Jung 12

2K 137 2
                                    

Saat ini bandara dipenuhi puluhan manusia yang hendak melakukan penerbangan ketempat tujuannya masing-masing. Anggota keluarga Jung sedang berada di salah satu cafe yang cukup terkenal dibandara dan tak jauh dari pintu keluar bandara. menunggu para supir datang untuk menjemput.

"Lama sekali, Gyu ngantuk" ucap si kecil dengan mata yang sudah menyipit tanda mengantuk.

"Sebentar lagi mereka sampai sayang" ucap Jaehyun dengan tangan yang mengelus helaian rambut halus milik sang anak. Tak lama tiga mobil berwarna hitam milik keluarga Jung sampai dibandara, segera Jaehyun menggendong Beomgyu dengan satu tangan dan tangan lainnya menggemgam tangan sang istri.

"Bawa koper-koper daddy sekalian, okey?" Minta Jaehyun kepada tiga anaknya sebelum berjalan mendahului mereka. Mendengar perkataan sang daddy, kakak beradik tersebut menganggukan kepalanya dan mendorong koper tersebut dengan sisa tenaganya kearah mobil hitam yang berada di dekat pintu keluar. Jujur saja, mereka sudah lelah dan siap menidurkan dirinya diatas ranjang yang empuk dirumah.

"Pak, tolong masukin koper ini ya" ucap Mark dengan suara serak sembari menyerahkan koper milik sang daddy kepada salah satu supir. Segera sang supir mengangkut koper tersebut dan memasukkanya kedalam bagasi mobil yang disinggahi oleh Jaehyun dan Taeyong tak lupa si kecil yang tengah tertidur pulas di dada kekar milik Jaehyun. Menutup pintu bagasi tersebut dan masuk kedalam mobil siap mengantar kerumah milik majikannya.

"Gyu bersama daddy?" Tanya Sungchan lewat kaca mobil yang sebelumnya Jaehyun buka. "Iya, Gyu sedang tidur" ucap Jaehyun dengan tangan yang mengelus helaian rambut milik Beomgyu tak lupa kecupan kecil di rambut sang anak. Mendengar hal tersebut, Sungchan mengangguk dan masuk kedalam mobil yang berada di belakang mobil orangtuanya berada. Hanya berdua dengan supir.

Selang beberapa menit, ketiga mobil tersebut berada ditengah jalan raya menuju ketempat tujuan yaitu rumah milik Jaehyun. Suasana jalan saat ini cukup ramai dari biasanya, banyak kendaraan beroda dua maupun beroda 4 yang sama-sama melintas di jalan tersebut.

"Bang ngantuk, pinjem pundak lo bentar" ucap Jeno segera menyenderkan kepalanya di pundak milik sang abang. Mark yang sebelumya terkejut, membiarkan sang adik melakukan hal tersebut. Jujur saja, Mark sedikit iba melihat sang adik yang lelah di dalam perjalanan menuju rumahn. Tangannya bergerak mengelus helaian rambut halus milik sang adik dan entah mengapa saat ini Mark sangat ingin memberikan perhatian lebih kepada sang adik yang tengah tertidur pulas di pundaknya.

"Mimpi indah, dek"

________________________

Beomgyu terbangun dari tidurnya. Pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah Jaehyun yang berada di samping kirinya dan Taeyong di samping kanan dirinya. Entah bagaimana bisa dirinya sudah berada didalam rumah, seingatnya dia masih berada di cafe dan ah iya! Dia tertidur di pelukan sang Daddy. Jarang sekali dirinya tidur didada sang Daddy.

Tiba-tiba, terdengar suara dari perut Beomgyu. Pertanda dirinya lapar. Tangannya yang kecil bergerak mengelus perutnya yang kelaparan minta diisi oleh makanan yang lezat. Dirinya ingin membangunkan sang Bubu tetapi ia tak tahu sekarang jam berapa, apakah saat ini termasuk jam seseorang beristirahat? Sungguh ia sangat binggung.

Seketika ia teringat sesuatu, terdapat jam kecil sekaligus sebagai alarm di atas nakas samping tempat tidur. Bergerak perlahan untuk melihat jam yang berada di atas nakas, namun suara seseorang menghentikan kegiatan.

"Gyu lapar?" Tanya Taeyong dengan mata yang masih terpejam, dirinya terbangun saat mendengar suara perut seseorang yang sedang kelaparan dan seseorang itu tak lain adalah si kecil. Beomgyu yabg mendengar perkataan sang ibu menganggukkan kepalanya. Membenarkan pertanyaan sang ibu

Bergerak membalikkan badannya dan melihat jam yang berada di atas nakas.

01.28

Mendudukkan dirinya diatas ranjang yang empuk sebelum berdiri di samping ranjang tersebut. Tujuannya saat ini adalah masak makanan untuk sang anak di dapur.

"Ayo Gyu kita masak" ajak Taeyong tak lupa senyuman yang terukur diwajahnyan dan tangan yang terulur agar sang anak menggenggam tangan tersebut. Beomgyu yang paham akan hal itu langsung menggenggam tangan tersebut dan ikut bersama sang Bubu kedapur.

Berjalan turun melalui tangga rumah menuju dapur dan siap untuk memasak. Namun ada sesuatu yang membuat Taeyong dan Beomgyu berhenti disalah satu anak tangga. Mereka berdua mendengar suara Tv yang menyalah dan orang yang tertawa sembari menonton tv tersebut.

"Bubu, kok ada suara orang tertawa? Gyu takut" ucap Gyu sembari memeluk lengan milik Taeyong. Sang ibu yang melihat anaknya yang ketakutan kemudian menggendong tubuh kecil tersebut dan berjalan perlahan kearah suara seseorang yang tengah tertawa.

"Ada Bubu" ucap Taeyong dengan tangan yang mengelus punggung kecil milik sang anak.

Berjalan perlahan mendekati suara tersebut berasal. Ternyata suara tersebut terdapat tak jauh dari ruang makan, pertanda suara tersebut berada di ruang keluarga. Didekat dapur, terdapat ruang keluarga dan taman. Mustahil jika seseorang tersebut menonton Tv ditaman, karna Tv hanya terletak di ruang tamu, ruang keluarga dan kamar Jaehyun dan Taeyong.

"S-siapa disana?" Tanya bubu dengan gugup. Beomgyu yang ketakutan hanya menutup matanya dan menyembunyikan kepala di pundak milik Taeyong. Seseorang itu berhenti tertawa dan membalikkan badannya menatap kearah Taeyong dan Beomgyu berada. Taeyong tidak bisa melihat dengan jelas seseorang tersebut karna lampu diruang keluarga tersebut mati, tidak ia nyalahkan sebelumnya.

Seseorang tersebut berdiri dan mulai berjaln kearah Taeyong dan Beomgyu berada. Tubuhnya yang besar membuat siapapun yang melihatnya disaat gelap akan ketakutan. Taeyong yang menyadari sosok tersebut berjalan kearahnya, berjalan mundur dengam perlahan.

"J-jangan mendekat" perintah Taeyong namun dihiraukan oleh sosok tersebut. Terus-menerus  Taeyong berjalan mundur sampai akhirnya punggung tersebut menyentuh tembok. Didalam hatinya meramalkan doa agar sosok tersebut tidak menyakiti dirinya dan anaknya.

"Bubu, ini aku, Mark" ucap Mark dengan medua tangan menggengkan lengan milik Taeyong.

"Aishh, Mark. Ngagetin bubu aja" ucap Taeyong sembari memukul lengan kekar milik Mark.

"I-itu kak M-Mark?" Tanya Beomgyu yang ketakutan. Mark yang melihat sang adik ketakutan tersenyum dan mengambil tubuh kecil tersebut untuk berpindah kedalam gendongannya.

"Ini kak Mark Gyu, jangan takut" ucap sembari mengelus helaian rambut kecil milik Beomgyu.

"Kamu kok jam segini bangun?" Tanya Taeyong kepada putra sulungnya.

"Mark enggak bisa tidur dan laper, yaudah Mark masak mie aja. Makan sambil nonton Tv" ucap Mark jujur. Ia hanya lapar dan ingin mengisi perutnya dengan makanan yang lezat.

"Yaudah Bubu mau masak dulu, Gyu laper. Jagain Gyu dulu ya" minta Taeyong kepada Mark kemudian berjalan kearah dapur, siap untuk memasak makanan yang lezat untuk sang anak. Mark yang mendengar permintaan sang ibu hanya meanggukkan kepalanya dan menyajak Beomgyu menonton TV sembari menunggu makanan matang.

Beberapa menit kemudian, makanan telah siap di makan. Ia memasak Nasi goreng favorite Beomgyu dengan potongan daging ayam yang matang didalamnya. Ia berjalan kearah Ruang tamu menghampiri sang anak berada.

"Gyu, makanan siap. Mark mau makan juga?" Tanya Taeyong.

"Mau, ayo Gyu" ajak Mark kepada sang adik tak lupa tangannya menggenggam tangan kecil milik sang adik.

Berjalan kearah meja makan kemudian mendudukkan dirinya diatas kursi dan mulai menyantap makan yang dibuat oleh sang Bubu.

"Apakah enak?" Tanya Taeyong kepada Beomgyu dan Mark.

"Enak, Gyu suka" ucap Beomgyu tak lupa senyum yang ia tunjukkan kepada Taeyong

"Enak bu, bubu mau?" Tanya Mark.

"Bubu udah masih kenyang" ucap Taeyong. Namun terdengar suara dari perut Taeyong, pertanda ia lapar. Mark yang mendengar hal itu langsung berdiri dan duduk didekat Sang Bubu tak lupa piring di tangannya.

"Bubu bohong, buka mulut...aaa~" ucap Mark tak lupa tangannya memegang sendok berisi beberapa butir nasi goreng. Taeyong menurut dan membuka mulutnya. Ia tak ingin membohongi anak lagi.

"Ternyata masakan bubu enak juga" ucap Taeyong saat memakan nasi goreng yang sebelumnya ia buat.

"Benerrr, makan Bubu the best bangett"

_____________

Maaf baru bisa up sekarang. Author lagi sibuk ujian

Jangan lupa tinggalin jejak❤❤❤

Story With: Jung Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang