t u j u h b e l a s

1.2K 116 27
                                    

Jay bersama Giselle kini tengah berlarian di koridor rumah sakit.

Ternyata tadi Jay pergi ke rumah Giselle, entah kenapa kata hatinya langsung tertuju pada rumah Giselle.

Setelah Jay tadi sampai rumah Giselle Jay membuka ponselnya yang sempat ia daya mati, saat ponselnya menyala, Jay melihat bekas panggilan bibi Han hampir 20 kali namun Jay sama sekali tak ingin menelfon kembali bibi Han

Jay pikir karena itu hanya akal bulus dari bibi Han supaya dirinya pulang, namun tak berselang lama ponselnya kembali berdering namun bukan bibi Han yang menelfon.

Tapi James ayahnya, saat ia mengangkat telfon Jay langsung kaget karena ayahnya memaki maki dirinya lalu ayahnya bilang jika Jia akan melahirkan dan sempat pendarahan.

Dan itu sontak membuat Jay panik dan langsung pergi ke rumah sakit, tak lupa giselle ikut ke rumah sakit serta membawa gaeul.

PLAK...

Tamparan keras itu dilayangkan begitu saja oleh James pada Jay.

Membuat seluruh atensi keluarga nya kaget, begitu pula dengan Giselle sampai menutup mulutnya.

"Kamu bener bener buat papa marah Jay.." kini James mencengkeram kuat kerah anaknya tersebut, membuat Jay hanya diam.

"Kamu itu gak tau diri Jay, kamu udah papa restuin sama Jia, papa kira kamu bakal melindungi Jia, tapi kenapa kamu yang berkhianat disini, papa gak abis pikir apa dalam isi otak kamu!!"

Kerah kemeja Jay masih di Cengkram kuat oleh James, Jay pun tak berkutik sama sekali, pandangan nya kosong menuju lantai lantai rumah sakit.

"Liat Jia!, liat dia lagi mati-matian ngelahirin anak kamu, tapi kamu apa?!!, Kamu selingkuh sama wanita itu??!" James menunjuk ke arah Giselle.

Dan itu membuat giselle takut, terlihat dari mata Giselle yang bergerak gelisah sembari menggendong anaknya.

"Oh papa ingat sekarang, dia Giselle wanita yang udah ninggalin kamu itu kan?!!, Kenapa kamu bodoh malah balik lagi ke masa lalu kamu!!, Lupain wanita itu!, Jia Sekarang masa depan kamu Jay!!"

Kini James mendorong Jay hingga tersungkur ke lantai, Jay kemudian menangis sembari memeluk lututnya erat.

James tak kalah emosi, rasanya ia ingin membunuh Jay, kalau saja Anne tidak menangis histeris.

Anne menangis sejak tadi, untungnya ada bibi Han yang menenangkan Anne.

"Untuk kamu..." Peringat James pada Giselle sembari menunjuk wajah Giselle.

Giselle menatap James takut-takut.

"Kamu tau kan Jay sudah berkeluarga, dan kamu juga sudah berkeluarga, jadi untuk apa kamu masuk kembali kedalam kehidupan anak saya?, Cepat kamu pergi saya tidak ingin memukul kamu" ucap James berusaha tenang memperingati Giselle.

Kini giselle langsung pergi dari hadapan yang lain, bahkan Jay saja sepertinya sudah melupakan kehadiran Giselle yang mengikuti nya ke rumah sakit.

Sekarang hanya Jia dan Jia yang ada di pikiran Jay.

Jay benar-benar mengutuk dirinya sendiri, ia terlalu kasar pada Jia.

Dan membela giselle yang notabene nya adalah orang lain di hubungan dirinya dan jia.

Kini dokter dan salah satu suster keluar dengan buru-buru, membuat Jay langsung menahan suster tersebut.

"Sus bolehin saya masuk, saya mau nemenin istri saya" mohon Jay masih dengan menangis.

"Mohon maaf, pasien sempat berpesan jika ia tidak ingin saat bersalin di temani siapapun, maaf saya harus buru-buru" kini suster tersebut pamit dan Kembali berlari ke ruangan lain.

Perkataan suster tadi membuat Jay kembali merutuki dirinya.

Jia tidak ingin di saat-saat mempertaruhkan nyawanya di temani olehnya lagi, padahal beberapa bulan yang lalu Jay mengingat kata-kata Jia yang ingin di temani saat dirinya melahirkan nanti.

Flash back.

"Aku takut Jay"

"Takut apa sayang?"

Jay dan Jia tengah bersantai di sofa sembari Jay mengelus perut buncit Jia.

"Aku takut ngelahirin, nanti kamu bakal temenin aku kan?"  Tanya Jia sembari menatap sorot mata Jay, lugu.

"Iya sayang, aku bakal temenin kamu, kamu gak usah takut"

"Aku janji, nanti saat kamu ngelahirin aku bakal jadi orang pertama yang ada di samping kamu"

Flashback off.

Kini Jay hanya bisa termenung kembali dengan isakan tangisnya, menunggu persalinan Jia selesai.

James dan Anne serta beberapa pekerja rumah seperti bibi Han, dan satpam serta supir di rumah mereka selalu melafalkan doa untuk kelancaran Jia melahirkan.

Tiga jam berlalu, akhirnya suara bayi menghiasi ruangan bersalin.

Membuat Anne langsung menangis, berhambur ke dalam pelukan suaminya.

Mereka semua menangis haru, begitu pun juga Jay, ia tambah menangis sejadi-jadinya.

Tak lupa untuk selalu memanjatkan puji syukur kepada tuhan.

Kini James beralih pada putranya, kini James memeluk putranya, James melupakan sebentar rasa kekecewaan nya pada putranya itu setelah mendengar tangisan cucu nya yang baru saja lahir ke dunia.

"Pah Jay udah jadi papa sekarang" tangis Jay pada ayahnya.

"Selamat ya nak, papa harap kamu bisa jadi papa sekaligus suami yang baik kedepannya, Jangan ulangi lgi perbuatan mu itu".

Kini suara pintu ruangan bersalin terbuka, memperlihatkan suster yang mendorong sebuah infant bad yang terdapat bayi laki-laki yang sangat mungil.

Bayi laki-laki tersebut nampak terlelap dalam tidurnya.

Jay menghampiri bayi tersebut dan berjongkok melihat anaknya.

"Anak papa, ini papa nak" ucap Jay lembut.

Seperti mengerti, bayi tersebut mengeliat lucu.

Interaksi Jay dengan anaknya membuat semua orang di sana tersenyum haru dan senang.

Kini Jay sudah berdiri kembali, karena suster akan segera menaruh bayi nya ke ruangan khusus bayi.

Kini dokter bersalin yang telah menangani persalinan Jia keluar.

"Dokter gimana istri saya dok?" Tanya Jay khawatir karena sedari tadi semuanya belum tau kondisi Jia.

"Puji Tuhan ibu dari bayi nya tidak apa-apa, walaupun tadi kami sempat khawatir, karena Bu Jia meminta melahirkan normal padahal kami sudah menyarankan untuk melahirkan melalui operasi sesar, tapi ibu Jia memaksa, terpaksa kami pun dengan berat hati menyanggupi permintaan Bu Jia. untungnya saat persalinan berlangsung dengan lancar, Bu Jia benar-benar wanita yang kuat sekali" dokter tersebut benar takjub dengan Jia.

Dan lagi-lagi Jay dilanda rasa terus bersalah pada Jia, semua ini karena Dirinya Sendiri.

Bisa-bisanya ia menghianati istri tercinta nya.[]




































TBC

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang