Vote komen share!
Masih kawal cerita ini sampe ending?
Tandai typo!
Up sat set tanpa revisi baca ulang!
Bismilah dlu!
Happy reading
“Sial!” Umpat Claudia
Malu? Tentu saja, jangan kalian tanya bagaimana kondisi Claudia sekarang. Umpatan sumpah serapah di lontarkan untuk Syila, bisa bisanya dirinya yang di permalukan di depan mereka semua.
“Tenang, Claudia. Pasti lo menang. Suatu saat nanti gue bakal buat lo hancur Syila.” Senyum licik tercetak jelas di wajah cantiknya itu.
“Dih senyum senyum sendiri. Kerasukan gak si dia?” Bisik Siswi berambut sepunggung lurus saat berjalan melewati Claudia.
“Eh itu kan yang tadi di lawan sama Queen Syila. Gila si masih baru aja dah buat masalah.” Balas Temen nya itu.
“Heh! Mulut lo berdua suka banget ngomongin di belakang.” Ucap Claudia membuat keduanya berhenti lalu berbalik menatap.
“Situ siapa? Masih anak baru aja buat ulah.” Julid Siswi bername tag Vivi.
“Lain kali jangan buat ulah deh sama Queen Syila. Sadar diri! Lo masih anak baru di sini!” Pedas Vivi lalu menarik temanya untuk pergi dari sana.
“AWAS YA LO! GUE BAKAL REBUT GELAR QUEEN ITU!” Teriak Claudia.
“Gue yang bayar semuanya. Kalian tenang aja.” Ujar Syila menaik turunkan alisnya.
“Mantap nih Bu bos. Gak salah pilih.” Puji Caca.
“Thanks ya Syila. Next time gantian.” Lontar Lora.
Syila memberikan kedua jempolnya.“Sip. atur aja.”
Syila bangkit untuk pergi membayar semua makanan pesanan serta minuman mereka.
“Jadi berapa Bu?” Tanya Syila sudah berdiri di kasir.
“Semua nya jadi 250 neng.”
Syila mengangguk. Mengeluarkan ATM nya untuk membayar semua nya. Sebuah tangan dengan black card sudah lebih dulu menyodorkan di depanya. Melihat siapa sang pelaku, ternyata Arkan—Suami cool nya itu.
“Biar saya yang bayar.” Arkan menyerahkan black card nya.
“Baik mas.” Ibu kasir memproses pembayaran nya sampai selesai black card itu di kembalikan.
“Terimakasih den.”,
Arkan menganguk membalas. Lalu menarik lembut tangan Syila agar mengikutinya.
“Eh?” Kaget Syila menatap teman teman nya yang melambaikan tangan perpisahan.
Arkan terus menarik Syila. Sampai keduanya tiba di belakang sekolah, tempat dimana kedua insan kemarin barus aja datang.
Alis Syila mengkerut bingung.
“Duduk.”
Tanpa menjawab Syila menurut. Arkan duduk di samping Syila, membenarkan sedikit rok Syila yang tersigap sedikit ke atas karna kencangnya angin, lalu pria itu merebahkan dirinya, sebagai paha Syila bantalan nya.
![](https://img.wattpad.com/cover/300356138-288-k369761.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝓝𝓲𝓴𝓪𝓱 𝓶𝓾𝓭𝓪 {𝓸𝓷 𝓰𝓸𝓲𝓷𝓰 }
RandomFollow akun wattpad author📌 Tidak semua cinta di balas dengan cinta yang begitu tulus. Dua pilihan Pergi Atau Bertahan? Jika memilih pergi, apakah ia mampu menghilangkan rasa cinta dan sayang itu? Lantas bagaimana jika ia memilih untuk bertahan...