14•|•Bertengkar?

101 70 0
                                    

Vote, komen, and share!

Update sat set lagi.....

Tanpa di revisi!

Maaf bila ada typo ya

Tandai typo agar di revisi wk...



Happy reading




Sabtu malam menjadi malam favorit mereka. Malam minggu banyak remaja serta orang dewasa yang keluar untuk menghabiskan waktu nya malam ini. Sama hal dengan Syila yang sudah rapih dengan outfit simple keren nya. Malam ini rencana tujuanya ke markas besar GRIL BLACL DEVIL GANG. Sebelum pergi Syila sudah meminta izin dengan Arkan—sang suami, dengan satu syarat tidak pulang larut malam.

Motor sport mahalnya membelah ramainya ibu kota malam ini. Bintang dan bulan menerangi gelapnya malam ini. Kecepatan sedang di lajukan oleh Syila, malam ini ia benar benar bingung. Keputusan yang akan nanti di berikan apakah tepat untuk mereka semua? Meski pikiranya kemana mana, Syila begitu lihai menyalip motor dan mobil di sekitar nya, serta menambahkan kecepatan lajunya.

Mamakan waktu 30 menit untuk sampai di markas besar nya. Motor sport mahal sudah berjejer terparkir rapih di halaman itu. Mematikan motor nya, memarkirkan tepat di jajaran dekat dengan motor sahabat sahabatnya.

Langkah kaki Syila masuk kedalam.  Terlihat sudah ramai semua berkumpul menunggu dirinya. Bertos ala mereka di lakukan, kebiasaan yang tak pernah terhindar jika bertemu.

“Udah kumpul semua?” Tanya Syila memastikan.

Lora mengangguk mewakili mereka semua.“Aman. semua sudah pada kumpul.”

“Malam ini gue mau memberi tau soal keputusan gue.” Syila menatap satu persatu anggotanya.

Aura di sekita mendadak mencengkam. Tak ada ucapan selain Ucapan Syila, tak ada yang berani membuka suara.

Syila menghembuskan napasnya perlahan. Menyisir rambutnya ke belakangnya sehingga menambah kesan cantik dan badas berkali kali lipat.

“Mungkin keputusan ini adalah keputusan terbaik buat kita semua. Makanya dari itu, gue minta kalian semua hadir malam ini.....” Syila menjeda ucapannya.

“MALAM INI. GUE SYILA APRILIA MENYATAKAN MUNDUR SEBAGAI LEADER DARI GRIL BLACK DEVIL GANG.” Ucap Syila lantang.

Terkejut semua sudah mereka. Apa apaaan ini? Ucapan itu membuat markas seketika ricuh akan berkomentar mengapa Syila berucap keputusan seperti itu.

Caca tertawa menanggapi itu.“Becanda mulu lo!” Caca mendorong bahu Syila.

Tak ada respon terbalik tertawa dari Syila. Membuat Caca menghentikan tawa nya, memasang wajah bertanya tanya.

“Ngeprank mulu lo! dimana kameranya? Buru gue mau lambaikan tangan! Ga kuat!” Caca mencari menatap seluruh ruangan itu, mencari di mana kamera itu berada.

“Gue serius. Gak bercanda, Ca.”
Ucapan Syila menghentikan kegiatan Caca.

“Lo? Gak demam 'kan?” Caca memeriksa dahak Syila yang langsung di tepis oleh pemiliknya.

“Gue serius. Gak main main.”

Caca tersenyum miring bak setan.
“Jadi, ucapan lo itu bener?” Caca mendekat ke Syila, tepat di hadapan Bu ketunya.“Egois ya lo! Turutin semua kemauan suami lo itu tanpa mikir panjang! Dimana Syila yang gue kenal hah?! DIMANA?” Caaca mengguncangkan kedua bahu Syila.

𝓝𝓲𝓴𝓪𝓱 𝓶𝓾𝓭𝓪 {𝓸𝓷 𝓰𝓸𝓲𝓷𝓰 } Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang