"Apakah kau ingin kopi Jae?" Tanya Taeyong setelah keluar dari kamar mandi.
"Tidak, sini duduk" Ujur Jaehyun sembari menepuk pahanya. Segera Taeyong mendekat dan mendudukkan dirinya.
Tangan kekar Jaehyun melingkar dipinggang Taeyong sedangkan Taeyong kini bermain-main dengan helaian rambut halus Jaehyun. Gemas dengan bibir merah manis milik istrinya, Jaehyun mengecup berulang-ulang kali sebelum mengeluarkan pertanyaan.
"Sayang, ingin ke Paris?" Tanya Jaehyun sembari menatap kedua bola mata sang istri. Tatap yang dalam namun lembut ia pancarkan untuk sang istri tak lupa tangannya yang sebelumnya berada dipinggang beranjak ke pipi yang tembam milik Taeyong.
"Bagaimana dengan pekerjaanmu?" Tanya Taeyong dengan sorot mata gelisah. Jujur saja, ia ingin berlibur dengan Jaehyun dan keluarga kecilnya namun, pekerjaan Jaehyun yang membuatnya berfikir dua kali.
"Tidak apa sayang, aku bisa menyuruh orang kepercayaan ku untuk menangani selama aku berlibur." Sambung Jaehyun. Dapat dilihat sorot mata gelisah dari Taeyong memudar.
"Kapan kita akan pergi? Sungguh rencanamu membuatku tidak sabar Jae" Tanya Taeyong. Terakhir kali dia pergi ke Paris hanya bersama Jaehyun,Mark dan Jeno namun saat ini, ia akan berlibur lengkap bersama keluarga kecilnya.
"Bagaimana dengan lusa? Apakah kamu ingin?" Taeyong pun memberi jawaban dengan mengangguk.
"Yasudah ayok kita turun, makan malan bersama." Ucap Jaehyun sembari menggendong Taeyong. Menggendong Taeyong bukan lah prihal yang sulit baginya. Dengan sigap Taeyong melingkarkan tangannya dileher tegas Jaehyun dan menyembunyikan kepalanya dipundak kekar miliknya.
Mereka berdua beranjak pergi kamar tak lupa menutup pintunya kembali. Berjalan menginjak anak tangga dan dapat dilihat, dibawah sana sudah terdapat pangeran-pangeran milik keluarga Jung yang sedang menunggu sang raja dan ratu.
"Ada apa dengan Bubu? Bubu sakit?" Tanya Mark khawatir saat melihat Taeyong di gendong oleh sang daddy.
"Tidak, Daddy hanya ingin menggendong Bubu." Jawab Jaehyun sembari menghampiri para pangeran yang sedang duduk di meja makan. Dengan hati-hati Jaehyun mendudukkan Taeyong dikursi makan dekata dirinya dan Beomgyu.
"Daddy dan bubu sehabis bercinta?" Tanya Jeno penasaran. Sungchan yang berada disembrang menginjak kaki Jeno. Menginjaknya dengan kuat.
"Sungchan!!! Sakitt tau" ucap jeno merintih kesakitan. Dia menatap tajam kearah Sungchan dan Sungchan sendiri menatapnya tak kalah tajam dengan Jeno.
"Bodoh, apakah kau dapat melihat tanda merah dileher Bubu? Tidak kan? Bodoh sekali dirimu" sambung Sungchan. Ia geram mendengar perkataan sang abang.
"Bercinta itu apa bubu?" Tanya beomgyu dengan polosnya. Wajar saja Beomgyu tidak tahu, umurnya masih sangat muda untuk mengetahui pembicaran dewasa seperti itu.
Taeyong yang mendengar perkataan Beomgyu sontak terkaget. Tatapan yang tajam Taeyong berikan kepada Jeno dan Jeno sediri tersenyum menunjukkan deretan gigi yang putih dan rapih
"Ayo makan Gyu, mau ayam?" Tanya Taeyong mengalihkan pembahasan sebelumnya. Taeyong tersenyum kearah Beomgyu sembari mengambilkan ayam goreng kesukaan Beomgyu.
"Bubu belum menjawab pertanyaanku" ucap Beomgyu. Muka yang sebelumnya penuh tanda tanya menjadi murung saat sang ibu tidak menjawab apa yang dirinya tanyakan.
"Sudah Gyu makan saja, nanti saat dewasa Gyu akan tahu" lanjut Jaehyun. Dia tak ingin pangeran kecilnya mengetahui sesuatu yang belum sewajarnya ia ketahui.
"Baik dadd" sambung Gyu. Kini semua orang yang berada di meja makan menatap tajam kearah Jeno sebelum mereka menyantap makanannya. Seperti sebelumnya, yang Jeno lakukan hanyalah tersenyum garing menunjukkan deretan giginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story With: Jung Family [End]
أدب الهواةKisah keluarga Jung dengan lika liku permasalahan. banyak rintangan yang harus di lalui, dari yang mudah hingga yang rumit. Start : 7 febuari 2022 Finish : 30 maret 2022