Jung 09

2.5K 156 6
                                    

Bulan serta bintang telah memunculkan dirinya diatas langit. Pertanda malam sudah tiba. Kini semua anggota keluarga Jung sedang sibuk menyiapkan perlengkapan untuk berlibur ke Paris. Pakaian, skincare, surat-surat dan yang lainnya mereka siap kan untuk kepergian esok.

Kini Taeyong sendiri sibuk mempersiapkan keperluan anak-anaknya. Dari si sulung hingga si bungsu, namun lain hal dengan Sungchan. Sang anak tidak meminta bantuan sama sekali kepada dirinya, sebab sang anak tau dimana letak barang miliknya.

"Bubu hoodie kesayangan ku dimana??" Ucap Mark sedikit berteriak, dengan segera sang ibu datang kekamarnya. Membuka lemari dan mengambilkan Hoodie yang dimaksud oleh sang anak

"Ini apa Mark, astaga. Hoodie mu berada didepan dirimu. Lebih teliti lagi" ucap Taeyong memberi Hoodie yang berada ditangannya kemudian memberikannya kepada sang anak.

"Maaf bubu, hehehe. Markeu enggak lihat" ucapnya sembari menunjukkan gigi yang putih dan rapih. Taeyong yang mendengar itu tersenyum tipis sembari mengelus helaian rambut sang anak sebelum kembali kekamar putra kecilnya.

"Bubu, jaket ku dimana?" Panggil Jeno dari lantai satu.

Baru saja ia ingin membuka pintu kamar sang Bungsu, namun dirinya sudah dipanggil lebih dulu oleh Jeno. Tanpa berfikir panjang, Taeyong segera turun kelantai 1 rumahnya untuk menghampiri kamar Jeno.

Saat masuk kedalam kamar sang anak, Taeyong sontak terkaget. Bagaimana tidak? Pakaian yang sebelumnya ia lipat rapih berserakan dilantai, lemari yang sebelumnya tertutup rapat kini terbuka sangat amat lebar, dan parfum yang berjatuhan dilantai.

"JUNGG JENOO!!! Kenapa berantakan begini?! Rapihkan sekarang Bubu tidak mau tahu!!" Ucap Bubu sebelum kembali kekamar sang bungsu. Ia geram saat melihat kamar Jeno yang sebelumnya bersih menjadi berantakan.

"Iya, maaf" ucap Jeno setelah Taeyong pergi dari kamar.

Tiba-tiba seseorang masuk kedalam kamar Jeno. Membatu ia membersihkan semua yang berantakan didalam kamarnya.

"Eh? Ngapain lu disini?" Tanya jeno pada Sungchan. Tadi saat Sungchan sedang belajar, dirinya dikagetkan oleh teriakan suara sang ibu. Bagaimana tidak, kamar ia dan sang abang Jeno berdekatan.

"Bantuin lo, emang lo bisa lipet ni baju?" Tanya Sungchan tanpa ekspresi diwajahnya. Tangannya sendiri sibuk melipat baju sang abang yang berjatuhan.

"Enggak bisa, heheh. Lo enggak siapin buat besok?" Tanya Jeno. Sebab seisi rumah sedang menyiapkan keperluan beberapa hari kedepan di Paris.

"Udah tadi sore" ucap Sungchan sembari memasukkan baju ya ia lipat didalam lemari sang abang.

"Emang ya anak rajin mah beda" ucap Jeno sepada Sungchan.

Sungchan hanya diam dan memberikan jaket yang ia temukan kepada Jeno. Jeno yang melihat sang adik memberi jaket milikinya hanya menyeringai menunjukan deretan gigi yang rapih.

Setelah kamar Jeno bersih, Sungchan dengan segera masuk kedalam kamarnya sediri tak lupa mengunci pintu kamarnya.

Niatnya saat ini ingin mendengarkan musik sembari merebahkan dirinya di atas rajang tak lupa menggunakan headset kesayangannya. Mood belajarnya sudah pergi saat mendegar terikan sang ibu. Namun sebuah pesan masuk mengalihkan perhatiannya.

Jeno💣

Jeno
P
Woi!

Sungchan
?

Jeno
Ck
Cuma mao bilang makasih

Sungchan
Sama-sama

Story With: Jung Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang