Perhatian!
Cerita ini belum direvisi. Masih banyak typo, kesalahan nama tempat, alur yang sedikit berantakan dan ke-alay an yang bertebaran.
-----------------------------------------------
Haechan itu gemesin kiyowo, cuma dia itu rese banget- Shin R...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|Heh pucek lo! Foto gue ngapain dijadi tikel👎
Terserah gue dong😝|
|Gue samperin lo!
Gue kunci rumahnya|
Gue buru buru kunci rumah. Lari keluar dari kamar, ngekunci pintu depan, pintu belakang. Gue rada bersyukur jendela rumah dikasih besi, jadi Haechan nggak bisa masuk lewat jendela.
"Telat, gue udah disini"
Gue yang tadinya kaya Upin Ipin nyari susu sedap langsung ubah posisi badan biasa biasa aja. Gue langsung nengok ke belakang.
"Lah kok lo disini sih"
"Tolol jangan dipelihara, rumah lo kunci kalo jendela kamar lo kebuka ngapain" Haechan duduk terus ngambil remot televisi. Dia nonton TV sambil nyemilin makanan di toples.
Denger penuturan Haechan, gue langsung lari naik tangga ke kamar.
Lah iya, pintu balkon kebuka.
"Lo manjat pohon, Chan!?" gue ngintip ke bawah. Ada sendal Haechan di deket pohon. Berarti dia manjat dong. Sesat banget.
"Iya" jawab dia sambil teriak. Gue turun kebawah, natep Haechan sebal. "Ngapain lo kesini?"
"Terserah gue dong, ini kan juga rumah gue"
"Heh, kata siapa! Ini rumah gue"
"Mama sama Ayah lo orang tua gue juga, tapi Bunda sama Ayah gue orang tua gue" Haechan berdiri, dia jalan ke dapur. Dia ngebuka kulkas dan ngambil yogurt yang kemaren baru gue beli.
"Itu yogurt punya gue, mau lo minum!?" stok kesabaran gue habis pas yogurt itu mau dia minum. Gue ambil yoghurt yang dia pegang. Haechan nggak boleh minum atau makanan jajan yang gue beli titik.
Glek...glek...
Rasanya seger pas susu fermentasi itu nglewatin tenggorokan gue. Citarasa manis asam yoghurt emang enak banget dan selalu bikin mau lagi, lagi dan lagi.
"Gak sopan lo sama yang lebih tua, harusnya lo hormat sama gue!" kata Haechan nggak terima. Pengen nampol pake panci sih. "Harusnya lo ngalah sama yang lebih muda" gua jawab dia pake nada sewot.
Pas gue mau ngomong lagi, mama dateng. "Eh ada Haechan, udah makan belum?"
"Udah ma, Haechan kesini mau ngerjain tugas bareng Ryujin. Btw mama udah makan belum?"
