Jung 15

2.1K 135 0
                                    

"Jeno berangkat" ucap Jeno tepat didepan pintu rumah.

"Hati-hati" jawab Taeyong dari meja makan.

Berjalan kearah pagar untuk menemui ojek online yang sebelumnya ia pesan. "Silahkan mas dipakai helm-nya" ucap ojek online tersebut sambil menyerahkan helm miliknya untuk dipakai oleh Jeno.

"Makasih mas" ucap Jeno kemudian memakai helm tersebut dan menaiki jok motor yang kosong dibelakang.

"Gebut ya mas, udah telat nih" ucap Jeno kemudian mendapat anggukan sebagai jawaban.

____________

"Na..." panggil Jeno. Jaemin yang dipanggil namanya menoleh kearah samping tepat dari sumber suara tersebut berasal.

"Kok keringetan gini kak?" Tanya Jaemin saat melihat dahi Jeno yang dipenuhi oleh keringat. Jeno hanya tersenyum dan mengacak rambut halus dan rapih milik Jaemin.

"Gapapa" ucap Jeno sambil menunjukkan senyum manisnya. Jaemin yang peka, mengambil tisu yang berada didalam tasnya untuk mengelap keringat yang berada didahi Jeno. Jeno yang diperlakukan seperti itu hanya tersenyum manis dengan mata yang menatap penuh kasih sayang kearah Jaemin.

"Pasti abis lari ya kak?" Tanya Jaemin. Mata Jaemin yang sebelumnya menatap fokus kearah dahi kemudian mengalihkan pandangannya kearah mata Jeno membuat mereka menatap satu sama lain.

"Kak Jen, jangan natap kaya gitu. Nana malu" ucap Jaemin kemudian menundukkan kepala. Jeno yang melihat hal tersebut memegang dagu Jaemin dan mengankatnya. Menatap lembut kearah Jaemin.

"Jangan nunduk, cantiknya enggak keliatan" ucap Jeno berasil membuat pipi Jaemin memerah karna malu. Tanpa sadar tangan Jaemin memukul lengan kekar milik Jeno kemudian berjalan mendahuli Jeno menuju kelasnya.

"Na, Tungguin..."

_____________

'Tringg~'

bunyi bel istirahat terdengar disekolah Jeno. Segera ia keluar dan menghampiri Jaemin yang berada dikelasnya.

"Ayo Na" ajak Jeno.

"Ayo!" Ucap Jaemin bersemangat. Kedua tangan tersebut saling bertaut dan berjalan kearah kantin sekolah. Melewati beberapa siswa yang menatap aneh kearah pasangan Nomin tersebut.

"Oiii, kiyomasaa~ nande nande" ucap teman dekat Jeno yang tak lain adalah Bangchan.

"Baka" sambung Jeno kemudian memukul lengan kekar milik sahabatnya dengan tangan kiri miliknya.

"Mana pacar lo?" Tanya Jeno.

"Tuh orangnya, gw duluan bro" ujuk Bangchan sebelum berjalan mendahului mereka Jeno dan Mark.

"Kak Jeno, temen kakak ganteng" ucap Jaemin dengan polos. Matanya terus menatap kepergian Bangchan tanpa memalingkan pandangan tersebut 1 detik pun. Senyum Jeno perlahan pudar, segera ia menarik tangan Jaemin. Membawanya kedalam kesalah satu bilik toilet disekolah tersebut.

"Kak Jen, ngapain kita disi- mphh" ucapan Jaemin terpotong saat tiba-tiba Jeno menyumpal bibir tipis miliknya dengan belahan bibir milik Jeno. Jaemin yang kaget langsung memukul dada bidang milik Jeno, namun berusahanya sia-sia Jeno dengan segera menggenggam pergelangan tangan Jaemin dengan satu tangannya.

"Kau milikku, jangan pernah berpaling dariku" ucap Jeno setelah melepaskan tautan tersebut. Terlihat dari bola matanya, Jeno sedang cemburu saat Jaemin memuji lelaki lain yang termasuk teman dekatmya didepan dirinya. Jaemin yang mendengar perkataan Jeno langsung menunduk.

"Maaf..." ucap Jaemin. Jeno yang melihat sang kekasih menunuduk langsung menarik nafas panjang-panjang dan membuangnya kemudian  mendekati tubuh ramping mili Jaemin dan memeluknya. Tangan satunya mengelus helaian rambut halus milik Jaemin dan tangan satunya lagi ia lingkarkan di pinggang Jaemin.

Story With: Jung Family [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang