Haeryu kembali nih🤭
_HAPPY READING_
Bel pulang bunyi. Guru terakhir langsung nutup pembelajaran. Gue yang udah nggak sabar pengen pulang langsung masukin buku buku gue ke dalam tas.
"Ryu, nanti lo pulang sama Lia sama Yuna juga?" tanya Yeji yang ternyata nungguin gue didepan pintu.
"Enggak tau sih, emang kenapa"
"Mau ikut nebeng, kita kerjain tugas bareng"
"Boleh kok. Gue udah gemes banget sama soal matematika itu. Greget pengen tau jawabanny ARGHH!"
Yeji mandang gue aneh. Maksudnya dia natap gue seolah olah, gue itu aneh.
"Tumben peduli sama matematika?"
"Walaupun mematikan, matematika itu seru" jawab gue santai plus ngerasa bangga. Tangan gue terkepal, cuma ngeluarin jari jempol doang.
****
"Ryu, pokoknya ntar kasih kita es jeruk yang segerr banget" kata Lia setelah keluar dari mobil.
"Wajib pokoknya, panas panas gini enaknya yang seger seger" tambah Yuna.
Kita nggak berempat, berlima sama Chaeryeong. Yakali dia nggak diajak. Kita udah sampai rumah, mereka pada keluar satu persatu. Pas mau masuk rumah ada sticky notes di pintu.
Ryujin sayang, mama sama orang tua nya Haechan ada urusan keluar kota. Paling 3-5 harian lah. Kamu untuk sementara tinggal sama dia ya... Barang barang kamu udah di rumah Haechan. Jaga diri baik-baik, jangan berantem terus sama Haechan.
- Salam sayang, mama♡
Tai, tai, taikkkkk
"Maksudnya apaan coba!?"
Gue kesel banget. Padahal dari dijalan gue udah bayangin es jeruk seger, bercanda bareng temen-temen, ngerjain tugas bareng dan ngebahas Visi misi. Tapi, kenapa semuanya jadi jauh dari haluan gue hah! "Sial!"
"Kenapa Ryu?" tanya Chaeryeong. Yeji ngamatin pintu sebentar. Dia ambil itu notes dan dia baca.
"Yahh ini gimana dong?" Yeji nanya ke gue minta pendapat. Lo tanya ke gue? Gue juga bingung Yeji.
Gue bener bener kesel "Masa gue serumah sama Haechan sih" kaki gue nendang nendang tanah. Sumpah kesel banget sampai pengen nangis.
"Kita kelompok di rumah Haechan juga gak papa" perkataan Lia buat gue noleh cepet ke dia. Semudah itu dia bilang gak papa? GUE ENGGAK MAU!
"Nggak mau ah, gengsi gue!"
Jujur, dari lubuk hati paling dalam, gue ogah banget. Baca pesan suruh tinggal bareng Haechan aja gue udah berasa di dorong ke samudera Pasifik.
Sangat sesak.
Tidak berdaya.
"AH SIAL, SIAL, SIAL!"
"WOY DIEM, BRISIK TAU NGGAK!" Suara cowo, rada familiar di telinga gue. Netra gue jelalatan nyari cowo itu. Kalo ketemu bakalan gue ajak gelut.
OMJ!
Gak jadi, yang teriak Renjun.
Renjun ada di rumah Haechan, dia teriak di balkon kamar Haechan. Oh iya, kamar gue sama Haechan berhadapan. Dan itu bikin gue terawasi banget.
Mau apa apa nggak bebas.
"Guys ayok kelompok di rumah Haechan. Tenang aja, rumah dia rumah gue juga. Bakalan ada es jeruk kok" persetan dengan gengsi, ada Renjun di rumah Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oh My Partner : Lee Haechan ✔️
RandomPerhatian! Cerita ini belum direvisi. Masih banyak typo, kesalahan nama tempat, alur yang sedikit berantakan dan ke-alay an yang bertebaran. ----------------------------------------------- Haechan itu gemesin kiyowo, cuma dia itu rese banget- Shin R...
