Perhatian!
Cerita ini belum direvisi. Masih banyak typo, kesalahan nama tempat, alur yang sedikit berantakan dan ke-alay an yang bertebaran.
-----------------------------------------------
Haechan itu gemesin kiyowo, cuma dia itu rese banget- Shin R...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hwang Yeji
Online
|Ryujin, lo mau ikut gue gak?
Ngapain?|
|Biasa ngedispatch
Gak ah, tugas matematika belum gue kerjain| Ajak kembaran lo aja|
|Males, Hyunjin pasti nanti ceramah |Lagian di rumah sekarang ada temen temennya |Pliss lah, ayokk temenin gue |3 porsi odeng mau gak?✌️
|Nanti saya pikir kembali☺️🙏
|Kalo mau nanti jam setengah tujuh kita ketemuan di tempat biasa, gue tunggu
Ikut Yeji ngedispatch emang asik sih. Berasa jadi mapia. Mapia kan kece gitu, pembunuh bayaran. Selain kayak Mapia, juga ngerasa jadi artis yang sembunyi dari para fans. Pokoknya ngedispatch gitu asik deh.
Ngefoto orang sembunyi sembunyi, tiba-tiba ngakak liat komuk orang. Ini bagian sulitnya. Udah berusaha senyap, liat komuk orang langsung pecah tawanya.
Kan papa pulang ya, masa gue pergi main. Itu masalah nya. Sementara gue punya waktu buat ambil keputusan cuma 34 menit.
"Maaa Paaa" kok sepi ya. Perasaan tadi di ruang keluarga lagi nonton TV. "Maa Paa?"
"Ryujin" tiba tiba papa dateng dari atas. Dia langsung nyamperin gue. "Kenapa panggil panggil?"
"Emm gapapa sih, tadi rumah sepi kirain kalian pergi hehe"
"Kamu mau main?"
"Ini mau minta izin"
"Kamu main aja, papa mau pacaran sama mama" pacaran? Mau romantisan? Fikss gue harus pergi dari rumah!
"Duit for you" papa kasih gue uang 10.000 won. Oke lumayanlah, lagian nanti ditlaktir Yeji.
"makasih papa"
****
Tempat ketemuan gue dan Yeji. Taman bermain. Kata dia jam setengah tujuh, ini udah jam setengah tujuh lebih lima menit. "Lo kemana sih Jii"
Disini sepi.
Kritt... kritt...
Yakan serem. Masa ayunan goyang goyang sendiri. Mana bunyi nya makin kenceng. Kritt...kritt...
Huuhuhuhu...hikss-srott hikss...
Oh my God, itu siapa yang nangis? Di taman ini sepi orang, cuma ada gue. Tapi gara gara suara ayunan sama suara tangis, bikin taman ini kelihatan rame. Suaranya bersahut sahutan. Jalanan juga sepi, cuma ada beberapa truk dan mobil yang melintas.
Taman ini kalo malem kelihatan angker, hawanya juga merinding. Beda kalo pagi, rame anak kecil , jalanan juga rame. Baik pengendara motor, mobil sampai pejalan kaki.
