Chapter 19

24 5 0
                                    

Dimly-RioSilahkan dengerin lagu diatas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dimly-Rio
Silahkan dengerin lagu diatas

_HAPPY READING_

"Haechan kok lama ya? Perasaan gue gak enak sumpah." Adu gue ke Giselle. Kalau menurut logika, Haechan pasti beli air minum di minimarket depan, itu yang paling deket. Gak butuh waktu sampai setengah jam harusnya dia udah balik. Tapi ini udah setengah jam lebih. Kalau misalnya ada kendala, dia kan bisa telfon gue atau yang lain.

"Sabar. Mungkin ngantri, atau enggak dia ditahan karena gak bawa duit. Tapi gak mungkin juga sih dia gak bawa duit."

"Lo ngomong perasaan gak enak, perasaan gue jadi gak enak juga." Gue noleh, Yeonjun yang biasanya aktif nan ceria kelihatan murung. Arah pandang matanya kosong.

"Eh itu Wonyoung!"

"Guys. Gawat!" Wonyoung nyamperin kita panik.

"Lo sama Jake kan? Jake mana?"

"Kecelakaan." Kata Wonyoung masih sambil atur nafas. Tiba-tiba otak gue gak bisa buat berpikir positif.

"Jake kecelakaan?" tanya gue. Wonyoung geleng kepala cepat.

"Bukan Jake, tapi Haechan!"

Bagaikan petir di siang bolong. Gue gak percaya, tapi kenapa ekspresi Wonyoung natural dan meyakinkan banget?

"Eh lo kalo nge jokes gak usah yang dark gitu." Yeonjun mulai panik juga. Dia masih nganggap itu cuma bercanda. "Ryujin. Lo ulang tahun?"

Gue geleng kepala sebagai jawaban tidak dari bahasa tubuh. "Enggak." Gue inget waktu gue ulang tahun, Haechan ngeprank dengan pura-pura jatuh dari rooftop. Apa sekarang dia ngeprank juga? Tapi hari ini gue gak ulang tahun, kan udah kemarin.

"Gue bisa jelasin gimana kecelakaan itu terjadi. Kalo kalian gak percaya."

"Kalau itu emang bukan candaan. Sekarang dimana lokasi Haechan kecelakaan." Giselle rangkul bahu gue, dia tanya Wonyoung dengan tetap tenang.

****

Gue lihat banyak orang di trotoar, ngeliatin sesuatu di perempatan jalan itu. Karena gue gak percaya, gue trobos kerumunan itu dan benar saja. Gue lihat Jake lagi sama seseorang yang berdarah-darah.

"HAECHAN!" Itu gak nyata kan? Itu bukan Haechan kan? Tuhan, semoga itu bukan Haechan.

Kenapa rasanya mau nyamperin Haechan jauh banget? Semakin dekat, gue semakin ngerasa takut. Darah itu udah mirip genangan. Ada lima botol air mineral sama satu yogurt tergeletak di aspal, gue gak bisa berpikir jernih.

Oh My Partner : Lee Haechan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang