan barang-barangnya pun menghampiri anak nya tersebut.

"Iya, nak gak apa-apa, mama malah seneng karena ada temennya, jino anak pinter dia gak rewel sama sekali kok"

"Yaudah mah, jay berangkat kerja dulu nanti kalo pulang sore Jay bakal nengokin jino"

"Iya nak, hati-hati di jalan ya" .












Jay benar-benar lelah sekali, saat baru pulang kerja tadi ia mampir ke rumah sakit untuk menengok keadaan giselle, setelah nya baru ke rumah orangtuanya untuk menengok jino.

Kalian masih ingat bukan? Jika giselle itu memiliki penyakit gangguan jiwa? Memang gangguan jiwa giselle itu jarang kambuh, gangguan jiwa giselle itu akan kambuh jika psikis nya sedikit terganggu.

Bisa di bilang kejiwaan Giselle kambuh jika sesuatu yang diinginkan wanita itu tidak tercapai, maka gangguan jiwa nya kambuh, dan itu lumayan bahaya karena bisa menyakiti orang di sekitarnya.

Dan tadi kata dokter yang menangani giselle, kejiwaan Giselle saat ini sering kambuh hingga membuat beberapa perawat di rumah sakit yang ikut andil dalam menangani giselle pun angkat tangan.

dokter pun menyarankan untuk membawa giselle ke rumah sakit jiwa, sampai kondisi wanita itu membaik.

Namun Jay masih dilanda bingung untuk mengiyakan ucapan dokter tersebut atau tidak.

Jay mendudukkan dirinya di sofa ruang tamu, dan tak lama Jia datang sembari membawa satu cangkir teh untuk Jay.

"Nih di minum, pasti kamu capek banget kan" ucap Jia seolah tau apa yang di rasakan oleh suaminya.

Jay hanya mengangguk sembari tersenyum pada jia, "sini duduk, aku kangen" ajak nya pada Jia agar duduk di sampingnya.

Jia pun duduk di samping Jay, Jia langsung menangkup wajah suaminya.

Cup

Jay menatap Jia teduh, saat bibir manis Jia mengecup bibirnya.

"Kenapa sih? Kok lesu banget"

"Aku lagi capek banget sayang" ucap Jay memeluk tubuh Jia, Dengan senang hati Jia pun membalas pelukan suaminya itu.

"Semangat dong, dua Minggu lagi kan kamu ulang tahun"

Jay langsung menatap manik mata Jia.

"Aku lupa kalo dua Minggu lagi ulang tahun"

"Kamu sih kebanyakan pikiran terus, ulang tahun sendiri aja sampe lupa"

Jia maupun Jay tertawa, dan itu sedikit membuat Jay lebih tenang lagi.

"Aku bakal kasih kamu surprise di hari ulang tahun kamu Jay, aku yakin pasti kamu seneng" beber Jia yang semakin membuat Jay penasaran.

"Kenapa harus ngomong sekarang sih, aku jadi penasaran tau"

"Sengaja, kan emang tujuan nya itu" ucap Jia tergelak.

"Yaudah yuk ke kamar, aku mau mandi nih gerah" ajak Jay sembari mengibaskan leher dan wajahnya.

"Yaudah naik ke atas aja duluan, aku masih mau nyuci piring, kebetulan baju udah ku siapin"

"Makasih ya sayang, aku ke atas dulu"

Cup

Jay mencium bibir Jia dan langsung pergi ke atas kamarnya.





























TBC
Pengen cepet perselingkuhan nya cepet ketahuan, atau agak lama nih ketahuan nya?

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang