s e m b i l a n

1.8K 139 7
                                    

Pagi ini Jia dan Jay beserta ibunya Jay tengah berada di butik.

Seperti apa yang di ucapkan Anne kemarin, yaitu memesan gaun pernikahan Jia dan tuxedo untuk Jay.

Ngomong-ngomong setelah kepulangan Jia dari rumah Jay, Jia resmi berhenti bekerja di cafe papa nya Jay.

Semua temannya pun sudah tau jika Jia sedang hamil, dan akan menikah dengan Jay. Karu dan yujin. Mereka juga kaget namun juga senang akhirnya bisa melihat Jia dan Jay akan menikah.

Mereka berdua memang saksi dari perjalanan cinta Jay dan Jia yang penuh Lika liku.

Back to the Topic.

Kini Jia tengah mencoba mengenakan gaun indah yang dipilih oleh Anne, ibunya Jay.

"Wah cantiknya, calon menantu mama ya Jay"

Jay hanya diam melihat kecantikan yang terpancar dari wajah Jia. Benar-benar bak malaikat.

Sangat indah.

"Tuh kan jia, Jay sampe gak bisa berkata-kata" ledek Anne, melihat putranya yang melihat Jia tak berkedip.

"Tapi kamu suka kan jia? Sama gaunnya" tanya Anne pada Jia.

"suka mah, ini udah bagus banget" Jia tidak mau muluk-muluk sama sekali, Ia akan terima terima saja dengan apapun pilihan Anne.

Setelahnya Jay bergantian mencoba tuxedo nya yang serasi dengan gaun milik Jia, mereka langsung pulang karena banyak yang harus di urus untuk pernikahan Jay dan Jia.

Karena pernikahan Jay dan Jia akan berlangsung Minggu depan.

Itu ayah Jay yang meminta untuk pernikahan Jay dan Jia di percepat, bukan karena James sudah menerima kehadiran Jia.

Namun james tidak ingin nanti kerabat dan kolega bisnis nya mengetahui kalau Jay menghamili Jia di luar nikah, karena akan menjadi aib jika semua orang tau Jay menghamili anak orang.

Apalagi pikir James, Jay menghamili gadis miskin seperti Jia , amat sangat memalukan sekali baginya.

° ° °
Kini pernikahan yang di tunggu tunggu keduanya sudah terlaksana, banyak tamu tamu penting yang datang.

"Kamu capek hm?" Tanya Jay lembut pada Jia.

Jia mengangguk pelan, tapi tetap tersenyum manis pada Jay.

"Kalo capek ayo kita ke kamar dulu"

"gimana sama tamunya? Kan gak enak kalo di tinggalin"

"Gak usah mikirin tamu, yang penting sekarang kamunya sama bayi kita" ucap Jay sedikit berbisik.

Namun Jia tetap keukeuh untuk tetap berada di atas pelaminan.

Jia sedikit sedih ia jadi teringat orang tuannya yang berada di surga, Jia merindukan mama papa nya juga.

Seharusnya di hari pernikahan nya seperti ini ada orang tua yang menjadi walinya, namun ayah Jay, James park.

bahkan James dengan segala kebohongan nya mengatakan kepada kolega bisnis nya  jika Jia berasal dari keluarga kaya dan orang tua Jia tidak bisa datang karena ada bisnis di luar negeri yang tak bisa ditinggal.

Sungguh miris.

Demi menutupi rasa malunya ayah Jay sampai berbohong seperti itu, Jia yang mengetahui itu sangat sakit karena kenyataannya tak seperti itu.

Kini semakin malam semakin sedikit para tamu undangan yang datang, sudah waktunya Jia dan Jay berisitirahat di kamar yang telah disiapkan.

"Kamu tidur aja duluan" titah Jay sembari mengecup dahi Jia.

"Kamu mau kemana?"

"Gak kemana-mana, cuma mau ngurusin kerjaan kantor disitu" ucap Jay sembari menunjuk sudut kamarnya yang ada meja khusus Jay selalu bekerja.

"Kamu gak capek?, Emang gak bisa di kerjain besok?"

"Capek sih, tapi besok itu semua harus udah selesai".

Jia hanya bisa menghela nafas nya, Jia sebenernya tak mengerti apapun soal pekerjaan kantor Jay.

"Yaudah, kalo emang gak bisa di tunda. Aku cuma minta satu ke kamu, kalo capek atau ngantuk langsung tidur ya aku gak mau kamu sakit"

Jay mengangguk lucu lalu mengusap rambut Jia.

"Iya sayang, kalo capek aku langsung tidur" kini Jay berjalan menghampiri meja kerjanya.

Jia sudah berada di kasur, Jia menatap Jay dari kasurnya hingga ia terlelap.

Jay masih sibuk merevisi berkas berkasnya, seharusnya ini sudah selesai dari Minggu lalu namun karena sibuk mempersiapkan segala macam untuk pernikahan nya jadinya semuanya menumpuk.

Hingga tak terasa jam menunjukkan pukul 02:00 dini hari, Jay kini menghampiri Jia yang sudah tertidur jauh dari beberapa jam yang lalu.

Jay mengambil posisi memeluk Jia dari belakang sembari mengelus perut Jia dengan lembut, tak lupa kebiasaan Jay yaitu menciumi leher Jia.

Jia sedikit menggeliat dalam tidurnya, sepertinya Jia merasa terganggu oleh perlakuan Jay.

Jay dengan pelan membalik tubuh Jia untuk menghadap dirinya, tanpa membuat Jia terbangun sedikit pun.

Indah.

Saat Jay dapat melihat wajah indah Jia yang sangat dekat, Jay merasakan gemas pada Jia.

Jika di ibaratkan Jia itu sebuah makanan, mungkin Jay sudah menelan Jia dengan gemas.

Jay masih tak menyangka wanita nya yang selama ini ia cintai akhirnya menjadi miliknya seutuhnya.

Jay benar-benar bersyukur, tidak bisa di deskripsikan dengan kata-kata rasa syukur yang Jay rasakan saat ini.

Kini Jay membawa tubuh Jia untuk di dekap layaknya boneka Teddy bear.

Hingga rasa kantuknya mulai menyapa indra mata nya dan kemudian Jay tertidur, menyapa mimpi-mimpi nya.[]


Aku di buat overthinking sma temen cwok ku katanya Jay beli gitar baru buat nyanyiin cewek nya, emng bener" temen ku tuh ㅠㅠ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku di buat overthinking sma temen cwok ku katanya Jay beli gitar baru buat nyanyiin cewek nya, emng bener" temen ku tuh ㅠㅠ














TBC
Tenang, konflik nya masih rada lama kok, masa iya ujug" mau langsung konflik:)

Hei jangan lupa vote!! :(
Thank you so much<3

UNSTOPPABLE | JAY  [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang